SINJAI, Suara Muhammadiyah - Muh Ilham salah satu mahasiswa baru Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai di Tahun 2023, tidak menyerah dalam menuntut ilmu meskipun memiliki keterbatasan dalam penglihatan.
Sekilas, penampilan Ilham tidak berbeda dengan teman-temannya. Namun, ternyata mahasiswa baru UIAD itu memiliki kekhususan dibanding temannya yang lain.
Muh Ilham sempat menceritakan bahwa keterbatasan penglihatan pada matanya sudah dirasakan sejak kecil setelah ia dioperasi. “Untuk melihat, saya tidak menggunakan alat bantu, hanya saja, kalau pakai laptop kesulitan dan masih butuh bantuan teman. Terlebih, kalau objeknya jauh,” ujar Ilham.
Dirinya bersyukur karena dapat diterima di Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) SINJAI. Terlebih, di Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin dan Komunikasi Islam (FUKIS).
Ia lulus melalui jalur rekomendasi/bebas tes dari asal sekolahnya MAS Darul Istiqamah Bulu Lohe. Sesuatu yang luar biasa dari laki-laki kelahiran Sinjai 22 Februari 2003 silam itu, semangat dan kepercayaan dirinya yang tinggi.
Putra dari pasangan Haeruddin dan Dawiah itu tidak mau kalah dalam berkarya dan berprestasi dalam bidang akademik maupun kehidupannya.
“Saya memang ingin sekali lanjut pendidikan ke perguruan tinggi, dan alhamdulillah, di kampus UIAD Sinjai ini saya bisa diterima dengan kondisi seperti saya ini. Suatu kesyukuran, saya dapat menjadi salah satu penerima Beasiswa KIP Kuliah diangkatan saya, Pak," tambah dia.
Saat ditanyai motivasi kuliah, Ilham menjawab perintah agama yaitu kewajiban menuntut ilmu bagi setiap muslim. Ia ingin menjadi orang mulia di sisi Allah Swt.
"Salah satu cara untuk menjadi orang yang mulia di sisi Allah Swt adalah dengan menuntut ilmu, sebagaimana firman-Nya dalam QS Al - Mujadalah ayat 11,” tegas Ilham.
Ilham juga menyampaikan alasan memilih Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Hal itu karena Ia ingin mendalami Al-Qur’an dan tafsir. "Kebetulan di UIAD Sinjai tersedia prodi sesuai dengan minat saya itu," kata dia.
"Saya juga pernah menghafal Al-Qur'an 30 juz dalam waktu kurang lebih 3 tahun, sehingga prodi IAT ini Insyaa Allah sangat cocok dengan saya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Ilham membagikan kesannya setelah diterima sebagai penerima Beasiswa KIP. “Sangat senang, Pak dan tidak ada kata yang mampu saya ucapkan kecuali hanyalah puji syukur kepada Allah Swt. atas kehendak-Nyalah saya bisa terpilih sebagai salah satu penerima KIP kuliah,” kata Ilham.
Dirinya berharap, kampus UIAD dapat memberikan fasilitas yang memadai dan berkualitas untuk mendukung proses belajarnya seperti perpustakaan, laboratorium, ruang kelas, dan akses internet.
“Saya menginginkan kampus saya menjadi tempat yang aman, nyaman, dan inklusif untuk semua mahasiswa, tanpa membedakan latar belakang, ras, dan gender. Saya meminta kampus saya untuk memberikan kurikulum yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan zaman, serta mengembangkan kompetensi dan keterampilan saya untuk bersaing di dunia kerja,” tutup Ilham.