JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kembali mengukir prestasi di ajang nasional. Kali ini, mereka berhasil meraih Juara Harapan 3 dalam kategori Riset Sosial Humaniora di Pekan Ilmiah Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah & Aisyiyah Nasional (PIMTANAS PTMA) 2024.
Ajang yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini terdiri dari ribuan mahasiswa dari berbagai PTMA di seluruh Indonesia, pada 13-15 November 2024.
PIMTANAS PTMA merupakan ajang tahunan yang bertujuan untuk mendorong kreativitas, inovasi, dan kontribusi mahasiswa dalam bidang keilmuan sesuai dengan tema yang diusung.
Tim dari Prodi Administrasi Publik FISIP UMJ, yang terdiri dari Lima mahasiswa, yaitu Salsabila Nuur Rahim, Syarifah Hanum, Rey Salsabila, Nabila Ar-rafa Zemlya dan Heldiana Nur Shabrina, berserta Dosen Pembimbing, Abdul Rahman, S.AP., M.A. mempresentasikan karya riset bertajuk “Peran Buzzer di Media Sosial dalam Membentuk Opini Kebijakan Publik di Masyarakat pada PEMILU 2024”.
Riset ini berfokus pada dampak buzzer dalam menyebarkan informasi baik negatif maupun positif melalui platform Tiktok dan X, termasuk penyebaran kampanye hitam (black campaign) serta ujaran kebencian yang dapat memicu polarisasi masyarakat, konflik sosial, dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi.
Penelitian ini juga membahas mengenai pentingnya regulasi yang tepat, pengawasan yang ketat, serta peningkatan literasi digital masyarakat untuk mengurangi dampak negatif dari aktivitas buzzer. Riset ini terlatar belakangi oleh maraknya buzzer pada saat menjelang pemilu.
Salsabila, ketua tim, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Penghargaan ini merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi tim selama proses penelitian. Kesuksesan ini juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas karya di masa depan,” ujarnya.
Persiapan untuk PIMTANAS ini tidaklah mudah. Tim harus melalui berbagai tahapan, mulai dari pengumpulan data, analisis, hingga penyusunan laporan dan persiapan presentasi. Mereka juga memiliki dosen pembimbing yaitu Abdul Rahman, S.AP., M.A. yang terus memberikan arahan selama proses penelitian berlangsung.
Motivasi Salsabila dan tim mengikuti kompetisi ini untuk mengeksplorasi buzzer di media sosial dalam membentuk opini publik terkait kebijakan Pemilu. Sebuah isu yang sangat relevan dengan dinamika politik saat ini. Mereka ingin mendalami bagaimana buzzer memengaruhi persepsi masyarakat, baik secara positif maupun negatif, serta dampaknya terhadap proses demokrasi.
Salah satu tantangan terbesar adalah sulitnya memperoleh data yang valid dan akurat tentang aktivitas buzzer. Hal ini disebabkan oleh sifat aktivitas mereka yang cenderung tersembunyi dan tidak transparan, sehingga memerlukan upaya ekstra dalam pengumpulan data.
Riset ini memiliki dua kontribusi penting. Pertama, untuk masyarakat, penelitian mereka membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana buzzer di media sosial memengaruhi opini publik. Kedua, untuk dunia akademik, riset ini bisa menjadi salah satu referensi di bidang komunikasi dan advokasi kebijakan di era digital.
Riset ini juga berhasil menghasilkan beberapa luaran strategis yang prestisius. Pertama, Jurnal Terakreditasi SINTA 5 pada Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis dengan judul: "Peran Buzzer di Media Sosial dalam Membentuk Kebijakan Publik Selama Pemilu 2024".
Kedua, buku referensi dengan judul: "Peran Buzzer dalam Konteks Komunikasi dan Advokasi Kebijakan". Ketiga, Hak Kekayaan Intelektual berupa Policy Brief dengan judul: "Strategi Efektif Mengatasi Dampak Negatif Aktivitas Buzzer Di Media Sosial".
Prestasi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Tim ini berharap penelitian mereka dapat menjadi referensi bagi pihak yang peduli terhadap literasi digital, khususnya dalam upaya melawan hoaks.
Lebih lanjut Salsabil berpesan kepada para mahasiswa agar terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata dengan melakukan riset. “Karena riset membantu kita dalam memahami masalah dan mencari solusi. Melalui kompetisi ilmiah juga menjadi wadah yang baik untuk mengasah kemampuan dan menambah pengalaman kita," ucap Salsabila.