YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (PERSADA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kerjasama dengan Program Kaderisasi Ulama (PKU) Universitas Darussalam Gontor menyelenggarakan kegiatan Workshop Pemikiran dan Peradaban Islam, Rabu (1/11). Acara ini berlangsung di Amphiteater Fakultas Kedokteran UAD dan live on Youtube PERSADA UAD TV.
Acara ini diikuti oleh para mudabbbir/musyrif dan santriwan-santriwati PERSADA UAD serta para peserta PKU itu sendiri. Acara ini juga turut dihadiri oleh Mudir PERSADA UAD yang diwakili oleh Kabid Akademik dan SDM yaitu Ustadz Budi Jaya Putra, M.H serta Kabid yang lainnya.
Pada seminar kali ini, dipilih tiga tema materi yang disampaikan. Pertama, “Intrusi LGBTQ dalam Budaya Layar di Indonesia: Sebuah Refleksi Kritis” oleh Masau Dito Pendi, S.Ag. Dalam seminarnya, Dito mengharapkan agar santri PERSADA selain dapat menghindarinya (LGBT), pada saat bersamaan juga menjadi tim dakwah yang membebaskan dari LGBT.
“ini sangat cocok sekali, karena televisi kita luar biasa yang lurus yang bengkok tampil semua. Sehingga kita bingung, mana yang asli laki-laki dan mana yang asli perempuan, seperti nasi campur murah meriah,” terangnya.
Kedua, “Hedonisme dan Problem Makna Kebahagiaan”. Menurut Budi, ini sesuai dengan generasi masa kini yaitu generasi strowberry, di mana mereka tampak merah merona tampak indah namun asam saat dimakan. Hal itu menjadi penting tema ini.
“Selaku dosen merasakan betul, termasuk sebagai dosen akademik kadang melihat pertanyaannya itu sangat mudah sekali. contohnya bagaimana ujian besok? Modelnya seperti apa? Apakah setiap dosen sama? Itu pertanyaan yang sangat mudah sekali, kalau dosennya beda mesti soalnya beda,” pungkasnya.
Dari contoh itu, dapat diartikan bahwa masa kini mereka tidak mengerti antara hedonis dan bukan. Apalagi di saat masa kini, banyak anak yang lahir langsung kaya sehingga apa yang diminta tersedia semua.
Ketiga, “Konsep Rahmatan Lil’alamin dalam isu toleransi beragama”. Budi memberikan apresiasi kepada kampus Muhammadiyah,di mana kampus tersebut tidak hanya untuk umat Islam tetapi juga non muslim. Contohnya seperti di UAD, ada mahasiswa yang non muslim bahkan biarawati juga. Inilah perlunya ada konsep rahmatan lil’alamin. Tetapi harapannya jangan sampai menganggap bahwa semua agama itu benar.
Budi mengapresiasi juga kepada para santri PERSADA yang telah hadir dalam acara seminar ini. “Para santri semua, anda adalah terpilih untuk malam ini karena telah hadir. Agar anda dapat menyebarkan bagaimana Islam sesungguhnya dalam menyikap hidup ini,” tegasnya.
Kemudian, dari pembimbing PKU UNIDA Gontor ustadz Dr. Ryan Arief Rahman, M.Pd. dia sampaikan acara ini ajang untuk silaturahmi, silaturahim, silatul’ilm. sebuah moment yang sangat indah, bermakna dan penuh kesyukuran. Pada kali ini, generasi PKU UNIDA Gontor telah sampai pada angkatan ke-17.
Dengan adanya seminar ini, semoga menambah wawasan dan menjadi perhatian bersama untuk para santri PERSADA UAD dan mengenal lebih terkait PKU UNIDA Gontor. (Badru Tamam)