Abdullah Mukti Tegaskan DNA dan Daya Sekolah Muhammadiyah

Publish

4 September 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
355
Dok. Istimewa

Dok. Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah -Mengakhiri kegiatan kunjungan belajarnya, rombongan Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik bersama para kepala sekolah/madrasah transit di Gedoeng Muhammadiyah, Jalan KH Ahmad Dahlan Yogyakarta. 

Mereka disambut Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdullah Mukti MPd, Selasa (3/9). Dalam paparannya, Mukti memotivasi peserta study visit tentang DNA sekolah Muhammadiyah, yaitu kreatif, inovatif, unggul, dan berkemajuan. 

"Sekolah besar rawan terjadi dinamika transformasi/manajemen perubahan. Pertama karena merasa sudah besar, kedua karena mereka terjebak pada rutinitas dan birokratis," ujarnya. 

Ketiga, lanjut Mukti, sebagian besar mereka mengalami fixed mind set. Dan keempat, merasa tidak ada tantangan. "Hati-hati yang sudah besar, harus siap dengan banyak masalah," ungkapnya disambut tawa para peserta. 

Paling penting, kata dia, baik sekolah kecil atau besar harus punya tiga hal. Pertama, dream. "Harus punya mimpi, berapa siswa, punya apa satu dua tahun ke depan," tegasnya.

Kedua, believe. "Harus yakin sekolahnya ini besar. Yakin itu penting," ujarnya. Ketiga, pray and will. "Siapa yang sudah punya program rutin shalat Subuh di sekolah bersama murid dan orang tua. Jadi nyogoknya ke Gusti Allah jangan hanya pas mau ujian aja," sindirnya disambut tawa para peserta.

Tak cukup tiga hal yang disebutkan, Mukti menambahkan empat daya. Pertama daya panggil. "Kita tidak cukup punya daya panggil, tapi harus punya daya kreasi," ujarnya. 

Ia mencontohkan, setelah pagi tadi peserta berkunjung ke SD Unggulan 'Aisyiyah Bantul, SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Gunung Kidul, serta SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, what's next? "Jangan sama dengan sekolah yang telah dikunjungi, harus beda, karena lain ladang lain belalang," tuturnya. 

Ketiga, harus punya daya cipta. "Buat sesuatu yang baru dari inspirasi yang diperoleh. Dan lagi-lagi harus punya daya keyakinan," tegasnya. 

Oleh karena itu, Mukti menegaskan perlunya kita menciptakan segmentasi sekolah. "Ismuba itu bukan segmentasi sekolah, itu golden habit, yang wajib ada di setiap sekolah Muhammadiyah," kata dia.

Menurutnya, sekolah/madrasah Muhammadiyah perlu menentukan sassion; branding sekolah/madrasah masing-masing. "Boleh akademik/keagamaan, green school, digital and robotic, quranic science, bahasa, budaya and international class, atau talent/keberbakatan. Tapi jangan semuanya pingin diambil, fokus aja," tegasnya. (Sari/Fab)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) melepas tiga mahasiswa y....

Suara Muhammadiyah

2 August 2024

Berita

SUKABUMI, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 15 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi dari berbagai....

Suara Muhammadiyah

28 August 2024

Berita

2 Medali Emas dan 1 Medali Perunggu Kejurnas Tapak Suci Barie Irsyad Cup 2 SLEMAN, Suara Muhammadiy....

Suara Muhammadiyah

12 August 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menambah jumlah guru besar ....

Suara Muhammadiyah

17 February 2024

Berita

TAKALAR, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah Daerah Takalar kini sedang merintis pembangunan pondok pe....

Suara Muhammadiyah

27 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah