Abdul Mu’ti di UM Bengkulu: Deep Learning Sesuai Konsep Islam

Publish

3 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
71
Dok Istimewa

Dok Istimewa

BENGKULU, Suara Muhammadiyah - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, Ph.D., melakukan kunjungan kerja ke Bengkulu pada Kamis, 27 Februari 2025. Kunjungan ini dalam rangka peresmian kantor Balai Bahasa Kemendikdasmen Bengkulu. Dalam kunjungan yang berlangsung sehari tersebut, Mendikdasmen mengharapkan generasi milenial bangga bertutur dalam bahasa daerah sebagai bentuk keragaman dan kebhinekaan Indonesia. Ia menyebut bahwa kebanggaan terhadap bahasa daerah menunjukkan bahwa generasi muda tidak melupakan asal-usul dan leluhurnya, sehingga budaya serta tradisi dapat terus terjaga dan terpelihara.

Selain menghadiri peresmian, Mendikdasmen juga berkunjung ke SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu guna meresmikan Sekolah Unggul Muhammadiyah. “Sekolah swasta, termasuk di dalamnya sekolah Muhammadiyah, dengan spirit kemandirian adalah khazanah kekayaan pendidikan Indonesia. Dengan semangat kemandirian dalam pendirian dan kelangsungannya, sekolah swasta telah memberikan kontribusi luar biasa bagi pendidikan di Indonesia. Saya bangga dan mendorong SMA Muhammadiyah 4 untuk menjadi sekolah unggul dan green school dengan pendekatan energi baru dan terbarukan, seperti pemanfaatan listrik tenaga surya,” ungkap Mendikdasmen. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan bersinergi dengan sekolah swasta melalui berbagai bentuk bantuan guna menjaga keberlangsungan serta kemajuan pendidikan.

Dalam lawatannya ke Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Mendikdasmen berkesempatan memberikan kuliah umum bagi sivitas akademika dan warga Persyarikatan Muhammadiyah. Kuliah umum bertema "Deep Learning di Era Digital: Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045” berlangsung meriah dan diikuti pula oleh guru-guru sekolah Muhammadiyah.

“Deep learning bukan sekadar kurikulum baru, melainkan pendekatan pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada hafalan istilah, tetapi lebih pada pelibatan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran serta penyesuaian materi agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Mendikdasmen di awal pidatonya. Ia bercerita bahwa konsep deep learning pertama kali ia pelajari dan implementasikan saat menempuh perkuliahan di Australia pada tahun 2005.

“Konsep deep learning ini bukan sepenuhnya produk Barat. Dalam Al-Qur’an, banyak sekali ayat yang menggambarkan perlunya pembelajaran yang menyeluruh, bukan hanya sepotong atau sebagian. Sebagai contoh, perintah puasa dalam Surah Al-Baqarah ayat 183. Allah SWT tidak hanya menjelaskan kewajiban berpuasa, tetapi juga tujuan akhirnya, yaitu menjadi pribadi yang bertakwa, yang kemudian dijelaskan lebih lanjut dalam ayat dan surat lainnya. Ini adalah contoh nyata penerapan deep learning, di mana siswa tidak hanya belajar satu konsep semata, tetapi juga didorong untuk mencari dan menelaah sendiri, sehingga mereka dapat menemukan pemahaman yang lebih luas dengan bimbingan guru,” jelasnya.

Di akhir pidatonya, Mendikdasmen memberikan motivasi kepada guru, dosen, dan warga Persyarikatan Muhammadiyah untuk terus berkiprah dalam dunia pendidikan di Indonesia.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Mengawali tahun baru Islam 1446 H, untuk pertama kalinya PERS....

Suara Muhammadiyah

8 July 2024

Berita

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – PCPM-PCNA Kedungbanteng mendapat kunjungan dari Pimpinan Daerah....

Suara Muhammadiyah

31 January 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Musibah gempa bumi di Maroko menjadi duka bagi seluruh umat m....

Suara Muhammadiyah

11 October 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam upaya memperdalam hafalan, pemahaman, serta menciptakan gener....

Suara Muhammadiyah

11 November 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse, membuka acara Pelatihan Ases....

Suara Muhammadiyah

24 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah