JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) resmi menyandang akreditasi Unggul setelah melaksanakan proses penilaian dan visitasi pada 24 Februari 2024. Menurut Ketua Badan Penjamin Mutu (BPM) UMJ Prof. Tria Astika Endah P., SKM., MKM., capaian itu merupakan prestasi dan kebanggaan persyarikatan Muhammadiyah, khususnya civitas academica UMJ.
Tria menjelaskan bahwa akreditas unggul adalah indikator adanya pengelolaan sistem tata pamong yang baik yaitu UMJ telah mengimplementasikan prinsip Good University Governance (GUG) dan menjalankan Sistem Penjamin Mutu efektif. Capaian itu tidak lepas dari kualitas yang dibuktikan dengan berbagai prestasi yang diraih UMJ.
Beberapa diantaranya dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III DKI Jakarta. “Beberapa bukti sistem tata pamong yang baik dapat dilihat dari luaran berupa prestasi tingkat nasional dan internasional. Salah satunya penghargaan dari LLDIKTI Wilayah III pada 2024 yang diterima UMJ di tiga kategori,” ungkapnya.
Ketiga kategori yang dimaksud adalah Silver Winner Kategori Perguruan Tinggi dengan Jumlah Guru Besar Terbanyak, Profesor Termuda di Wilayah III yaitu Prof. Tria Astika EP., SKM., MKM., dan Prof. Ibnu Sina Chandranegara, MH., dan Silver Winner Kategori Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan Pengabdian Masyarakat Terbaik.
Penghargaan itu diterima dalam acara Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) LLDIKTI Wilayah III tahun 2024, di Universitas Pelita Harapan (UPH), Kamis (01/02/2024). Prestasi itu juga disyukuri oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UMJ Prof. Tri Yuni Hendrawati, M.Si.
Sebagai lembaga yang menjadi leading sector pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, Yuni mengatakan LPPM terus berupaya melakukan peningkatan. UMJ melakukan pengabdian masyarakat di berbagai wilayah di dalam negeri dan luar negeri yaitu Cianjur, Pandeglang, Subang, Bogor, Tangerang Selatan, DKI Jakarta, Malaysia dan Thailand.
“Alhamdulillah, UMJ meraih Silver Winner kategori pengmas UMJ terbaik dari kinerja pengmas internasional dan nasional yang dilaporkan melalui Sinta Versi 3. Target pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat terintegrasi KKN pada 2024 menambah beberapa wilayah di kawasan Asia Tenggara yaitu Kamboja, dan Philipina,” katanya.
Untuk mempertahankan akreditasi itu melalui pelaksanaan caturdarma PTMA, Yuni menjelaskan bahwa pengelolaan perguruan tinggi perlu terus mengacu pada kriteria unggul.
Tria Astika menambahkan bahwa ia berharap agar seluruh civitas academica terus meningkatkan kinerja caturdarma PTMA.
Menurutnya UMJ perlu terus menjalin kemitraan dalam seluruh bidang caturdarma dengan berbagai stakeholder. “Hal itu untuk terus meningkatkan kepercayaan masyarakat di tingkat lokal, nasional dan internasional sehingga meningkatkan animo calon mahasiswa dan jumlah mahasiswa di UMJ sebagai PTS Unggul yang memiliki pelayanan pendidikan berkualitas,” katanya.