SM Tower, I'm Coming
Oleh: Qudrotul Bahiroh
Salah satu tempat yang ingin penulis datangi adalah SM Tower Jogja. Rasa penasaran menjadi alasan kuat. Mengapa diberi nama SM Tower? Apakah terinspirasi dari Zamzam Tower di kota Mekah? Apakah juga memiliki pesona yang sama?
Dugaan inspirasi hotel di depan masjidil haram ini diperkuat dengan motif batik terbaru Muhammadiyah yang bergambar Zamzam Tower. Sepertinya pemilik ide hotel dan batik persyarikatan ini adalah orang yang sama atau orang-orang dalam satu sirkel.
Terlepas dari itu semua, rasa syukur meliputi hati penulis. Hari ini (Sabtu, 27 Januari 2024), tepatnya tadi pagi sekitar pukul delapan, kami memijakkan kaki di SM Tower and Convention yang cukup megah ini.
Kegiatan Baitul Arqam menyatukan 74 personel ibu 'Aisyiyah, yang merupakan anggota Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kabupaten Nganjuk dan Ketua Piminan Cabang se-Kab. Nganjuk, dalam satu tujuan: pengkaderan. Dengan penuh semangat, rombongan yang dibagi ke dalam dua bus mempersiapkan diri menuju kota tempat kelahiran Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ini.
Semua diliputi rasa syukur karena bisa sampai di SM Tower and Convention Yogyakarta. Bagi penulis, alasan syukur adalah karena satu harapan terwujud. Ada satu alasan lain yaitu ikut meramaikan amal usaha persyarikatan. Siapa lagi kalu bukan kita?
Seperti halnya Zamzam Tower menjadi penanda dari satu tempat yang dirindukan oleh seluruh ummat islam, SM Tower juga menjadi penanda dari satu tempat yang dirindukan oleh seluruh anggota persyarikatan Muhammadiyah yaitu kota Yogyakarta.
Tempat ini bukan sekeda nyaman untuk beristirahat, namun juga nyaman untuk belajar dan mengadakan kegiatan pengkaderan. Semoga kegiatan Baitul Arqam ini sukses. Para peserta mampu menyerap materi dengan maksimal dan meng- ejawantah kan apa yang didapat dalam program kerja organisasi.***