BANTUL, Suara Muhammadiyah - Dalam waktu dekat, ada bisnis baru yang akan diluncurkan oleh Suara Muhammadiyah. Kemadjoean Resto namanya. Letaknya sangat strategis yakni di kawasan wisata Pantai Laguna, Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul.
Soft opening telah dilakukan pada Ahad (19/1). Banyak wisatawan yang ikut menghadiri acara tersebut. Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah Deni Asy'ari sangat bungah dan memberikan apresiasi atas antusiasme dari masyarakat yang begitu rupa.
"Kami atas nama PT SCM/SM menghaturkan terima kasih kepada kelurahan Parangtritis yang telah membuka pintu lebar kepada kami untuk hadir berkolaborasi dengan masyarakat yang ada di Laguna ini. Kami juga berterima kasih kepada masyarakat, terutama wisatawan yang berkunjung ke Kemadjoean Resto ini," katanya.
Deni mengatakan, SM hadir tidak sekadar mencari profit. Namun, orientasinya untuk memberikan kemaslahatan nyata kepada masyarakat sekitar, sehingga roda perekonomian dapat berjalan dengan baik.
"Misi kami untuk memberikan impact positif serta faedah dari setiap aktivitas usaha yang dilakukan. Dan ini bukan yang pertama, karena SM sudah memiliki jaringan bisnis secara nasional," ujarnya.
Saat ini, bisnis yang telah berjalan yaitu logmart. Yaitu bisnis retail kebutuhan harian sebagaimana minimarket pada umumnya. "Sekarang jumlahnya 140 gerai di seluruh Indonesia. Itu sistemnya dilakukan berkolaborasi (berjamaah) dan dikelola oleh masyarakat secara keseluruhan," bebernya.
Selain itu, SM juga punya bisnis ekspedisi (SM Logistic). Lalu ada juga bisnis toko (SM Corner), property, dan perhotelan. Semua itu, imbuh Deni, dilakukan dengan berkolaborasi dengan masyarakat.
"Dan hari ini kehadiran Kemadjoean Resto juga sama, kami ingin menunjukkan bahwa semangat kolaborasi harus memberikan nilai manfaat di daerah ini," tuturnya.
Kolaborasi menjadi kunci utama yang diejawantahkan SM dalam menggerakkan roda bisnisnya. Deni menyebut, ini merupakan keniscayaan di era mengguritanya para pemain oligarki ekonomi.
"Hampir 60% titik destinasi yang ada di Yogyakarta investor, pengelolanya bukan masyarakat lokal, tetapi dari luar yang kita tidak tahu. Kami sadar karena destinasi menjadi sumber potensi ekonomi yang luar biasa, apalagi di Yogyakarta, jangan sampai pusat-pusat potensi ekonomi yang ada di daerah dikelola bukan anak negerinya sendiri," tegasnya.
Di sinilah peran kolaborasi sangat efektif untuk menjadikan bisnis yang dijalankan lebih kompetitif dan berdaya saing tinggi.
"Untuk itu, kami ingin mengajak untuk berkolaborasi, bukan ingin berkompetisi. Tetapi kami ingin bangun kolaborasi, bagaimana ekonomi masyarakatnya ikut serta tumbuh dengan tumbuhnya usaha yang kami hadirkan di tempat ini," jelasnya.
Wakil Sekretaris 1 Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mengungkapkan, pembukaan bisnis di kawasan wisata bukan yang terakhir. Ke depan, akan ada inovasi-inovasi bisnis baru lainnya. Tujuannya untuk menggerakkan roda ekonomi sebagai misi memakmurkan untuk semua.
"Tentu ini bukan yang terakhir. Bisa jadi ini adalah awal untuk kita mengembangkan jauh lebih baik dari potensi yang ada. Dengan cara kita bersama-sama, maka kita bisa mengembangkan pusat ini jauh lebih baik. Inilah yang ingin kembangkan untuk pengembangan destinasi wisata, khususnya di Laguna Depok," tandasnya.
Kemadjoean Resto ini menyuguhkan berbagai jenis menu spesial untuk para pengunjung. Dan lebih menariknya, bentangan pemandangan alam yang memukau akan memberikan suasana baru dan berbeda untuk menghabiskan liburan bersama keluarga dan handai taulan di Yogyakarta, khususnya di Laguna Depok ini.
Direncanakan grand opening Kemadjoean Resto akan dilaksanakan bertepatan libur Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw, Senin (27/1). Dan Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz Adi Hidayat akan menghadiri acara tersebut. (Cris)