YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Pusat 'Aisyiyah bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), menggelar acara Seminar Pembiayaan Haji Indonesia dan Penguatan Mubalighat 'Aisyiyah, yang bertemakan “Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Haji untuk Umat.” Acara ini berlangsung di Ballroom SM Tower Malioboro Yogyakarta, Kamis (31/7).
Seminar ini menghadirkan narasumber, Sulistyowati Badan Pengelolaan Keuangan Haji RI dengan membawa Tema “Literasi Keuangan Haji Indonesia.” Dan Muhammad Mas'udi Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Tema “Pembiayaan Haji dalam Perspektif Tarjih “.
Ketua Majelis Tarjih dan Ketarjihan PP ‘Aisyiyah Casmini mengapresiasi atas semangat dan kerja cepat panitia. Meski persiapan dilakukan dalam waktu singkat kurang dari satu minggu acara ini berhasil terselenggara dengan baik berkat kerja keras panitia.
“Dengan motivasi dan gerak cepat, acara ini akhirnya bisa terlaksana. Terima kasih kepada panitia yang sudah bekerja luar biasA,” ujarnya.
Sebanyak 150 undangan disebar untuk kegiatan ini, dan mayoritas peserta hadir tepat waktu. “Tadi bahkan masih ada yang bertanya melalui WhatsApp, bolehkah hadir meskipun kursi sudah penuh,” ungkapnya.
Casmini menyampaikan acara seminar dibagi menjadi dua sesi utama. Sesi pertama membahas tentang pengelolaan keuangan haji dan pentingnya akuntabilitas untuk kemaslahatan umat.
Selain itu, juga diulas bagaimana peran tarjih dalam mendukung pemahaman keuangan syariah. Sesi kedua yang dilaksanakan setelah shalat Ashar, difokuskan pada penguatan peran mubalighat Aisyiyah dalam menghadapi tantangan dakwah di era kini.
Seminar ini merupakan bagian dari ikhtiar kolektif BPKH dan Aisyiyah dalam meningkatkan literasi keuangan umat, khususnya para mubalighat, yang menghadapi tantangan berbeda-beda di wilayah masing-masing. Dalam kesempatan ini, BPKH juga menyerahkan mushaf Al-Qur’an kepada daerah-daerah yang akan dititipkan sebagai bagian dari dukungan moral dan spiritual.
Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Evi Sofia Inayati menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia juga menyampaikan penghargaan kepada para tokoh yang hadir.
“Terima kasih kepada semua yang hadir dengan semangat, meski dalam kondisi kurang sehat sekalipun tetap ikut meramaikan forum ini,” ucapnya.
Seminar ini tidak hanya menjadi forum diskusi tentang keuangan haji, tetapi juga menjadi ajang konsolidasi awal antara Aisyiyah dan BPKH dalam menguatkan peran dakwah dan literasi keuangan umat. “Ini mungkin adalah awal dari langkah-langkah konsolidasi kita ke depan bersama BPKH,” tambahnya.
Selain itu Ia juga menegaskan pentingnya memahami persoalan-persoalan yang sering dihadapi masyarakat, khususnya dalam pengelolaan dana haji. Perempuan muslim yang aktif berdakwah dituntut untuk memiliki literasi yang luas, termasuk dalam aspek finansial.
“Kita sebagai perempuan muslim yang berkemajuan, yang bergerak di bidang dakwah, amar ma’ruf nahi munkar, dan tajdid, perlu memahami pengelolaan keuangan haji secara utuh,” ujarnya.
Salah satu alasan pentingnya kegiatan ini adalah karena para mubalighat sering mendapatkan pertanyaan dari jamaah seputar keuangan haji. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman menyeluruh agar dapat memberikan informasi yang benar dan bertanggung jawab.
Evi menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk peningkatan kapasitas mubalighat dalam menghadapi tantangan dakwah masa kini. Seminar ini diharapkan menjadi sumber informasi yang bermanfaat dan berkelanjutan, sekaligus memperluas nilai-nilai keislaman dalam kerja-kerja dakwah Aisyiyah ke depan. (Anggi)
