BUTON, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) sukses menggelar serasehan pimpinan perguruan tinggi dengan tema pemenuhan hak penyandang disabilitas pada Rabu (25/6). Acara yang berlangsung di Gedung Korea ini dihadiri oleh perwakilan dari beberapa kampus di Kota Baubau dan dibuka oleh Dr. Samsul Bahri, S.E., M.Si., Wakil Rektor 2 UM Buton.
Dalam sambutannya, Samsul Bahri menekankan komitmen UM Buton dalam meningkatkan sarana dan prasarana bagi penyandang disabilitas. "Meskipun presentasinya masih kecil, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas ini setiap tahunnya, tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga untuk tenaga pengajar dan pekerja lainnya," ujarnya.
Puncak acara ini adalah penandatanganan nota kesepahaman antara Komisi Nasional Disabilitas dan UM Buton. Penandatanganan MoU ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama dalam pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di lingkungan perguruan tinggi. Sebagai simbol kerjasama yang baru terjalin, Komisi Nasional Disabilitas memberikan plakat kepada UM Buton, yang juga membalas dengan plakat sebagai tanda apresiasi dan komitmen untuk mewujudkan kampus inklusif.
Dr. Rachmita Maun Harahap, ST., M.Sn, dari Komisi Nasional Disabilitas, memberikan pemahaman mendalam tentang peran dan fungsi Komisi Nasional Disabilitas dalam mengawal pemenuhan hak penyandang disabilitas di Indonesia.
Diskusi yang melibatkan beberapa kampus di Kota Baubau membahas implementasi pembentukan unit layanan disabilitas di perguruan tinggi dan peran Komisi Nasional Disabilitas dalam mendukung unit tersebut.
Dengan adanya serasehan ini, UM Buton berharap pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di lingkungan perguruan tinggi dapat semakin optimal dan inklusif, menciptakan lingkungan pendidikan yang adil dan merata bagi semua pihak.