Bani Israil dalam Al-Qur'an

Publish

27 December 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
10990
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Bani Israil dalam Al-Qur'an

Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Siapa Bani Israil yang disebutkan dalam Al-Qur`an? Jawaban sederhananya adalah Nabi Ya’qub. Dalam Alkitab, dia disebut Israel dan Al-Qur`an menyebutnya Ya’qub. Maka anak-anaknya disebut Bani Israil atau anak-anak Israel. Jadi pada dasarnya Bani Israil dalam Al-Qur`an adalah keturunan Nabi Ya’qub.

Lalu, bagaimana Al-Qur`an mendiskusikan Bani Israil? Apa yang dikatakan tentang mereka?

Sebetulnya ketika orang mulai membaca Al-Qur`an di bagian-bagian awal, tidak sedikit Muslim yang terkejut, seperti, "Mengapa kita mendengar begitu banyak tentang Bani Israil di bagian awal Al-Qur`an?" Ada yang menganggap ini adalah cara Al-Qur`an ‘menyaingi’ dengan cara tertentu, atau setidaknya menghadirkan Alkitab dengan cara baru.

Alkitab menjelaskan kisah penciptaan langit dan bumi dan manusia dengan cerita Adam yang ditempatkan di sorga dalam kitab Kejadian. Setelah itu bergerak kepada keturunan Adam dan kemudian sampai ke kitab-kitab Keluaran, Bilangan, Ulangan dan sebagainya. Perjanjian Lama alias Taurat secara keseluruhan behubungan dengan cerita anak-anak Israel. Sementara Al-Qur`an dimulai dengan pembukaan singkat berupa pujian tentang Tuhan dan doa singkat.

Al-Qur`an kemudian membahas pelbagai masalah nyata dalam lapangan kehidupan pada surah Al-Baqarah.

Setelah beberapa ayat berkaitan dengan situasi praktis di masyarakat, Allah meminta perhatian Muslim untuk mengontekstualisasikan seluruh sejarah ini. Dengan melihat sejarah seperti itu, misalnya "Bagaimana kita sampai pada atau memahami situasi ini?" Al-Qur`an mengalihkan perhatian kita ke surga, bagaimana langit diciptakan. Ini tidak berbeda dengan Alkitab pada kitab Kejadian. Nah, pada saat kita sampai di ayat ke-29 dari surah Al-Baqarah, Allah menyampaikan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi dan mendirikan singgasana-Nya.

Kemudian kisah penciptaan Adam pada ayat 30, dan segera setelah kisah penciptaan Adam, Allah menyapa, “Yaa banii israa-iil (Wahai Bani Israil) yang dilanjutkan dengan kisah Bani Israil, bagaimana Allah menyelamatkan mereka dari kekejaman Fira’un, melindungi mereka,

menganugerahkan banyak nikmat pada mereka, menyediakan makanan untuk mereka berupa manna dan salwa saat mereka berkeliaran di padang pasir menuju tanah yang telah dijanjikan, dan sebagainya.

Jadi kita melihat banyak hal tentang Bani Israil sedari awal dalam Al-Qur`an. Begitu kita melanjutkaan bacaan Al-Qur`an, kita masih menemukan kisah tentang Bani Israil. Surah ke-17 disebut Bani Israil. Sebetulnya ada dua nama untuk surah ke-17 ini. Pertama dalah surah Al-Isra` karena surah ini diawali pada ayat pertama dengan menyebutkan perjalanan malam yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW sebagai bagian dari peristiwa Isra` Mi’raj. Isrâ` bermakna perjalanan di malam hari. Kedua surah ini dinamakan Bani Israil. Pada ayat keduanya langsung membicarakan tentang tahap penting dari tahap-tahap sejarah Bani Israil serta menceritkan tentang kerusakan yang mereka lakukan yang tidak disebutkan dalam surah-surah lainnya dalam Al-Qur`an.

Jadi kenapa kaum Bani Israil dibicarakan begitu mendalam dalam Al-Qur  an? Dan apakah penggambaran tentang mereka positif atau negatif? Al-Qur`an menyinggung keduanya. Ada keseimbangan. Di satu sisi, Al-Qur`an menunjukkan kepada kita bahwa sejarah orang-orang sebelum kita. Mereka diberi nikmat dari Allah. Bahkan Allah berfirman dalam Al-Qur`an, “Kami lebihkan mereka (Bani Israil) atas bangsa-bangsa (pada masa itu)” (QS 45: 16).

Karenanya gagasan tentang Tuhan telah memilih orang-orang Yahudi adalah ide yang sudah lama dan tertera di dalam Al-Qur`an. Tuhan memberkati tanah di sekitar mereka. Ada tanah yang diberkati, bahkan disebut sebagai tanah suci (al-muqaddas). Allah meridhoi Bani Israil dan menghadirkan mereka sebagai contoh bagi umat manusia. Allah mengutus nabi-nabi dan rasul-rasul kepada mereka. Allah telah menganugerahkan Taurat kepada Nabi Musa. Para nabi lainnya juga membawa pesan dari Tuhan seiring berjalannya waktu.

Sekarang, kita sebagai umat Islam adalah umat yang dianugerahkan oleh Tuhan kitab suci juga. Kita mempunyai tanggung jawab seperti yang dimiliki Bani Israil sebelumnya. Dan dalam hal ini, kegagalan umat Bani Israil sebelumnya dalam melaksanakan perintah Allah dan hidup sesuai dengan ketentuan dalam kitab suci disorot. Umat Islam diperingatkan jangan sampai terjerumus ke dalam kesalahan hal yang sama seperti umat-umat sebelumnya, yang dalam hal ini Bani Israil.

Bani Israil seringkali melakukan trik untuk menghindari perintah Tuhan. Mereka menggagalkan pesan literal kitab suci untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Umat Islam diperingatkan untuk tidak berbuat demikian. Bani Israil juga dikenal sebagai masyarakat yang melakukan perlawanan terhadap para nabi dan rasul. Mereka menginginkan para nabi dan rasul mengabarkan mereka pesan-pesan Tuhan yang menarik bagi mereka, tapi kalau itu pil pahit, mereka menolaknya. Mereka bahkan terkenal kaum yang sering membunuh para nabi.

Maka kita selaku umat Islam diperingatkan terhadap perilaku seperti itu. Jangan seperti kaum sebelum kita yang beriman kepada sebagian kitab suci dan kafir pada sebagian lainnya. Kita harus menerima firman Allah sepenuhnya.


Komentar

Aan salam

Mereka membunuh para nabi, siapakah nama para nabi yang mereka bunuh?

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Khazanah

Al Ghazali dan Inkoherensi (Bagian ke-2) Oleh: Donny Syofyan Pada hari pertempuran, para bangsawan....

Suara Muhammadiyah

7 November 2023

Khazanah

Begini Latar Belakang Sejarah Berdirinya PKO Oleh: Mu’arif Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO....

Suara Muhammadiyah

4 October 2023

Khazanah

Haruskah Wanita Safar Bersama Mahram? Oleh: Safwannur, Alumnus Ponpes Ihyaussunnah Lhokseumawe dan ....

Suara Muhammadiyah

10 September 2024

Khazanah

Jejak Awal Masuknya Islam di Kalimantan Oleh: Azhar Rasyid, Penilik Sejarah Islam Dewasa ini, Indo....

Suara Muhammadiyah

3 July 2024

Khazanah

Khadijah binti Khuwaylid (Bagian ke-3) Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas ....

Suara Muhammadiyah

14 February 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah