Fiqhus Sunnah: Memahami Keragaman Fikih

Publish

22 November 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
230
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Fiqhus Sunnah: Memahami Keragaman Fikih

Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Hari ini, saya akan mengulas sebuah buku yang sangat menarik perhatian saya, berjudul Fiqhus Sunnah. Judul ini ditulis dalam bahasa Arab dan juga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan juga bahasa Indonesia. Buku yang saya miliki adalah edisi khusus yang merupakan kumpulan dari lima jilid yang sebelumnya diterbitkan secara terpisah. Mari kita selami lebih dalam tentang karya berharga ini.

Penulis buku ini, As-Sayyid Sabiq, telah memberikan kontribusi penting dalam bidang fikih dengan karyanya ini. Seperti yang telah saya sebutkan, buku ini merupakan kumpulan dari lima jilid yang awalnya diterbitkan secara terpisah. Jilid pertama membahas tentang tata cara bersuci dan shalat, jilid kedua membahas tentang shalat-shalat sunnah, jilid ketiga membahas tentang zakat dan puasa, jilid keempat membahas tentang tata cara pemakaman dan dzikir, dan jilid kelima membahas tentang haji dan umrah, yaitu ibadah haji ke Mekah, baik haji besar maupun haji kecil.

Meskipun buku ini merupakan kumpulan dari lima jilid, perlu dicatat bahwa ini bukanlah terjemahan lengkap dari karya aslinya dalam bahasa Arab. Karya aslinya memiliki cakupan yang lebih luas. Selain itu, ada juga terjemahan empat jilid yang tersedia di pasaran, namun saya tidak merekomendasikannya karena kualitas terjemahan bahasa Inggrisnya kurang baik. Terjemahan tersebut terkadang sulit dipahami dan bahkan bisa menimbulkan kesalahpahaman tentang isi buku. 

Namun, edisi khusus yang saya ulas ini memiliki terjemahan yang sangat baik. Diterjemahkan oleh Mohammad Sa'eed Dabas dan Jamal al-Din Zarabozo, dan diterbitkan oleh American Trust Publications, buku ini menyajikan informasi dengan jelas dan mudah dipahami.

Buku ini memiliki nilai penting yang tak terbantahkan bagi setiap Muslim. Mengapa? Karena ia membahas berbagai hal yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari tata cara bersuci dan shalat, hingga puasa, haji, umrah, dan bahkan pemakaman. Setiap Muslim perlu memahami bagaimana cara bersuci yang benar sebelum shalat, bagaimana melaksanakan shalat dengan detail yang tepat, apa saja aturan puasa, apa yang membatalkan puasa, dan sebagainya. Buku ini hadir sebagai panduan praktis yang menjawab semua pertanyaan tersebut.

Tentu saja, ada banyak buku fikih yang tersedia, masing-masing mewakili mazhab tertentu. Jika Anda seorang pengikut mazhab Hanafi, Anda akan merujuk pada buku fikih Hanafi. Jika Anda mengikuti mazhab Syafi'i, Anda akan membaca buku fikih Syafi'i, dan seterusnya. Namun, dalam masyarakat modern yang beragam seperti saat ini, kita sering berinteraksi dengan umat Islam dari berbagai latar belakang mazhab. Kita perlu memahami mengapa mereka mungkin memiliki cara shalat yang berbeda, atau mengapa mereka mengikuti aturan yang berbeda dari yang kita kenal. Kita perlu memahami mengapa sesuatu yang kita anggap haram mungkin halal bagi mereka menurut mazhab fikih mereka.

Buku ini membantu kita memahami perbedaan-perbedaan tersebut. Dengan membahas setiap topik secara mendalam, buku ini menyajikan berbagai macam interpretasi yang diberikan oleh para ulama besar dari berbagai belahan dunia Muslim. Misalnya, dalam membahas suatu topik, buku ini akan menyajikan ayat Al-Qur'an yang relevan, beserta berbagai tafsir yang diberikan oleh para ulama. Begitu pula dengan Hadits Nabi Muhammad SAW, buku ini akan menyajikan berbagai interpretasi dan penilaian mengenai kesahihan Hadits tersebut.

Dengan membaca buku ini, Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih holistik dan mendalam tentang berbagai subjek dalam Islam, termasuk alasan mengapa umat Islam memiliki perbedaan dalam cara shalat. Meskipun ada inti yang sama yang dipegang oleh semua Muslim, tetap ada beberapa aspek yang mungkin tampak berbeda secara permukaan. Buku ini akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda tentang perbedaan-perbedaan tersebut.

Bahkan jika Anda sudah merasa nyaman dengan buku fikih yang Anda ikuti sesuai mazhab Anda, buku ini tetap akan memberikan manfaat yang besar. Ia akan memperluas wawasan Anda dan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang berbagai pandangan dalam Islam. Sebagai contoh, Anda mungkin pernah mengalami situasi di mana beberapa Muslim di masjid mengucapkan "Amin" dengan keras setelah membaca Al-Fatihah, sementara di tempat lain hal ini dilakukan secara diam-diam. Apa yang menyebabkan perbedaan ini? Buku ini akan menjelaskan bahwa perbedaan tersebut terkait dengan perbedaan dalam riwayat Hadits. 

Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya mengucapkan "Amin" dengan keras setelah Al-Fatihah, bahkan hingga membuat masjid bergetar. Namun, ada juga riwayat lain yang menunjukkan bahwa "Amin" diucapkan secara diam-diam. Perbedaan dalam memahami dan menerapkan Hadits-Hadits ini telah melahirkan perbedaan dalam praktik di antara umat Islam.

Contoh lain yang menarik adalah tentang mengangkat tangan sebelum dan sesudah rukuk dalam shalat. Anda mungkin pernah melihat ada Muslim yang mengangkat tangannya pada saat-saat tersebut, sementara yang lain tidak. Mengapa ada perbedaan ini? Jawabannya terletak pada perbedaan narasi dan interpretasi Hadits yang berkembang di berbagai wilayah.

Di Irak, tempat berkembangnya mazhab Hanafi, riwayat yang dominan adalah bahwa Nabi Muhammad SAW hanya mengangkat tangannya pada awal shalat, yaitu saat takbiratul ihram. Setelah itu, tidak ada lagi pengangkatan tangan selama shalat.

Namun, di wilayah lain, terutama di Hijaz, terdapat Hadits yang menyebutkan bahwa tangan harus diangkat pada beberapa titik dalam shalat, termasuk sebelum dan sesudah rukuk. Hadits ini bahkan tercatat dalam kitab-kitab Hadits utama seperti Bukhari dan Muslim. Oleh karena itu, banyak Muslim yang mengikuti Hadits ini dan mengangkat tangan mereka pada saat-saat tersebut.

Perbedaan ini menunjukkan bagaimana keragaman narasi dan interpretasi Hadits dapat mempengaruhi praktik ibadah umat Islam. Beberapa orang mungkin lebih mengutamakan Hadits yang tercatat dalam kitab-kitab utama, sementara yang lain mungkin mengikuti praktik yang berkembang di wilayah mereka. 

Dan dengan membaca buku seperti ini, kita mengembangkan toleransi yang lebih besar terhadap orang lain dan terhadap berbagai pandangan karena kita menyadari bahwa bukan hanya satu pandangan tentang suatu subjek yang harus kita ikuti, tetapi materi sumber memunculkan pandangan yang berbeda. Sehingga para ulama besar kita yang ikhlas berusaha mengikuti Al-Qur`an dan teladan hidup Nabi Muhammad SAW pun sampai pada kesimpulan yang berbeda dalam berbagai poin kecil. Namun inti agama ini sama bagi kita semua. Dan itulah yang mengikat kita bersama. Itulah yang menyatukan kita, itulah yang harus kita rayakan. Dan poin-poin kecil yang kita perdebatkan, apakah kita mengucapkan amin dengan keras atau diam-diam, apakah kita mengangkat tangan pada saat tertentu atau tidak dalam shalat, semua ini adalah poin-poin kecil yang seharusnya tidak kita perdebatkan, tetapi kita harus saling menghormati, dan kita harus menikmati keragaman itu. Dan kita harus bersikap toleran terhadapnya.

Apakah ada sesuatu tentang buku ini yang saya tidak suka? Yah, saya berharap penulis, mungkin di suatu tempat di pendahuluan atau semacamnya, seharusnya memberi kita buku ABC untuk mempersiapkan kita menghadapi perbedaan pendapat yang akan kita temukan, jika tidak, apa yang terjadi adalah pendatang baru datang dengan ide yang sudah terbentuk sebelumnya bahwa kita akan menemukan jawaban atas pertanyaan tertentu dan itu akan menjadi satu jawaban, dan itu akan sangat jelas. 

Dengan membaca buku seperti ini, kita dapat mengembangkan sikap toleransi yang lebih besar terhadap sesama Muslim dan berbagai pandangan yang ada. Kita akan menyadari bahwa dalam memahami suatu masalah, tidak hanya ada satu pandangan yang mutlak benar. Sumber-sumber utama agama, seperti Al-Qur'an dan Hadits, dapat melahirkan berbagai interpretasi yang berbeda. Bahkan para ulama besar yang tulus berusaha mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW pun bisa sampai pada kesimpulan yang berbeda dalam beberapa hal.

Namun, inti dari agama ini tetaplah sama bagi kita semua. Inilah yang menyatukan kita sebagai umat Islam, dan inilah yang seharusnya kita rayakan. Perbedaan-perbedaan kecil dalam praktik ibadah, seperti apakah kita mengucapkan "Amin" dengan keras atau diam-diam, atau apakah kita mengangkat tangan pada saat-saat tertentu dalam shalat, seharusnya tidak menjadi sumber perdebatan. Sebaliknya, kita harus saling menghormati dan menghargai keragaman tersebut. Kita harus bersikap toleran terhadap perbedaan-perbedaan ini, karena pada akhirnya, kita semua berusaha untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu ridha Allah SWT.

Meskipun buku ini sangat bermanfaat, ada satu hal yang saya rasa bisa ditingkatkan. Saya berharap penulis dapat memberikan semacam pengantar atau penjelasan di awal buku untuk mempersiapkan pembaca menghadapi keragaman pendapat yang akan mereka temukan. Tanpa pengantar semacam itu, pembaca baru yang mungkin datang dengan harapan menemukan satu jawaban yang jelas dan pasti untuk setiap pertanyaan bisa merasa bingung dan kewalahan ketika dihadapkan pada berbagai macam pendapat yang berbeda. 

Pengantar semacam itu akan membantu pembaca memahami bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam fikih Islam, dan bahwa tidak ada satu jawaban yang mutlak benar untuk setiap pertanyaan. Dengan demikian, pembaca dapat lebih siap menghadapi keragaman pandangan dan mengambil manfaat yang lebih besar dari buku ini. an kemudian kita pergi ke bab yang membahasnya, atau bagiannya, dan kita menyadari bahwa ada begitu banyak pendapat yang membingungkan sehingga pada akhirnya kita bahkan tidak tahu apa kesimpulannya dan mengapa ada begitu banyak pendapat yang membingungkan ini. 

Akan lebih baik jika penulis memberikan semacam "panduan pembuka" yang menjelaskan kepada pembaca bahwa inilah sifat alami hukum Islam. Bahwa dalam banyak kasus, kita tidak akan menemukan satu jawaban tunggal yang mutlak. Sebaliknya, kita mungkin akan menemukan tiga atau empat jawaban berbeda untuk satu pertanyaan. Dan itu tidak masalah, karena itulah keindahan dan kompleksitas hukum Islam.

Namun, bagi orang awam yang mungkin belum memiliki pengetahuan mendalam tentang fikih, menghadapi beragam pendapat bisa membingungkan. Idealnya, mereka harus berkonsultasi dengan ahli agama untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Namun, buku seperti ini juga dapat berperan penting dalam memberikan pemahaman yang lebih luas kepada pembaca awam. Dengan menyajikan berbagai pandangan dan interpretasi secara objektif, buku ini membantu pembaca memahami keragaman pendapat dalam fikih dan menghargai proses ijtihad yang dilakukan oleh para ulama. 

Dengan demikian, pembaca dapat mengembangkan sikap kritis dan tidak terpaku pada satu pandangan saja, melainkan mampu mempertimbangkan berbagai perspektif sebelum mengambil keputusan. 

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Refleksi Hari HAM: Telaah Fenomena Kristen-Muhammadiyah Royyan Mahmuda Al’Arisyi Daulay, S.H.,M.H.....

Suara Muhammadiyah

11 December 2024

Wawasan

Kemaksuman Para Nabi Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Saya akan....

Suara Muhammadiyah

31 July 2024

Wawasan

Anak Saleh (1) Oleh: Mohammad Fakhrudin Ada tiga hal yang berpahala mengalir terus meskipun pelaku....

Suara Muhammadiyah

26 July 2024

Wawasan

Iktikaf, Masa Lalu dan Masa Kini Oleh: Al-Faiz MR Tarman, Dosen Universitas Muhammadiyah Klaten Ap....

Suara Muhammadiyah

5 April 2024

Wawasan

Implementasi P5 di Sekolah Dasar Muhammadiyah Purworejo Oleh: Nur Ngazizah, S.Si.M.Pd, Dosen PGSD U....

Suara Muhammadiyah

30 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah