GUNUNGKIDUL, Suara Muhammadiyah – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang diketuai Qonitatul Hidayah, SSi., MSc., Damar Yoga Kusuma, BEng., PhD., Subhan Zul Ardi, SKM., MSc., Nurul Suwartiningsih, SPd., MSc dan Safinta Nurindra Rahmadhia, MSc melakukan pelatihan perencanaan produksi air bersih dan standar higiene dan sanitasi ruang produksi di Serut, Gunungkidul, DIY, Senin (18/3).
Pemanfaatan potensi air di kalurahan Serut dijadikan komoditas untuk kemajuan dari BUMKAL (Badan Usaha Milik Kalurahan). Salah satunya adalah dengan memanfaatkan potensi sumur bor dengan melakukan pengelolaan air bersih menjadi unit bisnis air minum kemasan. Proses dalam pemanfaatan ini dilakukan dengan pengujian dari kondisi air di salah satu sumur bor yang dikelola BumKal, dan telah memenuhi standar air baku. Sehingga dapat diproduksi menjadi air minum dalam kemasan (AMDK) setelah melalui proses filtrasi dan sterilisasi.
Menurut Qonitatul Hidayah, Ia menerangkan bahwa program PkM ini merupakan program tahun pertama, di mana pada tahun ini fokusnya adalah tata kelola tempat produksi air minum dalam kemasan. Sementara, Damar Yoga Kusuma menerangkan kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman terkait dengan sistem filtrasi pada operator sangat penting.
Di sisi lain, Nurul Suwartiningsih menjelaskan, selain daripada filtrasi kondisi air yang bebas dari bakteri mikrobiologi sangatlah penting. Oleh karena itu proses rintisan awal AMDK ini penting juga untuk melihat dari aspek kesehatan dan mikrobia yang bisa mencemari area produksi sehingga dibutuhkan multidisiplin ilmu untuk mempersiapkan lokasi yang layak digunakan serta terstandardisasi. Harapannya program ini dapat segera terealisasi sebagai rintisan awal produk unggulan desa Serut berupa air minum dalam kemasan yang dapat memberikan nilai ekonomi kesejahteraan di Kalurahan Serut.