TERNATE, Suara Muhammadiyah — Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan terjadinya banjir bandang pada Ahad, 25 Agustus 2024, pukul 03.30 WIT di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara. korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Berdasarkan laporan situasi terbaru pada 27 Agustus 2024, banjir bandang ini mengakibatkan 18 orang meninggal dunia, 15 orang mengalami luka-luka, 3 orang sedang dalam pencarian, dan sekitar 185 jiwa harus mengungsi akibat bencana ini.
Banjir bandang tersebut menyebabkan kerusakan parah, di antaranya 25 unit rumah rusak berat, satu unit sarana pendidikan, dan satu unit tempat peribadatan juga mengalami kerusakan signifikan. Tim Relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) berkoordinasi dengan BPBD Kota Ternate dan BPBD Provinsi Maluku Utara untuk melakukan evakuasi terhadap korban yang masih berada di lokasi kejadian.
Warga yang terdampak sebagian besar mengungsi ke rumah keluarga secara mandiri, sementara sebagian lainnya ditampung di posko pengungsian yang telah didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate.
Selain itu, BPBD Provinsi Maluku Utara juga telah menetapkan status Tanggap Darurat dan membentuk Posko Tanggap Darurat untuk memfasilitasi bantuan lebih lanjut. Relawan MDMC yang berada di Ternate telah melakukan kaji cepat terkait dampak bencana ini dan membantu menyiapkan lokasi pengungsian.
Saat ini, bantuan logistik sangat dibutuhkan untuk mendukung para pengungsi dan upaya penyelamatan. Beberapa kebutuhan mendesak yang telah diidentifikasi, antara lain tenda pengungsi, light tower, selimut, matras, terpal, kasur lipat, sembako, air bersih, peralatan rescue, dan peralatan dapur umum.
Upaya terus dilakukan untuk memberikan bantuan maksimal kepada korban banjir bandang ini, dan masyarakat diimbau untuk ikut serta memberikan bantuan sesuai kemampuan. Pemerintah juga mengajak seluruh warga yang berada di lokasi rawan bencana untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan.(*)