CILACAP, Suara Muhammadiyah - Musyawarah Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Cilacap telah diadakan Sabtu (09/03/2024) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Cilacap, dihadiri sejumlah 228 peserta dari utusan Cabang dan Ranting Pemuda Muhammadiyah Cilacap. Dengan terplihinya Ketua, Sekretaris, Bendahara dan 13 Formatur, yang memiliki tugas besar menyusun grand desain gerakan Pemuda Muhammadiyah selama 1 Periode.
"Bagi kami Tim Formatur bukan hanya bertugas untuk menyusun Kepemimpinan selama 1 periode, akan tetapi lebih jauh dari itu adalah menentukan arah, kemana gerakan Pemuda akan di bawa," tegas Aan Saeful Islam sebagai Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Cilacap.
Ditambahkan Aan, Pemuda Muhammadiyah memiliki banyak sekali Pekerjaan Rumah (PR), diantaranya Perkaderan dan Organisasi. Dimana hal ini tercermin dari sedikitnya Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah yang aktif dan bergerak secara organisasi. Serta PR bagi berkembangnya Komando Kesiap Siagaan Angkatan Muda Muhmmadiyah (KOKAM).
Padahal jika merujuk pada potensi yang ada, memiliki setidaknya 25 Pimpinan Cabang Muhammadiyah serta 150-an Pimpinan Ranting Muhammadiyah. Sejatinya bisa dimanfaatkan untuk tumbuh dan berkembangnya Pemuda Muhammadiyah, selain itu juga memiliki Ratusan Karyawan Amal Usaha Muhammadiyah dengan usia muda, yang juga bisa dijadikan sebagai basis perkaderan Pemuda Muhammadiyah maupun ortom yang lain.
"Potensi tersebut, maka ada baiknya Pemuda Muhammadiyah mewujudkan tema besar gerakan, yang kami sebut dengan "Sinergi Kemajuan", konsep yang kami yakini cukup bisa menjadi jawaban atas apa yang saat ini menjadi PR bersama," ucapnya.
Diuraikan AAn, sinergi adalah membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas. Hal ini sesuai dengan apa yang tertulis dalam Surat Ash Shof Ayat 4. dimana kunci utama sebuah Gerakan adalah Barisan yang tertata rapi seperti bangunan yang tersusun Kokoh.
Sinergi setidaknya harus terdiri atas 3 komponen yaitu, Sinergi Internal Pemuda Muhammadiyah, ialah bentuk kerjasama yang terjalin antar kader Pemuda Muhammadiyah, dimana pola komunikasi dari Pimpinan hingga kader di akar rumput dapat berjalan maksimal tanpa adanya skat dan batasan. Hal ini akan menghasilkan kesamaan visi dan informasi, sehingga mampu membuat Pemuda Muhammadiyah melangkah bersama.
Sinergi Internal Muhammadiyah, Muhammadiyah sebagai induk organisasi bagi Pemuda Muhammadiyah, wajib memberikan dukungan yang baik kepada Muhammadiyah, dimana dukungan itu di lakukan baik Oleh Pimpinan Muhammadiyah di level Daerah hingga ranting, maupun juga dilakukan oleh Amal Usaha Muhammadiyah. semua wajib paham bahwa membantu perkembangan Pemuda Muhammadiyah, sama artinya dengan menyiapkan kader kader terbaik untuk Muhammadiyah di masa depan.
Sinergi Eksternal, Pemuda Muhammadiyah sebagai bagian dari Organisasi Kepemudaan juga wajib hukumnya bersinergi dengan organisasi lain di luar Muhammadiyah. Baik itu dengan organisasi Pemerintah Daerah, bahkan termasuk didalamnya dengan Organisasi Kepemudaan.
"Semua hal tersebut penting dalam rangka mewujudkan kader pemuda muhammadiyah sebagai Kader Bangsa, yang juga harus ikut serta dalam pembangunan bangsa, terutama pembangunan di daerah kita sendiri yaitu Cilacap. Dengan sinergi ini akan banyak pembelajaran yang bisa di ambil oleh kader kader kita. yang nantinya akan menghasilkan kekuatan gerakan baru yang lebih revolusioner dan berkemajuan," urainya.
Sedangkan, kemajuan atau biasa kita menyebutnya berkemajuan adalah tujuan dari gerakan yang harus di wujudkan oleh kader kader Pemuda Muhammadiyah. Dimana semua sinergitas yang dibangun harus di dasarkan pada keinginan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, yang artinya Pemuda Muhammadiyah dalam bekerjasama dengan siapapun. Akan menjadikan Amar Maruf Nahi Mungkar sebagai landasan bekerjasama. sehingga pemuda muhammadiyah memiliki garis yang tegas dalam gerakannya.
Kemajuan itu juga bisa bermaksud bahwa pemuda muhammadiyah harus bekerja ekstra untuk meningkatkan potensi kader kadernya di segala lini. Di internal Amal Usaha Muhammadiyah misalnya, pemuda muhammadiyah wajib mendorong kader kadernya untuk aktif berperan sebagai pioner dalam memajukan amal usaha muhammadiyah, atau di tingkatan yang lain.
"Pemuda Muhammadiyah wajib mendorong dan memfasilitasi kader kadernya berperan di bidang politik, baik itu sebagai Pemain maupun sebagai penyelenggara," harapnya.
Lebih dari itu ciri kemajuan yang diharapkan dapat di bangun juga ialah, Pemuda Muhammadiyah mampu membangun Organisasi sampai dengan tingkat ranting. Minimal dimana ada pimpinan ranting muhammadiyah, maka disitu pula ada pimpinan ranting pemuda muhammadiyah.
"Hal yang hanya bisa tercipta jika kita semua yang peduli pada perkaderan Muhammadiyah, mau untuk turun tangan membantu akselerasi organisasi sampai tingkat terkecil. Misalnya adalah adanya aturan wajib dari PDM bahwa setiap karyawan AUM di bawah 40 tahun wajib hukumnya untuk mengikuti kegiatan Baitul Arqom Dasar, sebagai awal mula mereka aktif di Pemuda Muhammadiyah. (Wasis/Aan)
