UNIMUDA dan UAD Berkolaborasi Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Program Kosabangsa

Publish

2 December 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
180
Pengabdian

Pengabdian

SORONG, Suara Muhammadiyah – Tim Pendamping dan Pelaksana Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) dari Universitas Ahamda Dahlan dan Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong berjalan solid. 

Tim yang diketuai oleh Ahmad Yulianto, M. Pd, bersama Dr. Riana Mashar, S. Psi., M.Si., Psi. selaku perwakilan tim Pendamping, bersama seluruh tim pelaksana Kosabangsa melakukan edukasi dan pelatihan resmi Psychological Well-Being dan Numerasi ke Komunitas Belajar SLBN Sorong dan UMKM Disabilitas Kabupaten Sorong. 

Edukasi dan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dan anggota UMKM disabilitas yang selama ini banyak mengalami hambatan dalam bersikap positif, baik terhadap diri sendiri maupun kontrol terhadap tekanan lingkungan sosial di sekitar, serta kemampuan numerasi yang masih rendah. 

Edukasi dan pelatihan ini berlangsung di Komunitas Belajar (Kombel) SLBN Sorong pada tanggal 12 Oktober 2024 dan 2 November 2024. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk meningkatkan kemampuan menerapkan konsep bilangan dan operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari dan psychological well-being yang kuat agar mereka memiliki tujuan hidup yang lebih bermakna. 

Edukasi dan pelatihan mencakup beberapa tema utama: diantaranya pengaplikasian konsep bilangan, keterampilan melakukan operasi hitung, kemampuan menerjemahkan informasi kuantatif, dan dukungan dalam peningkatan psychological well-being kepada penyandang disabilitas. 

Keempat tema tersebut tim pelaksana dan pendamping mengedukasi dan melatih para penyandang disabilitas yang ada di Kombel maupun UMKM Disabilitas Sorong untuk dapat menguasai numerasi sebagai keterampilan hidup mendasar dalam pengembangan fondasi belajar matematika dan psychological well-being yang kuat sebagai variabel penting dalam mencapai kepuasan hidup personal dan kepuasan hidup sosial seseorang. 

Riana Mashar menegaskan bahwa psychological well-being sangat dipengaruhi oleh peran lingkungan, khususnya budaya. Lebih lanjut, Riana menjelaskan bahwa umumnya ada sembilan dimensi yang membentuk psychological well-being budaya di Indonesia, diantaranya standard of living, live style, safety, social connectedness, achievement in life, mental and physical health, religiousity, spiritualitas spirituality, dan ethical value.

"Peran penting budaya dalam kaitannya dengan psychological well-being seseorang dijelaskan karena budaya sendiri merepresentasikan faktor-faktor intrinsik yang meliputi faktor nilai, faktor kepercayaan, dan sikap mental yang membentuk warisan budaya dalam suatu masyarakat, tidak terkecuali masyarakat disabilitas," ujarnya. 

Nur Rokhima, M.Pd., dalam kapasitasnya sebagai anggota tim pelaksana Program Kosabangsa juga mengedukasi dan melatih numerasi siswa dan anggota UMKM Disabiltas yang masih rendah. Rokhima menekankan pentingnya kemampuan untuk memahami, mengomunikasikan, dan menginterpretasikan informasi numerik dalam berbagai konteks dengan melibatkan pengaplikasian konsep matematika maupun aturan-aturannya pada kehidupan sehari-hari mereka guna mendukung proses pengambilan keputusan.

"Dalam kegiatan ini, peserta diberikan pelatihan terkait pencapaian 3 (tiga) numerasi dasar diantaranya aspek pengaplikasian simbol, aspek analisis informasi, dan aspek interpretasi hasil atau informasi kuantatif dalam menyelesaikan permasalahan dunia nyata," paparnya. 

Ketua Kombel SLBN dan Ketua UMKM Disabilitas Kabupaten Sorong merespons positif kegiatan edukasi dan pelatihan Program Kosabangsa ini. Apresiasi ini diberikan atas kehadiran tim pelaksana dari Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong dan tim pendamping dari Universitas Ahmad Dahlan.

Keduanya menyampaikan komitmennya untuk senantiasa membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam Program Kosabangsa yang dianggap sangat membantu penyelesaian masalah mereka melalui pemikiran dan inovasi kegiatan sebagai wujud peran serta Perguruan Tinggi dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat disabilitas.

Diharapkan kegiatan edukasi dan pelatihan Program Kosabangsa yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) ini tidak hanya memperkuat terapan keilmuan Perguruan Tinggi dalam memajukan pendidikan global saja, tetapi juga menunjukkan komitmen Perguruan Tinggi untuk terus berkontribusi bagi masyarakat disabilitas yang selama ini masih tersegmentasi dalam aksesibilitas sarana dan prasarananya melalui berbagai program-program Ditjen Diktiristek lainnya. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SELANGOR, Suara Muhammadiyah - Perkuat program Internasionalisasi khususnya bidang farmasi dan medic....

Suara Muhammadiyah

18 December 2024

Berita

KUDUS, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) melangsungkan upacara kenaikan pan....

Suara Muhammadiyah

22 July 2024

Berita

BAHAUR, Suara Muhammadiyah - Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Muhammadiyah Kahayan Kuala mela....

Suara Muhammadiyah

19 July 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uha....

Suara Muhammadiyah

15 October 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Saat ini, motif batik telah mengalami perkembangan yang sanga....

Suara Muhammadiyah

2 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah