MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Setelah hampir enam tahun vakum, Ikatan Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia (IKA UKM) kembali menunjukkan eksistensinya dengan menggelar acara Syawalan pasca-Ramadan 1446 H pada Senin siang, 7 April 2025. Acara ini berlangsung di kediaman Ustaz Das’ad Latif, yang berlokasi di Perumahan Lily Panakkukang, Kota Makassar. Sekitar seratus alumni dari berbagai angkatan dan wilayah, lengkap dengan anggota keluarga, berkumpul dalam suasana akrab dan penuh kehangatan.
Ketua Panitia Pelaksana, Haidir Fitra Siagian, mengatakan bahwa kegiatan ini mengusung tema “Mengilham Harapan Mencipta Masa Depan.” Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi lebih dari sekadar ajang temu kangen. Ia menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi, merefleksikan perjalanan hidup, dan membangun kembali semangat kolektif alumni yang tersebar di berbagai bidang, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Sebagaimana diketahui, saat ini di Makassar cukup banyak alumni UKM Malaysia, baik dari program sarjana, magister, maupun doktor. Khusus untuk program doktor, sebagian di antaranya merupakan bagian dari program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pada masa kepemimpinan Gubernur Syahrul Yasin Limpo. Pada periode pertamanya sebagai gubernur, beliau memprakarsai program pendidikan doktor luar negeri di berbagai negara, termasuk Malaysia, yang kini telah melahirkan banyak akademisi dan profesional unggulan.
Sementara itu, Ketua IKA UKM Chapter Makassar, Assoc. Prof. Ruslan Ramli, Ph.D., mengakui bahwa selama beberapa tahun terakhir, aktivitas organisasi berjalan cukup pasif. Selain terkendala pandemi COVID-19, para alumni juga memiliki mobilitas tinggi dan tersebar di berbagai daerah, mulai dari Jambi, Jakarta, Bandung, dan Kalimantan, bahkan hingga ke Australia. Ia menyampaikan harapan agar Syawalan ini menjadi langkah awal menuju kebangkitan kembali komunitas alumni yang lebih solid dan aktif.
Ustaz Das’ad Latif, yang dikenal luas sebagai pendakwah dan akademisi, menyambut baik inisiatif ini. Dalam sambutannya, ia menyatakan kesediaannya untuk terus mendukung kegiatan alumni, termasuk membuka kolaborasi dengan yayasan yang dipimpinnya. Beberapa program yang diusulkan oleh Dosen Universitas Hasanuddin ini antara lain adalah khitanan massal, pelatihan mubaligh, hingga penyelenggaraan umrah bersama bagi alumni.
Hikmah Syawalan dibawakan oleh Ustaz H. Ahmad Razak, Ph.D., yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar. Dalam tauziahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan di tengah dinamika kehidupan modern. Menurutnya, momen Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk merekatkan kembali hubungan yang mungkin sempat renggang.
Tak hanya diisi tausiah, acara ini juga menghadirkan sesi testimoni dari para alumni senior. Salah satunya adalah Prof. Zulfahmi Alwi, Guru Besar Ilmu Hadis UIN Alauddin Makassar. Ia mengungkapkan rasa syukur bisa kembali berkumpul bersama rekan-rekan seperjuangan semasa kuliah. Ia juga mengenang masa-masa menjadi mahasiswa di Fakulti Pengajian Islam UKM, hingga akhirnya dipercaya mengajar di beberapa universitas di Kuala Lumpur. “Beberapa mahasiswa saya sekarang ada yang jadi pengacara terkenal, bahkan ada yang jadi artis di Malaysia,” kenangnya dengan bangga.
Sehari sebelumnya, alumni juga sempat mengadakan pertemuan informal yang penuh nostalgia. Dihadiri sejumlah tokoh akademisi seperti Prof. Muhlis Hadrawi (Unhas) dan Prof. Muhammad Daud (UNM), sesi tersebut menjadi ruang berbagi pengalaman serta memperkuat jaringan profesional di kalangan alumni.
Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai keislaman yang kuat, kegiatan Syawalan ini diharapkan menjadi titik balik bagi IKA UKM untuk terus hadir dan memberi kontribusi nyata bagi umat dan bangsa.