BANTUL, Suara Muhammadiyah – Ada yang unik dalam acara Silaturahmi Syawalan Muhammadiyah Bantul sekaligus Pamitan Haji KBIHU Aisyiyah yang digelar Ahad (20/04), di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bantul. Acara ini tidak hanya menghadirkan tokoh nasional, tetapi juga menampilkan sinergi dakwah dan semua potensi persyarikatan dalam nuansa yang hangat dan penuh makna.
Prof Muhajir Effendi, Penasihat Khusus Presiden untuk Urusan Haji, hadir sebagai tamu VVIP dalam kegiatan tersebut. Yang menarik, pengawalan terhadap Prof Muhajir dilakukan oleh para pendekar belia dari Tapak Suci Al Mansyur, yang berbasis di Pesantren Al Mansyur, Trirenggo, Bantul asuhan Mudir Ustadz Muhajir.
Para pengawal ini bukanlah pasukan biasa. Mereka adalah santri-santri Pesantren Al Mansyur yang telah mengenyam pelatihan Tapak Suci sejak duduk di bangku Tsanawiyah. Dipoles oleh para pendekar berpengalaman seperti Arif Satria Budiman dan Marwanto, para santri ini telah mencapai tingkat Kader Dasar dan kini tengah menjalani Latihan Kader Pimpinan Tapak Suci (LKPTS).
“Mereka adalah santri kelas akhir yang siap menjadi anak panah dakwah Muhammadiyah,” ujar Ustadz Muhajir, Mudir Pesantren Al Mansyur. Ia menambahkan bahwa, pihak pesantren menargetkan santri mencapai tingkat Kader Muda sebelum lulus dari jenjang Aliyah.
Strategi ini tak hanya bertujuan membentuk santri yang kuat fisik dan mental, tetapi juga membekali mereka dengan kompetensi dakwah berbasis budaya pencak silat. “Selepas lulus, mereka bisa kembali ke masyarakat sebagai pelatih Tapak Suci dan penggerak dakwah Muhammadiyah,” tegasnya.
Ketua Pimpinan Daerah (Pimda) 02 Tapak Suci Bantul, Yudha Kurniawan, turut mengapresiasi inisiatif Pesantren Al Mansyur. Menurutnya, langkah ini merupakan terobosan positif dalam membentuk kader-kader Muhammadiyah yang tangguh, berilmu, dan siap berdakwah melalui pendekatan kultural.
“Dengan bekal ini, lulusan Al Mansyur tidak hanya membawa nama baik pesantren, tetapi juga mengangkat marwah PDM Bantul di kancah dakwah nasional,” jelasnya.
Tak hanya dalam tugas pengamanan, para pesilat muda Al Mansyur juga diarahkan untuk aktif dalam kegiatan sosial. Pada 4 Mei 2025 mendatang, mereka akan diminta menjadi pendonor darah dalam kegiatan kemanusiaan yang digelar BMT Artha Amanah di Kapanewon Sanden.
Pimda 02 Tapak Suci Bantul akan bersurat secara resmi kepada pimpinan pesantren untuk mengikutsertakan santri yang telah memenuhi syarat usia dan berat badan. “Kami ingin membentuk angkatan muda yang tak hanya kuat dan berani, tapi juga peduli dan gemar menolong karena akan menjadi penerus dakwah sosial persyarikatan,” tandasnya. (m)