Tiga Hal Utama Yang Perlu Diajarkan Kepada Generasi Penerus

Publish

22 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
291
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - "Anak kita yang terlahir di muka bumi ini memiliki dua unsur yang akan selalu melekat pada diri. Anak yang menjadi perhatian kita ada yang bersifat jasmani atau fisik. Maka kita perhatikan betul kalau anak itu dulu lahirnya 3 kilo tingginya sekian lalu kita cermati perkembangan tumbuh berkembangnya anak. Akhirnya anak bisa mencapai pada tinggi tertentu berat badan tertentu itu yang tampak, tapi yang sering terabaikan oleh diri kita selaku orang tua adalah bagaimana jiwa anak kita dalam menghadapi kondisi kesehatan mentalnya. Prolog dari Dr. Mhd. Lailan Arqam, S.Pd., M.Pd. selaku pengisi ceramah tarawih ke-10 hari Selasa malam. 

Dalam hal ini, Lailan sampaikan perlu bekerja sama dan perlu keseriusan dalam institusi-institusi terkecil yang bernama keluarga. Lalu Lailan menyebutkan ada tiga daya yang perlu disadari orang tua untuk memberikan pelajaran, melatih dan mengembangkannya. Dan tiga daya pada diri anak yang pertama disebut dengan daya kemampuan berpikir. Al-Quran banyak mengisyaratkan kepada umat Islam bagaimana cara agar memiliki kemampuan berpikir yang dalam, substantif, dan lebih fundamen melihat segala sesuatu secara lebih komprehensif. 

Dia jelaskan ketika memandang satu objek tidak hanya sebatas sejauh mana indra ini menangkap objek tersebut, tapi Al-Quran memberikan cara bagaimana memahami satu objek itu juga dengan dimaknai yang bersifat lebih metafisis atau sifatnya selalu hadir dalam pemandangan objek-objek tertentu. Sama halnya seperti orang tua mengajarkan kepada anak tentang hakikat hidup. Bukan sekedar bisa berhasil dalam belajar, bukan sekedar bisa mencapai pada satu fase keberhasilan profesi tertentu. Tidak sekedar itu tapi anak harus diajarkan bahwasanya segala yang diraih dengan kemampuan berpikir yang dalam dan komprehensif akan membawa pemikiran bahwasanya dunia ini menjadi jalan untuk menuju kepada kehidupan yang abadi. 

Menurutnya dalam kemampuan berpikir itu tertera juga dalam surat Ar-Rum ayat yang sangat populer, “Sesungguhnya orang yang mau berpikir secara mendalam secara komprehensif dia sadar betul ternyata rumah tangga pernikahan yang ia lakukan adalah dalam menuju sakinah mawadah warohmah itu hanya bisa dicapai dengan kemampuan berpikir yang baik” 

Maka Lailan memberikan tips bahwa melatih Anak itu memiliki kemampuan berpikir yang cerdas, mendalam dan bersifat jangka panjang.

Daya yang kedua adalah daya berjuang anak-anak, remaja-remaja, para mahasiswa perlu diajarkan punya daya berjuang harus dijelaskan, diajarkan, disampaikan dan dilatih bahwasanya hidup ini ada yang diperjuangkan karena ada yang diperjuangkan. Maka menurut Lailan aspek motivasional harus muncul selalu bergelora itu menjadikan Islam sering mengatakan kepada umat Islam untuk selalu berjihad, termasuk ketika melawan hawa nafsu itu juga bagian dari jihad.

"Jika ditanya tentu kita senangnya tidak shalat, senangnya tidak melakukan sesuatu yang melelahkan yang diperintahkan oleh Allah SWT tentu kalau kita kecenderungan kita lebih condong kepada sesuatu yang lebih pada dorongan nafsu kita belaka, tapi karena kita sadar hidup ini ada yang diperjuangkan dan harus terus berjuan, maka daya perjuangan itu penting untuk dilatih dari kecil." Terangnya.

Lailan mengajarkan cara anak memiliki semangat yang baik dalam berjuang seperti dalam Ramadhan. Ketika anak sedang berlatih menjalankan ibadah puasa ikut tarawih harus ada satu komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak, yaitu dengan memberikan pengertian bahwasanya orangtua harus berjuang karena perintah agama dan harus berjihad. Dan jihad yang bermakna secara keseluruhan adalah totalitas secara segala potensi yang dimiliki untuk digerakkan menuju satu keridhoan yang dimiliki dan yang diinginkan oleh Allah SWT.

Daya yang ketiga yang harus diajarkan kepada generasi saat ini yakni daya berkorban banyak remaja hari ini ingin berhasil tapi tanpa usaha yang berarti. Dan juga tanpa pengorbanan. Lailan menyampaikan untuk mengajarkan kepada anak-anak bahwasanya hidup ini bisa tegak karena ada pengorbanan yang dilakukan oleh orang-orang yang dicintai bukankah ayah dan ibu adalah orang-orang yang berkorban dengan segala keinginan yang ia harapkan. Tapi demi anak-anaknya ia dahulukan kepentingan anak-anaknya. Sejatinya ibu dan ayah itu ingin mewujudkan satu impian tertentu tapi ia menyadari anaknya harus ia perjuangkan dan ia harus berkorban.

"Kita harus sadar, tidak mungkin tidak ada yang berkorban dalam ajaran agama kita, justru agama kita menyimbolkan pengorbanan, maka daya berkorban ini menjadi penting untuk melatih Ananda kita, remaja-remaja kita, generasi-generasi kita agar tidak terjangkit menjadi korban yang kena penyakit kesehatan mental." Jelasnya.

tulah tiga daya dasar yang harus diperhatikan oleh orang tua dan juga dilatih dengan cara yang baik dan dirancang sedemikian rupa dengan penuh kesadaran. Tentu hal itu adalah salah satu upaya yang akan membawa pada kemajuan dan menuju kepada pribadi-pribadi yang bertakwa, karena Allah SWT berfirman,“Barang siapa yang bertaqwa dan bersabar maka sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan baginya pahala bagi orang-orang yang berbuat baik”

"Segala yang kita lakukan itu sesungguhnya manifestasi perwujudan dari taqwa kita dan puasa mengajarkan kita taqwa dan tercermin dari tiga daya tersebut merupakan cerminan ketakwaan dan kesabaran dalam mencapai satu keridaan Allah SWT." Terangnya.

Maka momentum Ramadhan ini jangan sampai terlepas begitu saja. Lailan berharap "mudah-mudahan kita punya kesadaran yang baik dan diberikan kekuatan sebagai istiqomahan untuk terus merawat, membina, melatih, mencontohkan dan mendoakan anak generasi kita sehingga pada akhirnya kita meninggalkan anak keturunan kita menjadi anak-anak yang kuat, kuat akan imannya, kuat akan ilmunya, amalnya, hartanya, fisiknya, ekonominya ,dan kuat mentalnya serta kuat dalam segala hal." Tutupnya. (Sakila Ghina)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung....

Suara Muhammadiyah

21 September 2024

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Pagi menjelang siang, para tamu undangan dari wali santri dan relasi Ha....

Suara Muhammadiyah

15 July 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 84 murid kelas V SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) K....

Suara Muhammadiyah

1 April 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebagai sekolah penggerak, SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta atau serin....

Suara Muhammadiyah

30 March 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Telah dilaksanakan acara Pentasyarufan Beasiswa Mentari oleh PT. BP....

Suara Muhammadiyah

10 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah