Spektrum Takwa Itu Cakupannya Sangat Luas

Publish

15 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
573
Ketua Pimpinan Pusat Muhamamdiyah dr H Agus Taufiqurrahman, SpS., MKes

Ketua Pimpinan Pusat Muhamamdiyah dr H Agus Taufiqurrahman, SpS., MKes

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhamamdiyah dr H Agus Taufiqurrahman, SpS., MKes menyebut manusia dalam menjalani kehidupan di muka bumi tidak bisa dinafikan terlepas dari belenggu perbuatan salah. Baginya, hal tersebut merupakan bentuk kewajaran kendati demikian jangan sampai lupa untuk segera bertaubat kepda Allah.

“Manusia itu lumrah sebagai manusia bisa melakukan kesalahan. Tetapi Allah memerintahkan kepada kita yang terlanjur berbuat salah untuk segera ingat kepada Allah dan segera bertaubat. Kalau Ramadan disebut sebagai bulan taubat dan taat, hendaknya ini menjadi momen introspeksi untuk tidak mengulangi kesalahan yang pernah kita lakukan,” ujarnya dalam Khutbah Jum’at di Masjid KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (15/3).

Menurut Agus perbuatan semacam itu termasuk salah satu kategorisasi dari ciri insan yang bertakwa. Bahkan Nabi Muhammad Saw berpesan agar hidup senantiasa bertakwa kapan pun dan di mana pun. Bagi Agus, spektrum takwa itu cakupannya sangat luas dan tidak ada batasan maupun waktu.

“Takwa yang tidak hanya dibatasi hanya ketika berada di bulan Ramadan, tetapi di waktu-waktu yang lain tetap menjadi pribadi yang bertakwa. Kapan pun dan di mana pun,” ucapnya.

Terkait arti takwa, Agus menukil kisah Umar bin Khattab dan Ubay bin Ka’ab. Dikisahkan jika Ubay bertanya kepada Umar, “Wahai Umar pernahkah kamu berjalan di tempat banyak durinya?” Umar menjawab, “Tentu saja pernah.” Ubay bertanya, “Apa yang kamu lakukan dalam kondisi seperti itu?” Umar menjawab, “Tentu saja saya akan berjalan hati-hati dan bersungguh-sungguh agar tidak ada duri yang terinjak." Ujar Ubay, “Itulah takwa Umar.”

“Orang yang dalam kehidupannya senantiasa berhat-hati sehingga tidak ada kemaksiatan yang dilakukan tidak ada larangan yang diterjangnya. Maka ketika kehidupan sekarang ini orang sering mengatakan tantangan semakin sulit, godaan semakin besar, rasanya belajar dari nasehat tadi menjadi penting agar semakin berhati-hati dan bersungguh-sungguh,” katanya.

Dalam kesempatan itu, selain hidup harus berlandaskan takwa, Agus juga mengingatkan agar manusia seyogianya dapat hidup dengan akhlak terbaik. Bagi Agus, keberimanan tidak bisa terlepas dari akhlak. Bahkan Nabi Muhammad Saw mengatakan “Sebaik-baik orang dalam keberimanannya adalah ia yang paling baik akhlaknya.”

“Ketika setiap orang iman menjaga dirinya untuk senantiasa berakhlakul karimah, sebetulnya is telah menjaga diri dari sisinya dan sendi-sendi ketakwaan itu,” tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam Dialog Terbuka Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Preside....

Suara Muhammadiyah

22 November 2023

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah  – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung menjadi tuan rumah k....

Suara Muhammadiyah

13 September 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar semakin serius dalam upay....

Suara Muhammadiyah

9 October 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Orientasi Mahasis....

Suara Muhammadiyah

6 October 2023

Berita

GOWA, Suara Muhammadiyah -Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makassar akan melatih pengetahuan dan ....

Suara Muhammadiyah

13 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah