ASAHAN, Suara Muhammadiyah - SMA Muhammadiyah 8 Kisaran mengadakan kegiatan Baitul Arqam bekerjasama dengan Majelis Pembinaan Kader (MPK). Kegiatan ini diikuti oleh 43 guru (tenaga pendidik) dan tenaga kependidikan (tata usaha). Kegiatan pembukaan dilaksanakan pada Senin, 24 hingga 26 Juni 2024, bertempat di Aula SMA Muhammadiyah 8 Kisaran.
Selanjutnya, ketua MPK Eldi SE menyampaikan bahwa kegiatan dimulai pukul 15.00 WIB, diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Rudi Edianto. Acara secara resmi dibuka oleh Drs. Yusri, S.Ag selaku Koordinator Bidang MPK. Dalam kegiatan ini, tampak hadir sekretaris PDM Asahan Yusuf Sinambela, SP, ketua dan sekretaris PDA Asahan Sumiati, SH, MH, sekretaris Majelis Dikdasmen Fahri Mizan Harsono, S.Pd, kepala sekolah, dan peserta Baitul Arqam. Namun, kegiatan ini hanya diikuti oleh tenaga pendidik dari beberapa sekolah di Muhammadiyah Asahan, di antaranya dari SMA, SMK, dan MA, dengan total 43 tenaga pendidik dan kependidikan. Dari jumlah tersebut, yang aktif mengikuti Baitul Arqam sebanyak 26 orang.
Dalam sambutannya, Korbid Bidang MPK Drs. Yusri S.Ag mengatakan bahwa dalam pengkaderan ini peserta Baitul Arqam belum dikatakan sebagai kader, melainkan masih dalam tahap pelatihan kader. Menurutnya, seorang kader adalah mereka yang mampu memberikan pernyataan dan komitmen terhadap perjalanan waktu dan mengangkat diri sebagai kader Muhammadiyah. Sekretaris Dikdasmen juga menyatakan bahwa menjadi kader berarti siap memimpin apa yang diamanahkan dan menjalankannya dengan baik.
Acara materi pertama dimulai pada pukul 17.00 WIB oleh Sekretaris MPK Elfin Efendi, S.TP, MP (pre test kontrak belajar dan orientasi), kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya tentang Peran Guru Bagi Dakwah dan Kaderisasi Muhammadiyah oleh PWM M. Basir Hasibuan. Dalam materinya, disebutkan bahwa berMuhammadiyah harus komitmen, bersikap jujur, serta memiliki kreativitas dan inovatif.
Materi kedua dimulai pada Selasa, pukul 09.00 hingga 10.30 WIB, disampaikan oleh Mohd. Akhiar, MA tentang paham agama dan Muhammadiyah. Ia menyatakan bahwa dalam berMuhammadiyah, berdakwahlah dengan cara yang benar dan jangan pernah dendam dengan siapapun. Acara berikutnya dilanjutkan pukul 10.45 hingga 12.15 WIB oleh Drs. Malik Munir dengan materi Akhlak Kepemimpinan. Seorang kader Muhammadiyah harus memiliki akhlak Islami dan Qurani, berjiwa bersih, jujur, bercita-cita tinggi, cerdas, arif, sabar, berharga diri, berkarisma, dan percaya diri.
Setelah itu, dilanjutkan dengan coffee break dan melaksanakan sholat berjama'ah. Acara dilanjutkan dengan ishoma sampai dengan jam 13.00. Materi berikutnya adalah Studi Tokoh dan Profil Kader Muhammadiyah yang disampaikan oleh Drs. Jumiadi sampai menjelang ashar. Kemudian dilanjutkan dengan materi keenam tentang Pentingnya Peranan Kader dan Pengkaderan Muhammadiyah oleh Drs. Yusri S.Ag sampai dengan pukul 17.00 WIB. Setelah itu, dilanjutkan dengan ishoma dan sholat magrib berjamaah.
Hari selanjutnya, materi tentang cara Smart Menghadapi Tantangan dan Permasalahan Pendidikan Muhammadiyah di Era 4.0 dibawakan oleh Fahri Mizan Harsono, S.Pd. Dalam menghadapi era 4.0, guru harus bisa menggunakan IT serta harus sabar dan ikhlas. Materi Ibadah Praktis disampaikan oleh Rahmat Hidayat, Lc. Hari ketiga dilanjutkan dengan qiyamul lail, subuh Kultum pukul 06.00 WIB, dan materi Outbond dengan keyakinan bekerjasama. Setelah itu, lanjut sarapan.
Hari terakhir, Rabu, 26 Juni 2024, materi PHIWM AUM (Bekerjasama di Muhammadiyah Sebagai Amanah dan Profesional) disampaikan oleh Drs. M. Thohir, S.Pd, M.Si Marpuji Ali, M.Ag dengan materi Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM).
Kemudian dilanjutkan dengan Komitmen Kader dan Agenda Aksi oleh Ketua MPK Eldi, SE. Setelah materi terakhir selesai, acara berikutnya adalah penutup. Upacara penutupan berupa laporan Master of Training yang disampaikan oleh Elfin Efendi, S.TP, MP. Dalam laporan hasil kegiatan, disebutkan bahwa peserta berjumlah 43 orang, dengan 26 peserta pendidik dan kependidikan aktif, dan 10 peserta terbaik dari berbagai unit sekolah baik SMA maupun SMK.
Berikut adalah peserta terbaik dari berbagai unit sekolah: Hafizh Rizaldi (SMA Muhammadiyah 8), Ahmad Rifqi Darmawan (SMA Muhammadiyah 8), Syafridah Nasution (SMK Muhammadiyah 10), Dery Novandri Rois Fathoni (SMK Muhammadiyah 5), Rudi Erdianto (SMA Muhammadiyah 8), Irsan Finadi Ritonga (SMA Muhammadiyah 8), Dimas Irwandi (SMK Muhammadiyah 5), Susilawati (SMK Muhammadiyah 5), Ade Kurniawati (SMA Muhammadiyah 8), dan Siti Maiysarah (SMA Muhammadiyah 8).
Dengan kegiatan Baitul Arqam ini, diharapkan tenaga pendidik dan kependidikan dapat menambah keilmuan dan keislaman, mendalami ideologi Muhammadiyah, serta mampu meningkatkan keimanan yang dapat diaplikasikan di dunia pendidikan sehingga memberikan manfaat bagi peserta didik di sekolah masing-masing. MPI (***)