Tapak Tilas Penerjemahan Al-Qur`an dalam Bahasa Inggris (2)

Publish

5 June 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
285
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Tapak Tilas Penerjemahan Al-Qur`an dalam Bahasa Inggris (2)

Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Baru-baru ini, Dr. Mustafa Khattab telah menghasilkan The Clear Quran (Al-Qur`an yang Jelas), terjemahan dengan catatan pada teks Al-Qur`an. Terjemahan ini sangat mudah diikuti, terutama karena dia menyertakan judul subjek di tengah teks. Jadi Anda akan melihat blok teks tertentu, di bawah judul tertentu. Ada perubahan topik dari satu judul ke judul lainnya. Anda dapat dengan mudah mengikuti alur pemikiran saat membaca teks Al-Qur`an. Beliau menulisnya dengan gaya modern, bahasa Inggris modern, beberapa konsep modern.

Secara keseluruhan, kita memiliki berbagai tafsir dan terjemahan Al-Qur`an dalam bahasa Inggris. Keberadaan banyak terjemahan bermanfaat bagi kita untuk mengetahui berbagai kecenderungan dan bagaimana terjemahan tersebut cenderung rasional atau tradisional.  Penting untuk mengetahui hal tersebut. Terjemahan oleh Ahmed Ali tergolong rasional. Terjemahan oleh Muhammad Ali, cenderung bernapaskan madzhab, bahkan mengadopsi pandangan Ahmadiyah sampai batas tertentu, tetapi tidak terlalu banyak.

Bahkan terjemahan ini merepresentasikan pemikiran banyak Sunni dengan baik sehingga banyak orang Sunni merekomendasikan dan menggunakan terjemahan ini juga, karena Ahmadiyah cenderung banyak menggunakan rasionalisasi. Terjemahan oleh Muhammad Ali mengikuti beberapa interpretasi rasional, sehingga cocok untuk orang yang menggunakan rasionalitas mereka, bahkan di kalangan Sunni.

Jika Anda ingin mendapatkan berbagai terjemahan, situs yang bagus untuk dikunjungi tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk membeli banyak buku adalah www.islamawakened.com. Di sana Anda akan menemukan banyak terjemahan, satu demi satu. Anda akan menemukan terjemahan oleh Mustafa Khattab, Muhammad Asad, dan Safi Kaskas.

Saya perlu mengatakan sesuatu tentang terjemahan Safi Kaskas. Beliau melakukan terjemahan ini bersama dengan seorang sarjana Alkitab. Mereka bersama-sama menemukan hubungan antara Al-Qur`an dan teks Alkitab dan telah mengidentifikasi hubungan tersebut. Jadi Anda dapat melihat dengan jelas bahwa bagian Al-Qur`an ini mengatakan ini, dan ada hal serupa yang dikatakan dalam Alkitab. Anda bisa melihatnya di catatan kaki, sehingga Anda bisa membandingkan dan mengkontraskan. Orang yang tertarik dengan perbandingan agama menilai terjemahan ini sangat berguna. Safi Kaskas juga sebagian besar mengikuti cara berpikir rasional. Anda akan menemukan banyak tafsirnya dalam catatan kaki, yang tergolong cukup rasional.

Kembali ke www.islamawakened.com, Anda dapat melihat semua terjemahannya, satu per satu. Anda akan melihat terjemahan oleh Laleh Bakhtiar, yang ditulis oleh seorang wanita yang ingin memberikan perspektif feminin. Dan tentu saja, beberapa ayat yang mungkin terlihat tidak adil bagi wanita akan muncul dalam tafsirnya dengan rasa yang berbeda. 

Selanjutnya Anda akan menemukan bahwa kita akhirnya sampai pada bagian yang memiliki terjemahan sebagian dari Al-Qur`an, bahkan terjemahan Al-Qur`an yang kontroversial. Anda akan menemukan di bagian kontroversial terjemahan-terjemahan yang pada umumnya tidak diterima oleh kaum Sunni. Salah satu terjemahan tersebut adalah yang dilakukan oleh Rashad Khalifa, yang dikenal dengan temuannya dalam hal korespondensi matematis antara hal-hal dalam Al-Qur`an. Terjemahannya sedemikian rupa sehingga menghilangkan dua ayat Al-Qur`an, yang menurutnya tidak sesuai dengan pola matematisnya.

Ada kecenderungan lain dalam terjemahan Al-Qur`an itu yang tidak cocok untuk kaum Sunni. Oleh karena itu, terjemahan itu ada di bagian yang kontroversial tersebut. Anda juga akan menemukan bagian terjemahan yang dilakukan oleh cendekiawan non-Muslim, semisal A.J. Arberry, N.J. Dawood, dan Rodwell. Silakan Anda cari sendiri. Terkadang saya menggunakan terjemahan tersebut. Mengapa saya menggunakannya? Pertama, beberapa di antaranya adalah terjemahan yang baik, dan beberapa di antaranya bersifat historis. Saya memiliki ketertarikan pada sejarah, jadi saya ingin kembali ke terjemahan pada abad-abad sebelumnya.

Tetapi saya juga ingin melihat gaya yang digunakan Arberry dalam menyampaikan hal-hal tersebut, karena dia menggunakan standar sastra yang tinggi. Dia mencoba menangkap beberapa puisi dan irama Al-Qur`an dalam terjemahannya. Lebih dari itu, saya menggunakan terjemahan Al-Qur`an ini untuk alasan yang sangat penting; melihat bagaimana seorang non-Muslim menerjemahkan bagian tertentu dari Al-Qur`an.

Kita telah melihat sebelumnya bahwa ada kecenderungan sektarian dalam menerjemahkan Al-Qur`an. Jika kita mendapatkan semua terjemahan dari orang Sunni, kita akan mendapatkan perspektif Sunni. Jika kita mendapatkannya dari Syiah, kita bakal mendapatkan perspektif Syiah. Jika kita mendapatkannya dari non-Muslim, kita boleh jadi mendapatkan perspektif non-Muslim, seseorang yang tidak percaya pada Al-Qur`an yang mungkin ingin menyampaikan hal-hal dengan cara yang mencela agama Islam. Ini tentu berbahaya.

Namun di sisi lain, terjemahan mereka bisa saja menghadirkan perspektif yang netral. Ia bisa menjadi perspektif yang tidak berada dalam salah satu mazhab atau aliran teologis atau cabang dalam lingkaran Muslim yang lebih luas. Terkadang menarik untuk melihat terjemahannya. Saya tidak tahu bahasa Arab dengan sempurna, jadi saya melihat berbagai terjemahan dari bahasa Arab, dan saya tidak bisa memutuskan di antara terjemahan tersebut. Bisa saja saya tidak tahu apakah terjemahan ini condong ke Sunni atau Syiah? Nah, jika saya menggunakan terjemahan non-Muslim, maka saya bisa melihatnya bagaimana non-Muslim menerjemahkan.

Non-Muslim tidak memiliki kepentingan untuk mendukung Sunni atau Syiah, mungkin mereka memiliki kepentingan lain. Jadi kita bisa melihat apakah mereka menerjemahkannya dengan cara yang menguntungkan Sunni atau menerjemahkannya dengan cara yang menguntungkan Syiah. Kalau mereka menganggap diri mereka netral, kita bisa melihat di mana letaknya. Atau mungkin terjemahan tersebut tidak berpihak pada Sunni atau Syiah, dan kita melihatnya dengan jelas dari perspektif yang tidak bias ketika membaca apa yang telah diterjemahkan oleh non-Muslim.

Setiap terjemahan memiliki ciri khas tersendiri, kecenderungannya sendiri, dan arahnya sendiri. Dan penting bagi kita untuk mengenalinya. Jika Anda ingin memahami Al-Qur`an dari perspektif keimanan, maka kita pasti ingin membaca terjemahan dari seorang mukmin yang setia. Kita ingin memahami Al-Qur`an dari perspektif Sunni, kita ingin tahu apa yang diterjemahkan oleh penerjemah Sunni karena kita hanya ingin menerimanya pada tingkat itu, kita tidak ingin menggali lebih dalam.

Tetapi seorang sarjana yang ingin menggali lebih dalam perlu melangkah lebih jauh, lebih lanjut, dan melihat semuanya dengan semua kecenderungannya. Lihatlah terjemahan tradisional, terjemahan rasional, lihat Sunni, Syiah, lihatlah bahkan apa yang dikatakan non-Muslim, dan kemudian sarjana itu akan mengambil keputusan tentang apa sebenarnya cara yang tepat untuk menerjemahkan teks ini sebelum kita mulai memberikan makna daripadanya.

Tentu saja, tidak ada terjemahan yang bebas dari interpretasi.  Penerjemahan itu sendiri adalah usaha untuk menafsirkan apa yang dikatakan dalam bahasa asli ke dalam bahasa baru.  Namun, semua ini menunjukkan pentingnya bagi kita untuk belajar bahasa Arab, setidaknya sedikit, sehingga kita dapat mengevaluasi beberapa argumen yang muncul bolak-balik tentang apakah kata ini berarti ini atau itu. Setidaknya kita perlu memiliki sedikit dasar dalam bahasa Arab tanpa harus menjadi master bahasa tersebut.  


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

111 Tahun Muhammadiyah Oleh Ruminizulfikar Setiap bulan November bagi warga, kader, dan pimpinan P....

Suara Muhammadiyah

16 November 2023

Wawasan

JSM, SUMU DAN PUPUKMU Khafid Sirotudin Ada pertanyaan menarik dari seorang peserta Rakorwil UMKM M....

Suara Muhammadiyah

4 February 2024

Wawasan

Menyambut Ramadhan Oleh: Saidun Derani Kedatangan bulan Ramadhan sangat ditunggu-tunggu oleh orang....

Suara Muhammadiyah

8 February 2024

Wawasan

Budaya versus Agama Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Saya ingin....

Suara Muhammadiyah

9 August 2024

Wawasan

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah era 1970-1990 KH Abdur Rozaq Fachruddin menyambut Maulid Nabi Muha....

Suara Muhammadiyah

19 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah