PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah — Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Tim AMR Fighter berhasil meraih juara dalam Lomba Video Edukasi Resistensi Antimikroba yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) bekerja sama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) dalam rangka peringatan World Antimicrobial Resistance Awareness Week (WAAW) 2025.
Tim AMR Fighter terdiri dari tiga mahasiswa Farmasi Semester 7, yaitu Shabrina Ainin, Najmul Lamiah F.A., dan Aulia Rahmadani. Ketiga mahasiswa ini berhasil memenangkan subtema “Pengelolaan Limbah Antibiotik yang Tepat” melalui video edukatif berjudul “Ayo Buang Sampah Obat Antibiotik dengan Benar”. Karya tersebut mengangkat pesan penting mengenai tata cara pembuangan antibiotik yang aman sebagai upaya mencegah pencemaran lingkungan dan mengurangi risiko resistensi antimikroba.
Pembimbing tim, apt. Urmatul Waznah, S. Si., M. Farm., menyampaikan rasa bangga atas kegigihan para mahasiswa. “Mahasiswa bekerja dengan sangat baik dan mampu menyelesaikan video ini hanya dalam waktu satu minggu. Meski menghadapi keterbatasan alat dan cuaca yang kurang mendukung, mereka tetap solid, kreatif, dan fokus hingga menghasilkan karya terbaik,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini juga didukung oleh semangat seluruh sivitas akademika. “Dosen, tendik, dan teman-teman turut membantu menyebarkan video di media sosial. Dukungan tersebut sangat berarti bagi tim,” jelasnya.
Proses produksi video dilakukan di area Gedung Rektorat UMPP dan Apotek UMPP. Ketiga anggota tim membagi tugas secara terstruktur, mulai dari perancangan konsep, pencarian literatur, pengambilan gambar, hingga editing. Tantangan teknis selama proses produksi mampu mereka atasi melalui kerja sama dan koordinasi yang baik.
Pengumuman pemenang disampaikan pada 27 November 2025 melalui akun resmi BPOM RI. Tim AMR Fighter dijadwalkan menerima penghargaan pada 30 November 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dalam rangkaian puncak kegiatan WAAW BPOM 2025.
Prestasi ini disambut positif oleh Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMPP. Keberhasilan tim dinilai dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk aktif berkarya dan mengambil bagian dalam edukasi kesehatan masyarakat. “Kami berharap pencapaian ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk terus berkembang dan berprestasi di tingkat nasional,” tambah apt. Urmatul Waznah.
Keberhasilan Tim AMR Fighter menunjukkan bahwa edukasi mengenai penggunaan dan pembuangan antibiotik dapat disampaikan dengan cara yang menarik sekaligus informatif. Harapannya, karya seperti ini dapat mendorong lebih banyak generasi muda untuk terlibat dalam kampanye kesehatan masyarakat dan meningkatkan kesadaran publik terhadap ancaman resistensi antimikroba. Dengan semakin banyak pihak yang peduli, upaya pencegahan resistensi dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.


