BELAWAN, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Dr Amirsyah Tambunan, menegaskan peran strategis Muhammadiyah dalam melahirkan tokoh-tokoh bangsa yang berintegritas dan berkontribusi besar bagi negeri.
Hal tersebut disampaikan dalam acara peresmian SMK Muhammadiyah Cabang Belawan dan peletakan batu pertama pembangunan SMP Muhammadiyah di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (8/7).
Amirsyah menekankan bahwa Muhammadiyah adalah aset bersama dan bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia. “Kalau ada yang mengganggu Muhammadiyah, maka bangsa ini juga harus ikut bertanggung jawab,” ujarnya.
Ia menggarisbawahi tiga poin penting. Pertama, Muhammadiyah sebagai organisasi yang berdiri sejak 1912 telah terbukti melahirkan banyak tokoh bangsa. Mulai dari KH Ahmad Dahlan sebagai pahlawan nasional, Jenderal Besar Sudirman yang juga alumni dan guru Muhammadiyah, hingga Buya Hamka sebagai Ketua Umum MUI pertama, serta Ki Bagus Hadikusumo sebagai perumus Pancasila.
“Sudah menjadi kewajiban lembaga pendidikan Muhammadiyah untuk mencetak generasi dengan semangat kepemimpinan seperti Jenderal Sudirman,” tegasnya.
Kedua, Muhammadiyah adalah milik umat dan bangsa. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang menyalahgunakan, apalagi merusak aset Muhammadiyah. “Jika ada yang menyerobot aset tanah Muhammadiyah, itu harus ditolak. Itu bukan watak warga persyarikatan,” tegasnya.
Ketiga, ia mengajak seluruh elemen untuk menjaga dan merawat aset Muhammadiyah, baik yang berupa hak milik maupun wakaf. Aset-aset tersebut harus dimanfaatkan untuk pengembangan pendidikan dari Sabang hingga Merauke, tanpa membedakan agama, suku, maupun latar belakang etnis.
“Di Universitas Muhammadiyah Sorong, misalnya, 70 persen mahasiswa beragama non-Muslim. Ini bukti bahwa Muhammadiyah merawat kebinekaan sebagai kekayaan bangsa,” jelasnya.
Acara ini menjadi penanda penting komitmen Muhammadiyah dalam memperluas akses pendidikan berkualitas serta memperkokoh kontribusinya dalam membangun karakter dan martabat bangsa. (Anggi/Cris)