Tokoh Budha dari 17 Negara Bertemu Muhammadiyah, Dialogkan Perdamaian Dunia

Publish

23 November 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
456
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 47 tokoh Budha dari 17 negara yang berperan sebagai Dewan Eksekutif dan Panasehat International Network of Engaged Buddhists (INEB) berkunjung ke Muhammadiyah, Rabu (22/11). INEB dan Muhammadiyah merupakan 2 dari 5 anggota inti Buddhist-Muslim Forum yng dibentuk pada 2013 sebagai upaya strategis di kawasan Asia khususnya dan dunia umumnya, dalam mendorong kerukunan dan perdamaian lintas-agama. kerjasama lintas-agama Para tokoh  tersebut mengakui bahwa dialog dan pertemuan dengan para pemimpin Muhammadiyah sangat strategis dalam mendorong moderasi beragama dan perdamaian dunia.  

Delegasi INEB-BMF mengunjungi Museum Muhammadiyah di Kompleks Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) lalu dilanjutkan dengan dialog bersama unsur Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Menurut inisiator dan ketua panitia kegiatan, Yayah Khisbiyah, Sekretaris Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional PP Muhammadiyah (LHKI-PPM), Museum Muhammadiyah yang didesain dengan state of the art canggih dapat dengan cepat memberi pemahaman tentang latar historis di balik berkembangnya Muhammadiyah hingga menjadi salah satu organisasi Islam paling terkemuka di dunia saat ini. 

Sementara itu, wakil sekretaris LHKI PPM Zain Maulana menyatakan kunjungan ke Madrasah Muallimin merupakan bagian dari upaya delegasi INEB-BMF untuk mengenal lebih dekat lembaga pendidikan yang dikenal sebagai basis pengkaderan Muhammadiyah. Di Muallimin, selain menyaksikan penampilan seni dan berbincang dengan para guru dan santri, LHKI PP Muhammadiyah juga menggelar sesi diskusi bertajuk “Interfaith Diapraxis: Religious Moderation for a Just and Peaceful Civilization”. Diapraxis itu sendiri merupakan dialog yang disertai dengan aksi nyata, mempertemukan kelompok-kelompok berbeda untuk bekerjasama mencari solusi terhadap berbagai masalah sosial kemanusiaan yang memengaruhi kesejahteraan umat manusia.

Kegiatan diskusi menampilkan narasumber Ambassador Yuli Mumpuni Widarso sebagai dewan pakar LHKI PP Muhammadiyah, dan KV Soon Vidyananda sebagai komite eksekutif INEB dan sekretaris Buddhist-Muslim Forum, dengan fasilitator Yayah Khisbiyah. Diapraksis ini menjadi penanda bahwa kedua belah pihak memiliki kepedulian amat tinggi pada terwujudnya nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian global. “Pertemuan lintas-agama perlu digalakkan mengingat salah satu tantangan terbesar kita adalah bagaimana memperkuat usaha pemerintah dalam melawan dikriminasi dan kekerasan bermotif agama,” papar Yuli.

Sementara KV Soon Vidya mengusulkan program exchange bagi kaum muda mancanegara untuk mengunjungi Museum Muhammadiyah dan live in di pesantren Muhammadiyah, untuk belajar dari pengalaman Muhammadiyah sebagai gerakan Islam Berkemajuan yang banyak berkontribusi pada kemajuan bangsa melalaui pendidikan dan layanan sosial. “Banyak kerjasama yang telah dan harus terus dilakukan INEB dengan Muhammadiyah, khususnya di bidang kerjasama Interfaith for Ecology and Climate Network untuk mengatasi perubahan iklim dan kerusakan ekologi, serta promosi hak asasi kebebasan beragama,” ulas Yayah Khisbiyah. Dirjen Pembinaan Budha KEMENAG, Supriyadi, mendukung upaya kerjasama Muslim-Budha dalam menjaga bhinneka Tunggal Ika dan peningkatkan modal sosial untuk pembangunan di dalam negeri dan perdamaian dunia.

Selain dialog, kegiatan di Muallimin juga dimeriahkan dengan art performace oleh santri-santri madrasah tersebut. Penampilan para santri itu merupakan bagian dari pengenalan budaya terhadap para delegasi yang berasal dari Amerika Serikat, Belanda, Bhutan, China, India, Inggris, Jepang, Malaysia, Myanmar, Korea Selatan, Siprus, Spanyol, Sri Lanka, Swiss, Taiwan, dan Thailand tersebut. Sekretaris Eksekutif Moo Sombon Chungpampree menyatakan sangat terkesan dengan Muhammadiyah dan berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama. Direktur Muallimin, Aly Aulia, menambahkan bahwa lokasi dialog di Perpustakaan Buya Syafii Maarif, merupakan komitmen Muallimin yang merupakan salah satu lembaga pendidikan unggulan Muhammadiyah untuk mencetak generasi muda kader bangsa yang memiliki wawasan luas keindonesaan, keummatan dan kemanusiaan.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. H....

Suara Muhammadiyah

19 December 2023

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali melakukan gebrakan. Kali ....

Suara Muhammadiyah

16 October 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka memperingati hari Pahlawan 2023, Ketua Umum Pimp....

Suara Muhammadiyah

10 November 2023

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Rektor UMSU  mulai melakukan persiapan Muktamar ke-49 dengan melaku....

Suara Muhammadiyah

9 March 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (SPs UMJ), melul....

Suara Muhammadiyah

25 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah