PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Ramadhan telah pergi dan syawal telah menghampiri. Setelah sebulan penuh berjuang menahan diri, kini saatnya umat islam memperingati. Momentum syawal adalah waktu dan kesempatan yang baik untuk mempererat ukhuwah islamiyah umat muslim. Maka sebagai wujud perayaan di Indonesia, masyarakat kerap menggelar acara "Halal BiHalal" sebagai wadah untuk menyatukan karib kerabat, saudara dan handai taulan yang jarang bertemu.
Halal bihalal memang terdengar seperti berasal dari bahasa Arab. Halal bihalal sebenarnya berasal dari kata serapan 'halal' dengan sisipan 'bi' yang berarti 'dengan' (bahasa Arab) di antara 'halal'. Namun, Halal bihalal sebenarnya bukan berasal dari Arab, melainkan merupakan tradisi yang dibuat di Indonesia. Kata Halalbihalal bahkan sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam KBBI, Halal bihalal berarti hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat auditorium, aula, dan sebagainya oleh sekelompok orang. Halal bihalal juga diartikan sebagai bentuk silaturahmi.
Sebagai salah satu pesantren Muhammadiyah tertua dan terbesar di Kabupaten Pekalongan, IMBS memiliki banyak tenaga pendidik, karyawan dan juga santri. Bertepatan dengan hari Kamis (10/04/2025) bertempat di Aula Serbaguna Putri, IMBS menggelar acara tahunan setiap bulan syawal yaitu Halal bihalal. Di momen spesial ini, Pondok Pesantren IMBS Miftahul Ulum Pekajangan menggelar Halal Bihalal yang bertujuan untuk memperkuat ukhuwah islamiyah antara pimpinan, guru, karyawan maupun anggota keluarga seluruh stekholder IMBS.
Sebagai Mudir IMBS Miftahul Ulum, Kyai Dr. Sumarno. M.Pd, menyampaikan pesan dan nasihat untuk seluruh stekholder IMBS. "Siapapun yang berjuang di IMBS entah menjadi pimpinan, guru, maupun karyawan untuk selalu didukung oleh keluarga. Sebab dengan dukungan dan rida keluarga inilah yang akan membuat IMBS menjadi lembaga yang kuat dan semakin besar yang akan melahirkan generasi-generasi khairu ummah di masa mendatang," ungkapnya.
Dalam acara tersebut juga menghadirkan pemateri yaitu Drs. KH. Mulyono, Ketua PDM Kabupaten Pekalongan. "Suatu organisasi itu ibaratnya seperti sholat berjamaah. Ada imam dan makmumnya. Adapun instansi itu seperti suatu tubuh yang apabila didalamnya terdapat satu bagian yang sakit maka sakitnya dirasakan oleh seluruh tubuh. Maka di dalam organisasi suatu instansi itu harus ada yang memimpin, memberi dukungan dan juga mengikuti agar semua dapat menjalankan peran secara maksimal sehingga dapat memperkuat suatu instansi tersebut," tuturnya.
Acara ini mendapat sambutan baik dari PCM dan PCA Pekajangan yang menaungi Pesantren IMBS Miftahul Ulum. "Untuk merealisasikan kata Internasional dalam singkatan IMBS (Internasional Muhammadiyah Boarding School) kita perlu bersinergi dan memperkuat ukhuwah sehingga kedepannya kita dapat mengantarkan anak-anak didik kita menjadi ulama, zuama, dokter, insinyur serta TNI yang nantinya diharapkan dapat kembali kepada Muhammadiyah sebagaimana pesan K.H Ahmad Dahlan," kata Ketua PCM Pekajangan, H. Abdul Somad.
Dengan diadakannya acara ini besar harapan pimpinan IMBS Miftahul Ulum kepada seluruh stekholder IMBS untuk bersama-sama menguatkan dan membesarkan serta meningkatkan mutu pelayanan untuk seluruh santri IMBS Miftahul Ulum Pekajangan. (khulanah/n)
