Tanpa Etika, Hidup Menjadi Tak Berarti

Publish

21 September 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
284
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

Oleh: Karim Muhammad Perdana Kusuma. Siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta

Saya sangat setuju dengan tulisan Cristoffer Veron P “Relevansinya Etika dalam Kehidupan” (20/9). Tulisan ini mengingatkan pentingnya etika yang perlu dimiliki oleh semua orang. Memang benar, etika harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Termausk menyangkut soalan kesopanan, menjadi matarantai yang tidak dapat terpisahkan. 

Setiap orang wajib beretika, tak hanya dengan teman saja, tetapi oleh orang yang lebih dewasa dari kita. Etika spektrumnya sangat luas. Mulai bagaimana cara makan, berjabat tangan, berkomunikasi, dan masih banyak lagi. Semuanya berkorelasi sangat erat hal ihwal etika.

Etika mengandung sarat pengajaran. Bahkan sangat substansial sekali, merasuk ke dalam diri setiap orang. Etika ini merupakan kategorisasi pelajaran luhur dalam kehidupan. Pada saat kita di sekolah dasar, pelajaran utama yang diperoleh adalah etika murid terhadap guru. Kita diajarkan untuk mengedepankan etika hatta berjumpa dengan guru baik di sekolah maupun di luar. Memberi salam sapa ketika bersua. Walau terlihat biasa, tetapi di sinilah letak luar biasanya.

Siswa yang beretika pasti punya perilaku luhur. Sopan kepada sesama, meskipun teman dekat atau bahkan dengan kakak kelas. Perilakunya sangat disegani. Tidak membuat orang lain melihatnya dongkol maupun gusar. Dan ini, agaknya mulai tercerabut dari diri siswa hari ini, lebih luas lagi dikalangan generasi muda (Gen-Z) masa kini.

Padahal dasar pengajaran etika sudah didapatkan ketika sekolah dasar. Dan ini akan terus berkelanjutan sampai kita dewasa kelak. Dan hal tersebut adalah hal yang harus kita jaga bersama hingga datangnya masa tua.

Etika tidak boleh diremehkan. Hal-hal yang orang lain lihat ke diri kita yang pertama pasti adalah etika. Ketika bertemu dengan orang, seperti apa etika yang ditampilkan. Jika buruk, orang pasti enggan lagi berinteraksi. Sebaliknya, jika sangat baik, maka penilaian orang akan baik jua. Dan hubungan pertemanan akan terjalin kuat tanpa terputusa sekalipun. Pada esensinya, etika menjadi patokan utama apakah orang tersebut nyaman dengan kita ataupun justru kita malah membuat orang lain dongkol.

Dalam dunia kerja, etika sangat dinomorsatukan. Etika yang paling utama adalah harus menghormati atasan dan orang yang lebih tua dari kita. Banyak cerita terkait dengan tidak sopannya orang baru kepada atasan yang membuat bersangkutan tidak mempedulikan lagi. Meskipun bagus dan ayu, tetapi selama luruh etika, sudah pasti akan diabaikan. Hal tersebut akan menimbulkan masalah baru di mana harus merelakan keluar dan meninggalkan pekerjaan tersebut sebagaimana diimpikan sejak lama.

Siapa yang rugi? Siapa yang menyesal? Tentu saja, diri sendiri. Maka, utamakan etika dalam hidup. Setiap jengkal kehidupan, gunakan etika itu. Apa yang kita lakukan orang lain harus sama-sama merasakan yang sama: kenyamanan. Buatlah nyaman orang lain dengan kesopananmu dan kerendahan hatimu. Jangan buat orang lain tidak nyaman dengan kehadiranmu di tempat baru. Profesionalitas kita akan diuji pada bagaimana kita bersikap dan berinteraksi dengan orang lain, terutama di lingkungan kerja. Bukan hanya keahlian dan kompetensi yang diperhatikan, tetapi juga cara kita membawa diri di hadapan rekan kerja, atasan, atau bahkan bawahan. Menjaga tutur kata, sikap, dan perilaku yang sopan menunjukkan bahwa kita mampu menghargai orang lain, serta mencerminkan kedewasaan dalam bersikap. *


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Membangun Badan Usaha Koperasi  Oleh Dr.Ir. Armen Mara, M.Si, Ketua Majlis Ekonomi dan Bisnis ....

Suara Muhammadiyah

9 July 2024

Wawasan

Oleh: Agus Setiyono Indonesia, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, memiliki sejarah pa....

Suara Muhammadiyah

28 October 2023

Wawasan

Jihad Ekonomi Muhamadiyah Kalbar Oleh: Amalia Irfani Selalu banyak kebaikan yang akan di dapat saa....

Suara Muhammadiyah

1 October 2023

Wawasan

Anak Saleh (13) Oleh: Mohammad Fakhrudin "Anak saleh bukan barang instan. Dia diperoleh melalui pr....

Suara Muhammadiyah

17 October 2024

Wawasan

Membaca Realitas: Posisi Pemuda sebagai Pelopor Perubahan Oleh: Agusliadi Massere Dalam catatan se....

Suara Muhammadiyah

25 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah