YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Aksi Bela Palestina digelar serentak di seluruh kampus Muhammadiyah-Aisyiyah di Indonesia pada Selasa, 7 Mei 2024. Di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), bendera Palestina berukuran besar membentang di Gedung Rektorat, menandakan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Aksi ini merupakan inisiatif dari Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA), yang menaungi 172 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Tujuan dari aksi ini adalah untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina dan mengutuk penindasan oleh Israel.
Di UMY, aksi ini dihadiri oleh sejumlah elemen kampus, termasuk dosen, mahasiswa internasional, organisasi mahasiswa, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan BEM UMY. Wakil Rektor UMY Bidang Kemahasiswaan dan AIK, Prof. Faris Al-Fadhat berorasi dan menekankan pentingnya membela Palestina bagi mereka yang memiliki jiwa kemanusiaan.
Dekan Fakultas Hukum UMY, Iwan Satriawan, menjelaskan alasan kuat mengapa Indonesia terus mendukung Palestina. "Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Selain itu, konstitusi kita jelas menyatakan bahwa penjajahan harus dihapuskan di muka bumi," ungkapnya.
Tampak atribut spanduk dan poster” Apakah tidak cukup 34 ribu lebih anak-anak yang menjadi korban? Hingga apa yang terjadi di Palestina bukan hanya penjajahan, tetapi genosida. Selain orasi, acara sepanjang acara juga ada penghimpunan dana untuk Palestina.
Turut dimeriahkan dengan penampilan puisi oleh kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah serta rangkaian orasi dari Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Rahmawati Husein. Dirinya sempat terjun langsung ke Palestina dalam aksi kemanusiaan dan menyalurkan bantuan sebagai dukungan kuat dari persyarikatan Muhammadiyah.
Acara ini merupakan bagian dari aksi serentak yang diadakan di zona Waktu Indonesia Barat, Tengah, dan Timur. Seluruh kampus Muhammadiyah-Aisyiyah mengenakan atribut Palestina sebagai bentuk dukungan dan solidaritas. Aksi Bela Palestina ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya internasional untuk mendukung hak-hak Palestina dan mengecam penindasan yang terjadi.
Dari Universitas Muhammadiyah Aceh
Koordinator aksi yang juga Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha), Dr. Mirza Murni. SE., MM mengajak seluruh dosen, tenaga kependidikan menggunakan pakaian hitam dan peci berwarna putih untuk laki-laki serta untuk perempuan memakai jilbab berwarna hijau. Sementara itu untuk mahasiswa memakai almamater kampus.
“Hari ini kita berkumpul disini berpanas-panasan semata hanya untuk memberikan dukungan kepada rakyat Palestina yang sampai hari ini sudah puluhan ribu yang menjadi korban diantaranya perempuan dan anak-anak, mari sama-sama mendukung Palestina untuk menjadi negara bebas dari penjajahan Israel," kata Mirza Murni di halaman Kampus Unmuha.
Sementara itu, Rektor Unmuha yang diwakili oleh Wakil Rektor 1 Prof. Asnawi Abdullah. PhD mengatakan bahwa melalui aksi ini sebagai bentuk dukungan PTMA khususnya Unmuha atas apa yang terjadi pada ini. Ini merupakan bentuk kepedulian kita kepada rakyat Palestina khususnya perempuan dan anak-anak.
“Seperti kita lihat bersama-sama seluruh sivitas akademika Unmuha memberikan dukungan kepada rakyat Palestina, ini sebagai wujud kepedulian kita serta menyerukan perdamaian dan penghentian peperangan di penyerangan Israel terhadap Palestina,” ucap Prof Asnawi.
Tak Jalin Hubungan Diplomatik Dengan Israel
Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (FR-PTMA) dengan tegas meminta Pemerintah Indonesia agar tidak sedikit pun berpikir apalagi bertindak melakukan hubungan diplomatik dengan negara pelaku genosida.
Pernyataan itu adalah salah satu sila dari Dasasila Pernyataan Sikap Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel yang dikeluarkan oleh FR-PTMA pada Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel yang digelar serentak oleh 172 perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah dan Aisyiyah, Selasa, 7 Mei 2024.
Tindakan genosida yang dilakukan Israel atas Palestina belum menemui titik terang. Sejak konflik kembali memanas pada Oktober 2023, ditandai dengan serangan brutal Israel ke Palestina, telah memakan korban sebanyak 35.000 orang dan terluka mencapai lebih dari 77.867 orang.
Atas kejadian yang tidak berperikemanusiaan itu Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (FR-PTMA) melakukan aksi bela Palestina di lingkungan kampus masing-masing secara serentak. Berikut Dasasila FR-PTMA dalam Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel yang dibacakan oleh Sekretaris Umum FR-PTMA Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., yang juga merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Pertama, FR-PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.
Kedua, mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan genocide Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Ketiga, mengecam keras sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.
Keempat, meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina. Kelima, mendukung Internasional Criminal Court (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genosida warga Palestina.
Keenam, mengecam OIC (Organization of Islamic Cooperation), Rabithah Alami Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah serta cenderung membiarkan Israel melakukan kejahatan kemanusiaan berupa penyerangan dan pembuhuhan untuk kepentingan dalam negerinya sendiri.
Ketujuh, mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel-Palestina.
Kedelapan, FR-PTMA meminta pada Pemerintah Indonesia agar tidak ada sedikit pun berpikiran, apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan dengan pelaku genosida yaitu Israel.
Kesembilan, FR-PTMA meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Kesepuluh, mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Aksi di Solo
Menyambut positif instruksi dari Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA), Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., menyampaikan pernyataan sikap Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel.
Rektor UMS mengungkapkan sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini, agresi dan serangan militer Israel terhadap warga Palestina merupakan serangan yang paling keji, biadab, dan brutal dalam sejarah konflik Israel dan Palestina. Korban terbunuh telah mencapai hampir 35.000 orang dan terluka mencapai 77.867 orang, yang sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Bahkan saat ini, sebagian besar jalur Gaza telah menjadi puing-puing. Pasokan makanan dan bantuan kemanusian ke Palestina diawasi dan dibatasi secara ketat oleh tentara Israel, sehingga kelaparan menjadi pemandangan yang sangat memilukan. Ironisnya, tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina justru mendapat pembiaran dan dukungan dari negara-negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat.
Sementara itu, ratusan mahasiswa dan dosen ITS PKU Muhammadiyah Surakarta melakukan aksi nasional bela Palestina dan Kutuk Israel di sekitaran bundaran Gladag Surakarta, Selasa (7/5/2024). Dalam aksi ini rektor ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Weni Hastuti, Ph.D menyampaikan Dasasila Pernyataan Sikap Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah.
Korlap aksi yang juga wakil rektor III ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Dr. Suyanto menjelaskan latar belakang aksi ini. “Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah se-Indonesia melakukan aksi nasional dalam rangka bela Palestina, dan kami ITS PKU Muhammadiyah Surakarta sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah se-Indonesia tentunya juga menyambut positif instruksi tersebut sehingga forum rektor yang menginisiasi kegiatan ini sebagai buah dari kepedulian akademisi di Muhammadiyah, tentu ini kita sebagai bagian dari itu turut serta dan berperan serta sehingga pada hari ini, Selasa (7/5/2024) kita ikut melakukan aksi dalam rangka bela Palestina,” ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa kegiatan ini dalam rangka memberikan kesadaran kepada mahasiswa. “Karena sesungguhnya bahwa saudara-saudara kita yang di sana sampai saat ini mengalami penderitaan yang luar biasa, sehingga lahirlah kegiatan atau aksi kemanusiaan pada hari ini yang tentunya kegiatan ini merupakan kegiatan juga dalam rangka memberikan kesadaran kepada mahasiswa, yang Alhamdulillah ini juga ada ketua BEM kita dan ada humas kita yang memberikan support kegiatan ini, sehingga kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa walaupun ada yang tidak belum hadir tapi mereka di kelas dan di kegiatan-kegiatan mereka juga ikut berpartisipasi,” tambahnya.
Dia juga berharap agar Forum Rektor PTMA terus menyuarakan keadilan dan kebenaran.”Harapannya aksi ini adalah forum rektor PTMA itu terus untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran, dan mendesak kepada pemerintah agar lebih tegas terhadap kasus dan peristiwa ini, sehingga tidak ada kezaliman dan tidak ada penindasan atau genosida di salah satu negara yang ini adalah mereka punya hak asasi manusia dan tentunya juga kegiatan ini sebagai wujud dan bentuk praktisnya adalah penggalangan dana untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina,” pungkasnya.
Kabags Ops Polresta Surakarta, Kompol Sutoyo yang turut hadir dalam pengamanan aksi mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Muhammadiyah ini. “Terima kasih atas pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum di bundaran Gladag ini dari rekan-rekan aktifis ITS PKU Muhammadiyah. Kami dari aparat kepolisian gabungan dengan TNI Polri termasuk rekan-rekan dari satpol PP dan Dishub telah mengamankan, telah bekerja sama-sama rekan-rekan dari korlapnya, Alhamdulillah berjalan aman lancar dan ini yang menjadi ciri khas atau rekan-rekan dari aktifis Muhammadiyah,” ungkapnya.
Aksi dari Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Dukungan terhadap Palestina juga diserukan dari Kampus Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Wakil Rektor 3 UNISA Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc mengutuk keras agresi yang dilakukan Israel. Menurutnya impak yang ditimbulkan rakyat Palestina terus dirudung prahara dan duka lara akibat agresi tersebut. Di mana menyebabkan berjatuhan banyak korban tak bersalah dari peristiwa getir tersebut.
“Korban terbunuh telah mencapai hampir 35.000 orang dan terluka mencapai lebih dari 77.867 orang, yang sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Bahkan saat ini, sebagian besar jalur Gaza telah menjadi puing-puing. Pasokan makanan dan bantuan kemanusiaan ke Palestina diawasi dan dibatasi secara ketat oleh tentara Israel, sehingga kelaparan menjadi pemandangan yang sangat memilukan.” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mufdlilah juga membacakan pernyataan sikap UNISA Yogyakarta terhadap agresi Israel terhadap Palestina. Pertama, Mengutuk Keras Agresi Israel: UNISA Yogyakarta mengecam keras agresi dan serangan militer yang tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan fasilitas umum, terutama fasilitas kesehatan, dan blokade bantuan kemanusiaan. Kedua, Mengecam Dukungan Negara-negara Lain: UNISA juga mengecam sikap negara-negara seperti Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan pihak lain yang terus memberikan dukungan dan bantuan kepada Israel dalam agresi terhadap Palestina.
Ketiga, Meminta Intervensi PBB: meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan serta gencatan senjata antara Israel dan Palestina. Keempat, Dukungan terhadap Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC): Universitas ini mendukung upaya Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) untuk mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genosida terhadap warga Palestina. Kelima, Kritik terhadap Organisasi dan Negara Arab: Aksi ini juga mengecam sikap lemah Organisasi Kerjasama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab yang cenderung membiarkan Israel melakukan penyerangan dan pembunuhan terhadap Palestina.
Keenam, Tidak Membuka Hubungan Diplomatik dengan Israel: UNISA Yogyakarta meminta Pemerintah Indonesia untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genosida, yaitu Israel. Ketujuh, Dukungan untuk Kemerdekaan Palestina: Berdasarkan hak asasi manusia dan konstitusi Republik Indonesia, UNISA Yogyakarta meminta penguatan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Kedelapan, Ajakan kepada Masyarakat Indonesia: Aksi ini mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap konflik Israel dan Palestina serta memberikan bantuan moral, material, dan spiritual bagi perjuangan rakyat Palestina.
Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) bersatu dalam aksi solidaritas untuk rakyat Palestina, Selasa 7 Mei 2024. Aksi ini merupakan wujud nyata dari semangat kemanusiaan dan solidaritas global.
Peserta aksi melakukan longmarch dari kampus satu menuju ke Hall Crystal Building UMKU.
Ratusan mahasiswa berkumpul dengan poster, spanduk, dan bendera Palestina, mengekspresikan dukungan untuk rakyat Palestina yang menderita akibat konflik kemanusiaan yang berkepanjangan. Tak hanya, mahasiswa, tenaga pendidikan, dosen hingga Rektor juga turun tangan mengikuti aksi. Mereka menyerukan kepada komunitas internasional untuk bertindak lebih aktif dalam mengakhiri penindasan terhadap rakyat Palestina dan untuk mewujudkan perdamaian yang kongkrit di kawasan gaza, rafah dan sekitarnya.
“Aksi hari ini mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki dimana hak-hak asasi dan martabat kemanusiaan warga Palestina wajib terpenuhi” ujar Rektor UMKU Dr. Edy Sosanto.
“Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia, yang tergabung dalam Forum Rektor PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan,” tambahnya.
Rektor UMKU juga mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan genocide Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Aksi Bela Palestina berlangsung aman dan tertib. Selain orasi, peserta aksi juga menampilkan musikalisasi puisi bela Palestin, pernyataan sikap dan ditutup dengan do’a.
Aksi Damai di Bandung
Pimpinan, dosen, tendik, karyawan, hingga mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menggelar aksi damai mendukung Palestina yang dipusatkan di depan Gedung Sate Kota Bandung pada Selasa 07 Mei 2024.
Sivitas UM Bandung berorasi untuk mengutuk keras kekejaman Israel atas Palestina. Mereka juga membawa dan membentangkan spanduk dukungan kepada bangsa Palestina.
Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto mengatakan aksi ini menjadi pesan penting kepada seluruh dunia terkait penghapusan penjajahan Palestina oleh Israel.
”Gerakan hari ini adalah bagian dari kesadaran bersama seluruh kampus PTMA di Indonesia untuk menyampaikan pesan kepada dunia khususnya bangsa kita untuk memberikan kepedulian kepada bangsa Palestina,” ucap Herry.
Rektor berharap seluruh dunia untuk bisa saling menghormati dalam rangka mengakhiri persoalan yang terjadi di Palestina.
”Ini bukan soal bangsa Palestina, bukan soal umat Islam, ataupun sentimen keagamaan, tetapi ini adalah semangat kemanusiaan untuk menghapuskan penjajahan,” tegasnya.
Sementara itu, dalam orasi lainnya, Ketua DPD IMM Jawa Barat Faisal Amien Prawira mengajak bangsa dan masyarakat Indonesia untuk tidak ragu mendukung kemerdekaan Palestina.
”Bagi kita, tidak ada penjajahan di atas dunia. Hak kemerdekaan harus dirasakan oleh setiap warga dunia,” ujar Faisal.
Faisal berharap aksi damai ini bisa menjadi spirit masyarakat Indonesia untuk selalu menyuarakan hak-hak kemerdekaan bagi seluruh bangsa dan negara yang ada di dunia ini khususnya Palestina.
Tidak hanya Faisal, Wakil Ketua PWM Jawa Barat sekaligus dosen UM Bandung Ace Somantri juga berorasi. Ia menegaskan bahwa perlu ada pesan yang masif untuk masyarakat internasional atas tindakan kejahatan yang dilakukan oleh Israel.
”Tindakan kejahatan kemanusiaan tersebut merupakan pelanggaran dalam perundangan tingkat dunia yang perlu dibawa ke ranah mahkamah militer,” ungkap Ace.
Kegiatan aksi damai ini, kata Ace, menjadi pesan moral kepada masyarakat dunia bahwa tindakan Israel kepada Palestina merupakan kejahatan genosida yang perlu diadili.
Aksi di Universitas Muhammadiyah Riau
Aksi bela Palestina juga dilaksanakan di Kampus Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI). Tepat pukul 09.30 Wib. seluruh keluarga besar UMRI beserta masa berkumpul di halaman Kampus Utama UMRI di Jalan Tuanku Tambusai. Ribuan masa dari Pimpinan, Dosen, Tendik, Mahasiswa dan warga Muhammadiyah Riau yang hadir sangat antusias mengikuti aksi ini dengan membawa atribut berupa poster, spanduk, dan bendera yang menggambar kondisi negara Palestina.
Kegiatan di pagi yang cerah itu dibuka dengan lantunan bacaan Ayat Suci Al Quran dengan harapan kegiatan ini dapat memberikan keberkahan bagi Palestina dan juga Indonesia. Begitu pula dengan Wakil Rektor III UMRI Dr Jufrizal Syahri M Si di tengah terik matahari pagi menyampaikan orasi dengan penuh semangat. Ia mengatakan hari ini PTMA se Indonesia menggelar aksi serentak yang menandakan bahwasanya Muhammadiyah secara keseluruhan menolak adanya genosida yang terjadi di Palestina.
“Hari ini saya bersama BPH dan Pimpinan Umri lainnya akan menyampaikan dasasila pernyataan sikap aksi bela palestina dan kutuk Israel dari Forum Rektor (Aksi Bela Palestina) se Indonesia. Pernyataan tersebut memuat sepuluh sikap Forum Rektor antara lain Forum Rektor mengutuk Israel atas agresi dan serangan militer terhadap warga sipil Palestina serta perusakan fasilitas umum dan kesehatan serta fasilitas lainnya,” katanya di hadapan ribuan peserta aksi.
Dalam pernyataan tersebut, Forum Rektor juga mengapresiasi dukungan seluruh mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia untuk menyuarakan hati nurani dan akal sehat menolak kejahatan genocide Israel dan mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
“Hari ini dihadapan ribuan peserta aksi meminta Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan serangan gencatan senjata Israel dan Palestina, serta mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional mengadili pimpinan dan tokoh Isarael lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina,” lanjutnya.
Di akhir pernyataan Warek III mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina dengan terus memberikan bantuan moral, material dan sprititual terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMRI Prof Dr Nazir Karim MA dalam orasinya menyuarakan bahwa keberpihakan kita khususnya bangsa Indonesia kepada jalan yang benar untuk kemerdekaan bangsa Palestina dan betapa pentingnya solidaritas seluruh masyarakat.
“Hari ini adalah persyarikatan Muhammadiyah lebih khusus lagi seluruh PTMA se Indonesia bergerak bersama-sama menunjukkan keberpihakan yang luar biasa untuk rakyat Palestina supaya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya rakyat Palestina mendapatkan kemerdekaan yang sejati dan lenyapkan penjajahan yang dilakukan oleh zionis Israel,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ia juga memaparkan dihadapan ribuan masa yang berdiri ditengah panasnya matahari bahwasanya dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945 dijelaskan dan menekankan kemerdekaan adalah hak segala bangsa oleh karena itu penjajahan di atas dunia harus di hapuskan.
“Oleh karena itu perjuangan ini sangat penting sekali karena sebagai bangsa Indonesia sudah merasakan dijajah 300 tahun luar biasa penderitaan yang kita rasakan tapi Palestina walaupun puluhan tahun tapi penderitaannya jauh lebih besar dari pada kita karena pembunuhan demi pembunuhan dilakukan setiap saat oleh Zionis Israel tanpa perikemanusiaan. Mudah-mudahan doa kita diijabah oleh Allah SWT., untuk kemerdekaan tanah Palestina yang berdaulat,” pungkasnya.
Aksi di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar
Ribuan sivitas akademika Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar juga bersatu dalam Aksi Solidaritas Bela Palestina terhadap agresi militer yang dilakukan Israel. Aksi digelar di depan kampus Unismuh ini dipimpin Korlap Dr Muhammad Akhir. Ia menegaskan bahwa aksi tersebut merupakan aksi damai, yang tidak mengganggu kelancaran aktivitas pengguna jalan. Bahkan berulangkali, ia menegur peserta aksi yang sempat masuk ke badan jalan.
Para sivitas akademi berkumpul di depan kampus Unismuh Makassar sejak pukul 10.00 WITA, mereka berorasi secara bergantian dan mengutuk agresi militer Israel yang masih terjadi sampai saat ini hingga menewaskan kurang lebih warga sipil sebanyak 35 ribu, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse dalam orasinya mengatakan, bahwa aksi yang digelar hari ini sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan terhadap warga Palestina. "Apa sikap kita sebagai mahasiswa tidak cukup dengan gerakan-gerakan seperti ini. Tapi, kita harus selalu mendoakan saudara Saudara kita agar mereka selalu dalam lindungan Allah SWT," katanya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Irwan Akib menegaskan bahwa aksi serentak PTMA se Indonesia diadakan untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina yang tengah berjuang untuk kemerdekaan dan kedaulatan negaranya. "Kehadiran kita hari ini adalah bentuk nyata dari aspirasi bangsa Palestina untuk hidup merdeka dan berdaulat. Tidak ada alasan bagi keberadaan penjajahan di atas bumi ini," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa aksi damai ini merupakan wujud nyata dari amanat Konstitusi Republik Indonesia yang mendukung kemerdekaan setiap bangsa. "Kita di sini, bersatu dalam membela bangsa yang tertindas, khususnya saudara-saudara kita di Palestina," imbuh Direktur Pascasarjana Unismuh Makassar itu.
Berikut 10 poin tuntutan Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah, yang dibacakan Wakil Dekan IV Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh di depan Kampus Unismuh Makassar:
Pertama, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia, yang tergabung dalam Forum Rektor PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan. Kedua, Mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan genocide Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Ketiga, Mengecam keras sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara- negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina. Keempat, Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina. Kelima, Mendukung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina.
Keenam, Mengecam Organisasi Kerja Sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara- negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri. Ketujuh, Mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel-Palestina. Kedelapan, Meminta kepada Pemerintah Indonesia, untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genocide, Israel.
Kesembilan, Atas nama hak asasi manusia dan amanat Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, serta aspek historis relasi Palestina dan Indonesia melalui Prof. Kahar Muzakir (Muhammadiyah), kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Kesepuluh, Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Aksi di Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS)
Bertempat di halaman Gedung Rektorat, Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar Do’a bersama sebagai bentuk Aksi Bela Palestina. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Rektor Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd ini diikuti oleh seluruh Sivitas Akademia mulai dari Pimpinan Universitas, Kepala Lembaga, Biro, Dekan Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa.
Melalui Dasasila Pernyataan Sikap Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah, Prof. Masrukhi selaku Rektor Unimus menyampaikan bahwa Hampir satu abad konflik Israel-Palestina tidak kunjung berujung. Hal ini tidak lepas dari misi Zionis Israel untuk menguasai tanah Palestina. “Berbagai serangan, penindasan, pengusiran, dan pembunuhan dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina,” ujarnya.
Sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini, agresi dan serangan militer Israel terhadap warga Palestina merupakan serangan yang paling tidak manusiawi, lebih dari 35.000 Orang menjadi Korban, 77.000 Orang terluka dengan sebagian besar korban adalah Perempuan dan anak – anak. Menjadikan jalur gaza menjadi puing puing, pasokan bantuan makanan dan kesehatan juga di awasi ketat oleh pihak israel, sehingga hal tersebut mengakibatkan kelaparan dan menjadikan pemandangan yang sangat memilukan.
”Hari ini memang serentak seluruh PTMA yang tersebar di seluruh Indonesia melakukan aksi keprihatinan untuk menghentikan agrasi militer Israel terhadap palestina, dan sekaligus berdoa bersama agar palestina Kembali menjadi negara seperti semula sehingga bisa menjalani kehidupan yang selayaknya. Dengan adanya seruan ini mudah – mudahan akan memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia khususnya penyelesaian konfil Israeh terhadap Palestina,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Rektor III Dr. Eny Winaryati, M.Si dalam orasinya menyuarakan untuk menggerakkan hati senantiasa mengingat bagaimana menderitanya penduduk palestina saat ini akibat agresi Israel. Senantiasa prihatin untuk ikut merasakan penderitaan warga palestina, dan juga menggalangkan dana sehingga bisa dikirim untuk memberikan bantuan bagi warga palestina
“Hari ini kita berdiri disini ada makna yang tersirat dan harus senantiasa dikumandangkan juga digerakkan, hari ini kita semua untuk senantiasa mengingat bagaimana keadaan saudara kita di palestina yang sekarang ini sedang dilanda musibah kemanusiaan atas agresi militer oleh Israel,” ucapnya.
Sementara itu Dr. Eny berharap sebagai warga Indonesia yang berdaulat seindahnya ikut merasakan penderitaan mereka, senantiasa dengan segala Upaya untuk dilakukan, baik dalam keprihatinan, do’a –dan melakukan donasi bantuan melalui Lembaga yang bisa dipercaya untuk menyalurkan donasi sebagai bantuan kepad awarga palestina.
“Telah di jelaskan didalam Al-Qur’an surah AT – Taubah ayat 41 berangkatlah kamu dalam keadaan ringan atau berat, dan berjihadlah kamu atas dirimu dan hartamu dijalan Allah, yang demikia itu lebih baik bagi mu jika kamu mengetahui,” imbuhnya.
Aksi di Jakarta
Tampak juga Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) turut menggelar Seruan Aksi Bela Palestina. Kegiatan yang diselenggarakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uhamka sebagai Starting Point dan berlanjut ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka.
Kegiatan dihadiri oleh Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA selaku Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) Uhamka, Desvian Bandarsyah selaku Wakil Rektor II, Prof. Dr. Nani Solihati, M.Pd selaku Wakil Rektor III Uhamka, Prof. Dr. Muhammad Dwifajri, M.Pd selaku Wakil Rektor IV Uhamka, serta jajaran pimpinan Dekan dan Wakil Dekan Uhamka, Stakeholders yang terdiri dari Dosen dan Tenaga Kependidikan, serta mahasiswa Uhamka.
Dalam sambutan dan orasinya, Sudarnoto mengajak agar seluruh masyarakat terutama yang berada di ruang lingkup Uhamka dan PTMA di seluruh Indonesia untuk bersatu dalam membela kemerdekaan dan hak warga Palestina yang sekarang sedang dijajah.
“Mari kita junjung nilai patriotisme kita harus ditunjukan kepada dunia melalui sikap solidaritas dan pembelaan kita terhadap warga Palestina yang sekarang sedang dijajah, digenosida dan diserang oleh zionis Israel. Anak-anak, ayah dan ibu semuanya telah menjadi korban,” ucapnya.
Sementara, Desvian Bandarsyah dalam pembacaan pernyataan sikap Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah, mengutuk keras Israel serta mengecam negara-negara barat yang memberikan dukungan terhadap Israel. Ia meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memfasilitasi perundingan antara Israel dan Palestina, mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional untuk mengadili para pelaku kejahatan Israel, dan meminta Indonesia untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
“Mendesak untuk memperkuat diplomasi guna mendukung kemerdekaan Palestina dan mengajak masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina,” ucapnya.
Selanjutnya Muhammad Dwifajri juga menyampaikan responnya terhadap kekejaman Israel kepada warga Palestina terutama yang di wilayah Gaza telah melanggar hak kemanusiaan dan perdamaian dunia.
“Kekejaman zionis Israel terhadap warga Gaza telah melampaui batas, banyak warga sipil yang telah terbunuh dan dihabisi terutama anak-anak yang tidak bersalah. Tidak hanya yang muslim, namun juga yang beragama lain juga menjadi korban dan ini harus dihentikan segera melalui aksi ini sebagai bagian dari solidaritas dan kepedulian kita kepada Palestina,” katanya.
Di sisi lain, Adri Wiyanto selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uhamka juga menyampaikan bahwa mahasiswa dan seluruh rakyat Indonesia terutama yang berada di Uhamka sangat menentang kekejaman yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza Palestina yang bertentangan dengan nilai perdamaian.
“Kita rakyat Indonesia terutama Muhammadiyah sangat mengecam kekejaman yang telah dilakukan oleh zionis Israel karena bertentangan dengan perdamaian dan nilai UUD 1945 dan kita akan terus mendesak untuk kemerdekaan Palestina,” pungkasnya.
Kegiatan diakhiri dengan pembacaan doa dan penerbangan pesawat kertas sebagai pesan perdamaian untuk dunia terutama untuk kemerdekaan Palestina.
Sementara itu, aksi Universitas Teknologi Muhammadiyah (UTM) di Halaman Kampus UTM Jakarta Kampus B di Jl. Minangkabau No.60, Manggarai Jakarta Selatan. Aksi damai ini diikuti oleh sejumlah civitas akademika UTM Jakarta mulai dari Dosen, Tendik dan seluruh Mahasiswa di Lingkungan UTM Jakarta.
Aksi damai yang dilaksanakan di UTM Jakarta ini dimulai dengan orasi-orasi yang disampaikan rektor, perwakilan mahasiswa dan perwakilan Organisasi Kemahasiswaan UTM Jakarta.
Prof. Dr. H. Suradika, M.Pd selaku Rektor UTM Jakarta dalam orasinya menyampaikan bahwa yang menyerukan aksi damai bela palestina ini adalah Forum Rektor PTMA yang mana bahwa aksi ini dilaksanakan secara serentak disetiap lingkungan PTMA masing-masing.
"UTM Jakarta hadir di sini untuk menyatakan solidaritas kita yang tak tergoyahkan kepada Palestina. Kita menyaksikan dengan sedih bagaimana rakyat Palestina terus menderita akibat peristiwa yang tidak manusiawi. Mereka hidup dalam keterbatasan dan ketidakpastian, dibawah bayang-bayang penindasan yang terus mencekik harapan mereka. untuk itu saya mengajak seluruh civitas akademika UTM Jakarta untuk terus memberikan perhatian serius terhaap perkembangan konflik Israel dan Palestina dengan terus memberikan bantuan moral, material dan spiritual terhadap perjuangan rakyat palestina"-ujar Rektor UTM Jakarta.
Selain menyuarakan aspirasi perdamaian, aksi damai ini juga diisi dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh dosen AIK (Al-Islam Kemuhammadiyahan) Ust. Abdul Rochman, Lc.MA untuk kedamaian di Palestina dan penggalangan dana untuk bantuan kemanusiaan bagi korban-korban konflik di Gaza.
Koordinator aksi Usman Andrianto, SE, MM, menyatakan kebanggaannya atas partisipasi aktif mahasiswa, Dosen, karyawan UTM Jakarta dan perwakilan dari Forum Rektor PTMA dalam aksi damai ini.
"Kami berharap suara solidaritas dan perdamaian dari aksi ini dapat mencapai para pemimpin dunia dan memberikan tekanan moral untuk mengakhiri kekerasan dan penindasan di Palestina," katanya.
Aksi Bela Palestina, UMMI Kencam Kezoliman Israel
Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menjadi saksi aksi solidaritas yang luar biasa dalam mendukung Palestina dan mengecam Israel. Dipimpin langsung oleh Rektor UMMI, Dr. Reni Sukmawany, M.P., dan seluruh Sivitas Akademika UMMI berkumpul dalam aksi bela Palestina yang diikuti dengan tegas sesuai dengan pernyataan sikap aksi bela Palestina dan Kutuk Israel oleh Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiah (PTMA) yang mana mengecam kebrutalan Israel terhadap rakyat Palestina. Pada Selasa (7/5/2024) yang berlangsung di halaman depan kampus Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
Rektor UMMI, bersama dengan Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa, menyuarakan penolakan keras terhadap kekerasan yang terus dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina. Dengan spanduk-spanduk bertuliskan "Stop Israeli Brutality" dan "UMMI stand with Palestine", mereka berdiri bersama sebagai satu suara menuntut keadilan bagi Palestina.
Dalam pernyataan sikap, Rektor UMMI menegaskan bahwa sebagai lembaga pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai kemanusiaan, UMMI tidak bisa berdiam diri melihat penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina.
“Saya mengajak kepada Seluruh Sivitas Akademika UMMI untuk terus bersatu dan memberikan dukungan moral serta materiil kepada rakyat Palestina dalam perjuangan mereka untuk mendapatkan hak-hak yang sah,” seruannya
Setelah aksi, Rektor UMMI bersama seluruh Sivitas Akademika UMMI melakukan doa bersama untuk rakyat Palestina dan berjanji untuk terus mendukung perjuangan mereka. Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa UMMI berdiri teguh dalam solidaritas internasional dan menegaskan komitmennya untuk mengambil bagian dalam memperjuangkan perdamaian dan keadilan global.
STIE Muhammadiyah Cilacap
Ratusan Civitas Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi8 (STIE) Muhammadiyah Cilacap mengadakan aksi damai bela Palestina, Selasa (07/06/2024) di halaman Kampus. Peserta aksi dari Mahasiswa, Dosen dan Tenaga Kependidikan.
Salah satu Mahasiswa Zaki Dafa Raihan Putra mengungkapkan bahwa penderitaan warga Palestina penderitaan kita semua. "Cukup menjadi manusia untuk bela Palestina," ucap Mahasiswa Akuntansi semester IV.
Mahasiswa yang lain, Alvina Oktaviani Mahasiswa Jurusan Manajemen semester II mengatakan aksi damai bela Palestina untuk menyuarakan pendapat mengenai pembebasan warga Palestina. "Mahasiswa menyampaikan pendapat merupakan hak sebagai warga negara, dengan mengurangi pembelian produk-produk Israel," katanya.
Prihatin melihat informasi di berita tentang banyaknya Ibu-Ibu yang melahirkan Caesar tanpa anastesi. "Perasaannya sedih sebagai kaum perempuan," ucapnya.
Ketua STIE Muhammadiyah Cilacap dalam aksi damai bela Palestina Tri Nur Indah Yanti Yulian mengungkapkan aksi bela Palestina yang diselenggarakan Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia berjumlah 172 Kampus yang serentak dilakukan pada hari ini. Didalam aksi nantinya akan disampaikan Dasasila pernyataan sikap dari Forum Rektor untuk mendukung kebebasan Palestina.
STIE Muhammadiyah Cilacap sebagai bagian dari Perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah ikut berkontribusi dalam aksi serentak ini untuk bisa menyuarakan kebebasan Palestina."Aksi ini untuk mengasah kepekaan Mahasiswa STIE Muhammadiyah, bagaimana bisa merasa empati terhadap penderitaan saudara-saudara kita walaupun tidak di dalam belahan bumi Indonesia," jelasnya.
Bagi Mahasiswa bagaimana ikut empati atas penderitaan mereka, dengan ikut aksi damai peduli Palestina dengan mendoakan dan menyuarakan suara hati. "Mudah-mudahan yang nanti sampai ke Pemerintah dan juga doanya terkait pembebasan Palestina bisa dikabulkan," pungkasnya.
Aksi di Sekolah dan Pesantren
Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin 'Aisyiyah Wilayah Sulsel turut menggelar aksi damai serentak bela Palestina dan kutuk Israel. Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Indoor Ummul Mukminin, Jl. KH Abd Jabbar Asyiri, Biringkanaya, Makassar, Selasa (7/5/2024).
Direktur Ummul Mukminin 'Aisyiyah, Masriwaty Malik menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai wujud kepeduliaan bersama bagi saudara kita di palestina yang hingga saat ini masih terjajah oleh kaum zionis israel. "Aksi damai ini sebagai syiar ke media dan ikhtiar bersama untuk terus mendukung dan membersamai palestina negeri tercinta," tuturnya.
Tak hanya itu, Masriwaty Malik mengatakan bahwa sebagai wujud perlawanan kepada Israel maka pihaknya menyeru untuk memboikot seluruh produk-produk Israel. "Cara ini efektif dilakukan, agar kelemahan Israel pada sektor ekonomi turut melemah," imbuhnya.
Ia pula mendesak seluruh elemen untuk terus mendukung palestina, agar segera mendapatkan kemerdekaan. Usai aksi damai, turut berdoa memohon agar tanah palestina segera dimemerdekakan. "Pesan solidaritas ini diharapkan dapat tersampaikan secara luas dan menggema di seluruh Indonesia," pungkasnya. (Riz/Cris/diko)