PURWOREJO, Suara Muhammadiyah – Fakultas Psikologi, Hukum, dan Ilmu Sosial (FPHIS) Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPwr) kembali mengukir momen penting melalui pelaksanaan Yudisium Ke-12 yang digelar pada Rabu (8/10) di Gedung PKP-RI Purworejo.
Sebanyak 57 siswa resmi diluluskan, terdiri atas 15 siswa non-skripsi dan 42 siswa dengan skripsi. Suasana yudisium berlangsung khidmat dan penuh kebahagiaan.
Dalam sambutannya, Dekan FPHIS Itsna Iftayani, SPdI, MA menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian para peserta yudisium. Ia berpesan agar para lulusan tetap menjaga integritas, mengamalkan nilai-nilai keislaman, serta menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama.
“Yudisium bukanlah akhir dari proses belajar, melainkan awal dari perjalanan baru untuk mengabdi. Jadilah lulusan yang cerdas, berakhlak, dan siap berkontribusi di berbagai lini kehidupan,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, dosen juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi akademik dan nonakademik. Gelar lulusan terbaik diraih oleh Riyo Setiawan dari Prodi Hukum dengan IPK 3,87 dan Syafina Rachmadika Aditria dari Prodi Psikologi dengan IPK 3,83.
Selain itu, FPHIS turut memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang berprestasi di bidang kewirausahaan dan inovasi, yakni Denita Permata Sari (Program WMK), serta Dian Ratri Utami dan Muhammad Iqbal Maulana (Program P2MW). Penghargaan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa FPHIS tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga kreatif dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Kisah inspiratif juga datang dari dua mahasiswa difabel, Amat Mulyadi dan Lilik Lilik Syafrudin yang berhasil lulus tepat waktu. Keduanya menjadi teladan tentang semangat pantang menyerah dan keuletan dalam menempuh pendidikan tinggi.
Mewakili para peserta, Itsna Rohmatin dari Prodi Psikologi menyampaikan kesan dan pesan yang mengharukan. “Terima kasih atas bimbingan dosen dan dukungan teman-teman selama kami menuntut ilmu di kampus ini. Mari kita tunjukkan bahwa kita mampu sukses dan terus membawa nama baik almamater. Terima kasih kepada orang tua yang tanpa lelah mendoakan kami,” ucapnya penuh haru.
Acara juga di isi dengan pembekalan bagi para lulusan oleh Dr Sapardiyono, SHut, MHum, yang memberikan motivasi agar para alumni berani berinovasi dan mandiri dalam berkarya.
“Kita harus bersyukur karena yang bisa lulus kuliah hanya sekitar 10 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Jangan berbohong pada satu bidang pekerjaan. Saya membuka usaha, mengambil berani risiko, dan tahan banting dalam menjalaninya,” pesannya memotivasi. (itu/nurvi)