Sambut Dzulhijjah, Bulan Penuh Kasih Sayang
Oleh: Ika Sofia Rizqiani, S.Pd.I., M.S.I.
Allah telah berikan segala karunia kepada hamba-Nya berupa kasih sayang yang besar termasuk memberikan keistimewaan pada waktu-waktu tertentu. Seorang hamba patut untuk senantiasa mensyukuri nikmat dari karunia tersebut, sehingga bisa meraih pahala yang lebih pada kesempatan yang telah Allah berikan. Waktu-waktu istimewa yang bisa kita manfaatkan ialah seperti waktu yang mustajab untuk berdoa dan beribadah pada waktu sepertiga malam, antara adzan dan iqamah, termasuk juga keistimewaaan pada hari-hari disetiap bulannya.
Terdapat keistimewaan tiap harinya di beberapa bulan dalam Islam yang tidak terdapat pada bulan lainnya. Salah satunya ialah bulan Dzulhijjah yang penuh dengan kasih sayang perlu kita sambut dengan hangat, sebab bulan Dzulhijjah memiliki keistimewaan. Jangan biarkan Zulhijah berlalu tanpa kita manfaatkan dengan baik.
Dzulhijjah Bulan Istimewa
Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tiada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah, para sahabat bertanya, ‘Tidak pula jihad di jalan Allah?’ Rasulullah menjawab, ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali seorang yang keluar dengan membawa jiwa dan hartanya dan dia tidak kembali setelah itu.” (HR al-Bukhari)
Seperti pendapat Ibnu Katsir yang memberikan penjelasan bahwa malam yang sepuluh adalah sepuluh hari pertama pada bulan Zulhijah, maka, pada hari-hari tersebut terdapat keistimewaan yang sangat besar. Sebagai seorang muslim hendaklah kita juga memuliakan hari-hari tersebut, senantiasa memperbaiki dan meningkatkan segala amal ibadah. Adapun amalan-amalan yang bisa kita lakukan di bulan Zulhijah seperti:
1. Ibadah Haji dan Umrah
Bulan Zulhijah bisa disebut juga sebagai bulan haji, sebab, umat Islam (bagi yang mampu) di seluruh dunia pada saat ini sedang menunaikan rukun Islam yang kelima tersebut. Allah Swt. berfirman, “Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS Ali-Imran: 97)
2. Puasa Sunnah 1-9 Dzulhijjah
Umat Islam dianjurkan berpuasa di sepuluh hari pertama di bulan Zulhijah dari tanggal 1-9, terutama tangal 9 Zulhijah atau yang dikenal sebagai puasa Arafah. Dari Hafshah RA, ia berkata, “Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah Saw. yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh.” (HR Ahmad dan An Nasa'i)
3. Menyembelih Hewan Kurban
Di bulan Zulhijah, seorang muslim diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban seperti sapi, kambing, maupun unta yang dimulai pada tanggal 10 Zulhijah setelah selesai shalat ‘id sampai dengan hari tasyrik yaitu pada tanggal 11,12,13 Zulhijah. Sebagai wujud pengorbanan kita semata-mata mengaharapkan rida-Nya, Allah Swt. telah memerintahkan berkurban sebagaimana firman-Nya, “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (QS Al-Kautsar: 2)
4. Banyak Beramal Saleh
Perbanyak melaksanakan ibadah sunnah seperti, sedekah, membaca Al-Qur’an, amar makruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab, amalan-amalan tersebut akan dilipat gandakan pahalanya. Setiap waktu yang masih kita miliki harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, terutama di bulan Zulhijah ini kita perlu meningkatkannya dengan memperbanyak berdzikir. Sebagaimana hadits Thabrani yang diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tidak ada hari-hari yang lebih besar di sisi Allah dan tidak ada amalan yang lebih dicintai selain pada sepuluh hari itu. Maka, perbanyaklah pada hari tersebut tahlil, takbir dan tahmid." (HR Thabrani)
*Ika Sofia Rizqiani, Dosen Al Islam dan Kemuhammadiyahan Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sukabumi dan Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Daerah Aisyiyah kabupaten Sukabumi