Dakwah Itu Mengajak, Bukan Memaksa

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
568
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan Konsolidasi Nasional #2 di Sofyan Hotel Cut Meutia Cikini, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (23-24/7). Dengan mengusung tema “Penguatan Strategi Dakwah, Kaderisasi, dan Sistem Informasi Tabligh.”

Hadir dalam pembukaan Ketua PP Muhammadiyah Dr KH Muhammad Saad Ibrahim, MA, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah H Fathurrahman Kamal, Lc., MSI, Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah sekaligus Direktur Quantum Akhyar Institute Dr (HC) Adi Hidayat, Lc., MA, dan beberapa tamu undangan lainnya.

Menurut Saad, dakwah bukan hanya kewenangan pemuka agama semata, tetapi segenap umat Islam wajib melakukan dakwah. Sebagaimana diseru Allah melalui Qs an-Nahl [16]: 125, bahwa menyampaikan ajaran Islam untuk mengajak umat berbuat kebaikan (ma’ruf) dan menjauhi keburukan (mungkar). Ini sebagai bentuk perintah Allah SwT agar bisa dilaksanakan sebagaimana semestinya.

“Tentu dalam konteks berdakwah, kita diperintahkan untuk menjelaskan wahyu Allah baik yang terdapat di Al-Qur’an maupun hadis-hadis Nabi. Bagi Muhammadiyah, ini menjelaskan Islam sendiri. Karena bagi Muhammadiyah yang dimaksud Islam pada periode Muhammad sebagaimana terdapat di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah,” ujarnya.

Saad melanjutkan, dalam konteks dakwah kelindan dengan menyemai nilai-nilai Islam. Tentu dikemas secara lebih menarik agar orang tertarik dan menerima Islam. Yakni dimulai dari memahami ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah secara setahap demi setahap, sampai benar-benar memahaminya dengan utuh. “Bahkan kadang-kadang, satu-dua ayat bisa menjadikan seseorang memeluk Islam,” ungkapnya.

Sementara, ada juga orang menerima Islam karena menyaksikan pancaran keteladanan (uswah hasanah) umat Islam. Yakni melakukan perbuatan baik, sehingga orang akan melihat dan merasakan sendiri kebaikan yang diajarkan oleh Islam.

“Ada orang memeluk Islam karena melihat kaum muslimin adalah umat yang begitu bersih. Karena setidak-tidaknya setiap satu hari satu malam itu mereka harus salat dan juga dengan berwudhu,” tuturnya.

Banyak paradigma orang menerima Islam seperti diberikan hidayah oleh Allah. Ini merupakan ilham seseorang dengan terbukanya nurani agar mengikuti jalan baik dan menerima kebenaran. “Tidak jarang orang-orang memeluk Islam melalui cara seperti itu. Sekali lagi, kita ditolong oleh Allah untuk meninggikan agama dengan mengajak orang dengan hal-hal seperti itu,” paparnya.

Di sinilah dakwah memberikan pengayaan kepada orang yang diseru sehingga memberikan pencerahan dan pengetahuan secara komprehensif ihwal nilai-nilai Islam. “Tugas kita sebagai warga Muhammadiyah sekaligus juga bangsa itu bagian dari mencerdaskan bangsa,” tegasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka menyemarakkan Milad Muhammadiyah ke-111 tahun 2023, ....

Suara Muhammadiyah

4 December 2023

Berita

Kolaborasi Lazismu dan UPZ Permata Bank Syariah JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kesejahteraan g....

Suara Muhammadiyah

21 October 2024

Berita

BREBES, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Haedar Nashir,M.Si....

Suara Muhammadiyah

29 May 2024

Berita

MADIUN, Suara Muhammadiyah - SMP Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prof Hamka Kota Madiun, Jaw....

Suara Muhammadiyah

12 September 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah  – Mahasiswa semester akhir Prodi PAI UM Bandung sukses mengg....

Suara Muhammadiyah

11 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah