PURBALINGGA, Suara Muhammadiyah - Meski tanpa rencana dan persiapan jangka panjang, takmir Musholla At-Taqwa Desa Pengalusan yang terletak di sisi timur kaki Gunung Slamet ini cukup berhasil dalam melaksanakan program pemberdayaan jamaah melalui program Buka Bersama di Musholla selama bulan Ramadhan 1446 H.
Musholla yang dipimpin oleh anak muda ini menjadi menarik, Hilal Budi Nugraha, Ketua Takmir mendukung setiap program yang dilaksanakan. "Harapannya, Musholla menjadi tempat yang menyenangkan bagi siapa pun," katanya.
Begitupun dengan Herli Utomo yang didapuk sebagai sekretaris dan pemilik perusahaan percetakan di daerah Tangerang juga gencar menggerakkan anak-anak muda untuk semangat shalat berjamaah.
Kegiatan buka bersama yang dilakukan di Masjid atau Musholla di kampung dan pedesaan belum sesemarak di beberapa kota-kota besar. Berbeda dengan Musholla At-Taqwa ini yang tiba-tiba menyediakan menu buka puasa sejak awal Ramadhan yang lalu.
Hidangan yang disajikan juga bervariasi, selain menu utama berupa nasi rames atau kadangkala rice bowl, ketupat, baso juga pernah berupa prasmanan, disediakan juga es buah, kurma, agar-agar, buah pisang dan sebagainya. Bahkan, ada warga yang pernah memasakkan singkong rebus lengkap dengan parutan kelapa.
Hal itu berawal dari salah seorang dermawan asal Yogyakarta, Hj. Siti Bahiroh, yang berdonasi ke Musholla untuk digunakan sebagai takjil buka puasa jamaah. Menyebut nama itu warga pasti akan teringat sosok ibu yang juga dengan telaten merawat Musholla hingga akhir hayatnya, Hj. Siti Mahiroh binti Atmo Siswoyo bin Eyang Qomari, cucu pendiri Musholla At-Taqwa.
Nama yang identik, seakan beliau hidup kembali. Huruf B dan M sejatinya sama, keduanya termasuk huruf bibir. Sehingga ketika ada huruf ba' sukun berhadapan dengan huruf mim, maka huruf ba' tersebut diidghamkan atau dimasukkan ke huruf mim sebagaimana dalam kata irkab-ma'ana yang kemudian dibaca irkamma'ana (QS. Hud: 42)
Seiring berjalannya waktu, banyak muhsinin yang tergerak hati dan turut serta menjadi bagian dalam amal sholeh tersebut. Mereka ikut menyumbang guna membelikan takjil. Sampai berita ini dimuat, terkumpul donasi sekitar 5,5 juta rupiah dengan alokasi setiap harinya habis sekitar seratus lima puluh hingga dua ratus ribu rupiah, meski demikian menu yang dihidangkan sudah cukup mewah dan menggembirakan.
"Mas, ngenjang danane mpun limit," kata Herli, Ahad (24/3).
Ia menyampaikan informasi kalau dana yang digunakan untuk buka puasa bersama sudah hampir habis. Untuk itu, kami mengajak siapapun untuk ambil bagian di sepertiga akhir bulan Ramadhan ini. Donasi dapat disalurkan melalui Akun Dana +6281380328735 atas nama Herli Utomo. Atau melalui rekening dengan mengontak langsung ke nomor yang bersangkutan.
Terinspirasi dari sabda Nabi yang kurang lebih menunjukkan betapa besar pahala memberi makan orang berbuka puasa, serta upaya meraih keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan, juga dalam rangka mendidik masyarakat agar lebih bersemangat shalat berjamaah di Masjid maupun Mushalla sebagai upaya meraih bagian Lailatul Qadar, sehingga terlaksanalah program tersebut, buka puasa bersama dengan memaksimalkan potensi jamaah. (DF/n)