Dampak Ekonomi Ibadah Haji bagi Negara Pengirim Negara Penerima

Publish

28 June 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
716
Doc. Istimewa

Doc. Istimewa

Oleh: H Akhmad Khairudin, SS., MBA, Anggota Majlis Ekonomi PCM Turi

Dampak Ekonomi Bagi Negara Pengirim

Negara pengirim jamaah haji, seperti Indonesia, memperoleh pendapatan signifikan dari biaya yang dibayarkan oleh jamaah. Pendapatan ini berasal dari biaya administrasi dan manajemen haji yang meliputi pengurusan dokumen, visa, transportasi, dan akomodasi selama di Arab Saudi. Selain itu, biaya untuk pelatihan manasik haji, pengadaan seragam, dan kebutuhan lainnya juga menambah pemasukan negara.

Dana yang terkumpul juga diinvestasikan oleh lembaga pengelola dana haji seperti Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam instrumen keuangan syariah seperti Sukuk dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Hasil investasi ini mendukung pelaksanaan haji serta memberikan manfaat ekonomi lebih luas, termasuk pembangunan infrastruktur dan layanan sosial.

Pelaksanaan ibadah haji juga memicu perkembangan berbagai industri dan layanan di negara pengirim. Agen travel haji dan umrah, yang menyediakan berbagai layanan mulai dari pendaftaran hingga akomodasi selama di Arab Saudi, berkembang pesat. Selain itu, pelatihan manasik haji, yang melibatkan simulasi dan pembelajaran tata cara pelaksanaan haji, menjadi sektor penting yang menciptakan peluang kerja bagi instruktur dan penyedia fasilitas pelatihan.

Industri katering yang menyediakan makanan halal untuk jamaah selama perjalanan dan di Arab Saudi juga tumbuh pesat, memastikan jamaah mendapatkan makanan yang sesuai dengan standar kesehatan dan agama. Industri transportasi, mulai dari transportasi lokal menuju bandara hingga transportasi udara yang mengangkut jamaah ke Arab Saudi, juga merasakan manfaat besar dari pelaksanaan haji. Maskapai penerbangan sering kali menyediakan penerbangan khusus haji yang menjadi sumber pendapatan tambahan.

Secara keseluruhan, pendapatan dari biaya yang dibayarkan oleh jamaah haji tidak hanya berkontribusi langsung ke kas negara melalui biaya administrasi, tetapi juga melalui investasi dana haji dan efek pengganda ekonomi di berbagai sektor terkait pelaksanaan ibadah haji. Semua ini membantu mendukung perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dampak Ekonomi Ibadah Haji bagi Negara Penerima (Arab Saudi)

Ibadah haji memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Arab Saudi. Setiap tahun, jutaan Muslim dari seluruh dunia datang ke Makkah dan Madinah untuk menunaikan haji, menciptakan peluang ekonomi besar melalui pariwisata religius dan sektor terkait lainnya. Pendapatan dari visa, biaya akomodasi, transportasi, dan konsumsi selama haji berkontribusi besar terhadap perekonomian negara.

Untuk mendukung pelaksanaan haji, Arab Saudi telah melakukan investasi besar dalam pengembangan infrastruktur dan layanan, seperti proyek perluasan Masjidil Haram yang menelan biaya hingga USD 21 miliar. Pemerintah juga meningkatkan fasilitas transportasi, akomodasi, dan layanan kesehatan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan jamaah.

Penyelenggaraan haji juga mendorong pertumbuhan berbagai sektor ekonomi lainnya, seperti industri perhotelan, katering, transportasi, dan perdagangan. Makkah dan Madinah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama musim haji, menciptakan ribuan lapangan kerja, termasuk untuk pekerja musiman yang datang memenuhi kebutuhan jamaah.

Sebagai bagian dari upaya diversifikasi ekonomi, Arab Saudi memanfaatkan sektor haji dan umrah untuk mengurangi ketergantungan pada minyak. Melalui program "Vision 2030", Arab Saudi berupaya meningkatkan jumlah wisatawan, termasuk jamaah haji dan umrah, dengan target 100 juta wisatawan per tahun pada 2030. Upaya ini diharapkan menciptakan sumber pendapatan baru dan membuka peluang investasi di sektor pariwisata dan jasa pendukung lainnya.

Pengaruh terhadap Negara Penerima (Arab Saudi)

Haji memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian Arab Saudi. Setiap tahun, Makkah dan Madinah menjadi tujuan ribuan Muslim dari seluruh dunia yang melakukan perjalanan haji. Hal ini memberikan peluang besar bagi sektor pariwisata religius maupun sektor terkait lainnya dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Pendapatan dari visa, biaya penginapan, transportasi, serta belanja saat menjalankan ibadah haji sangat berperan dalam pertumbuhan ekonomi negara.

Arab Saudi telah menginvestasikan jumlah besar dana dalam pengembangan infrastruktur dan layanan untuk memperkuat pelaksanaan ibadah haji, contohnya adalah proyek perluasan Masjidil Haram dengan biaya mencapai USD 21 miliar. Untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan jamaah, pemerintah juga telah meningkatkan fasilitas transportasi, akomodasi, serta layanan kesehatan.

Selain itu, penyelenggaraan haji juga memicu pertumbuhan sektor ekonomi lain seperti industri perhotelan, katering, transportasi serta perdagangan. Selama musim haji, aktivitas ekonomi di Makkah dan Madinah terpusat dengan membuka ribuan lapangan kerja bagi pekerja musiman yang datang untuk memenuhi kebutuhan jamaah. Dalam rangka mengurangi ketergantungan pada minyak, Arab Saudi mencanangkan program "Vision 2030". Tujuan dari langkah ini adalah untuk menciptakan peluang investasi di sektor pariwisata dan jasa pendukung lainnya, serta menghasilkan sumber penghasilan baru.

Bagaimanapun, dalam melaksanakan haji juga dihadapkan pada sejumlah tantangan seperti pengelolaan jumlah jamaah yang padat, keamanan dan kesehatan, serta dampak terhadap lingkungan. Beberapa langkah yang diambil mencakup penerapan teknologi dalam mengatur aliran jamaah, meningkatkan layanan kesehatan dan keamanan, serta melaksanakan program pengelolaan sampah dan teknologi yang ramah lingkungan. Dengan manajemen yang efektif, pendapatan dari haji bisa terus mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, mengembangkan sektor ekonomi yang bervariasi, meningkatkan pariwisata religius dan merespons tantangan dengan sukses.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Oleh: Dartim Ibnu Rushd  Bulan ramadhan telah datang di tengah-tengah kita. Di bulan ramadhan ....

Suara Muhammadiyah

23 March 2024

Wawasan

Meneguhkan Sikap Beriman Terhadap Allah Oleh: Dr. Masud HMN, Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. D....

Suara Muhammadiyah

10 May 2024

Wawasan

Hiruk Pikuk Kenaikan UKT Semakin Memperkuat Eksistensi PTM   Oleh Amidi, Dosen FEB Universitas....

Suara Muhammadiyah

3 June 2024

Wawasan

Pilkada dalam Ancaman Ketidakpercayaan Warga  Oleh: Ahsan Jamet Hamidi, Ketua Pimpinan Ranting....

Suara Muhammadiyah

2 December 2024

Wawasan

Merekat Kerukunan Melalui Simbol Keagamaan Oleh: Dr. Amalia Irfani, M.Si, Dosen IAIN Pontianak/Sekr....

Suara Muhammadiyah

14 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah