YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bertempat di The Cube Hotel, Kota Yogyakarta, Lazismu Mantrijeron gelar "Public Expose" pada Selasa (30/1). Event ini merupakan upaya pelaporan aktivitas dan pencapaian sepanjang tahun 2023 serta rencana tahun 2024.
Nur Alam Romadhon selaku Kepala Kantor Lazismu Mantrijeron memaparkan, selama tahun 2023 Lazismu Mantrijeron berhasil menghimpun Rp 1,57 Miliar dari dana zakat, infak, sedekah, serta dana sosial keagamaan lainnya.
Jika dibandingkan dengan tahun 2022, penghimpunan tahun 2023 mencapai growth sebesar 129,48%. Sementara untuk penyaluran mencapai Rp 1,64 Miliar. Penyaluran tersebut merupakan penyaluran dana yang terhimpun pada tahun 2023 dan saldo dana akhir tahun 2022. Penyaluran dana tersebut meliputi berbagai program di enam pilar program Lazismu.
Pada tahun 2023, Lazismu mendapatkan beberapa penghargaan. Lazismu Mantrijeron kembali meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2022 versi Abdul Hamid dan Rekan. Selain itu, pada tahun 2023 Lazismu Mantrijeron mendapatkan tiga penghargaan versi Lazismu Daerah Istimewa Yogyakarta Award 2023. Ketiga penghargaan tersebut yang pertama adalah Program Pendidikan Terbaik (Program Beasiswa Darwis). Penghargaan yang kedua yaitu Program Kemanusiaan Terbaik (Program Air Untuk Negeri). Dan yang ketiga adalah Program Sosial Dakwah Terbaik (Program OJek Online Mengaji).
Suhaibun Febrianto selaku Manajer Program & Penyaluran Lazismu Mantrijeron, total penerima manfaat pada tahun 2023 mencapai 34.063 jiwa. Lebih rinci, penerima manfaat tersebut terbagi dalam 6 Pilar Lazismu, yaitu Pilar Sosial 11.757 jiwa, Pilar Dakwah 6.214 jiwa, Pilar Kemanusiaan 14.467, Pilar Kesehatan 505 jiwa, Pilar pendidikan 1.053 jiwa, dan Pilar Ekonomi 67 jiwa.
“Tak hanya di Kemantren Mantrijeron dan sekitarnya saja, kebermanfaat Lazismu Mantrijeron juga mengalir di Kabupaten lain di DIY. Diantaranya melalui Program Qurban Bersama untuk Sesama, Ifthor serta Zakat Fitrah Menjangkau Pelosok, Air Untuk Negeri, dan Program kemanusiaan untuk korban bencana di Indonesia maupun luar negeri, seperti Palestina," tambah Suhaibun.
Nur Alam menjelaskan, target penghimpunan Lazismu Mantrijeron pada tahun 2024 adalah Rp 1,897 Miliar. Sementara itu, misi pada tahun 2024 yaitu: (1) Kualitas pengelolaan ZIS yang amanah, profesional, dan transparan, (2) Pendayagunaan ZIS yang kreatif, inovatif, dan produktif, (3) Pelayanan donatur.
Perolehan pencapaian Lazismu Mantrijeron ini tidak terlepas dari dukungan dari para donatur, mitra kebaikan, media partner, serta seluruh pihak yang terlibat. "Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat. Semoga kolaborasi kebaikan ini berkelanjutan. Dan semoga ke depannya Lazismu Mantrijeron menjadi semakin maju, membawa keberkahan serta kebermanfaatan yang semakin luas lagi, Aamiin," tambah Alam. (aini/diko)