BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Banda Aceh menggelar Musyawarah Pimpinan (Musypim) di Aula Stikes Muhammadiyah Aceh, Sabtu 04 Oktober 2025 yang bertepatan dengan 12 Rabiulakhir 1447 Hijriah.
Agenda utama pertemuan ini adalah penunjukan kembali pimpinan setelah Ketua dan Sekretaris PD Muhammadiyah Kota Banda Aceh berhalangan tetap karena meninggal dunia beberapa waktu yang lalu.
Musypim tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Aceh, Taufiq A. Rahim, beserta seluruh pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Cabang, dan organisasi otonom (ortom) tingkat daerah se-Kota Banda Aceh.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banda Aceh, A. Sakir Walad, menjelaskan bahwa Musypim ini mendesak dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan pimpinan. Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan merumuskan sejumlah agenda penting organisasi.
“Agenda Musypim ini juga nantinya bertujuan untuk merumuskan beberapa agenda-agenda penting organisasi, salah satunya adalah agenda Musycab Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Kota Banda Aceh yang dilaksanakan serentak,” ujar Sakir.
Dalam arahannya, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, Taufiq A. Rahim, menegaskan bahwa PD Muhammadiyah Kota Banda Aceh memiliki peran sentral, bahkan disebut "barometer" bagi PW Muhammadiyah Aceh dan seluruh PD Muhammadiyah se-Aceh.
Taufiq menekankan pentingnya peran Muhammadiyah Banda Aceh untuk terus berkembang dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Muhammadiyah di Banda Aceh ini harus bisa terus bergerak, tidak hanya menjaga tradisi dakwah, tetapi juga merespons tantangan zaman dengan karya-karya nyata yang dirasakan langsung oleh umat,” tegas Taufiq.
Ia menambahkan, penguatan peran di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pelayanan sosial adalah kunci agar keberadaan Muhammadiyah semakin relevan dan strategis bagi kemajuan daerah. (diko)