Hadits tentang Pendidikan Anak Usia Dini

Publish

28 July 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
55
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Hadits tentang Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh: Muhammad Hasnan Nahar, Dosen Prodi  Ilmu Hadits Universitas Ahmad Dahlan

حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ هِشَامٍ يَعْنِي الْيَشْكُرِيَّ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ عَنْ سَوَّارٍ أَبِي حَمْزَةَ قَالَ أَبُو دَاوُد وَهُوَ سَوَّارُ بْنُ دَاوُدَ أَبُو حَمْزَةَ الْمُزَنِيُّ الصَّيْرَفِيُّ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ (رواه ابو داود)

“Telah bercerita pada kami Mu’ammal bin Hisyam Al-Yasykuri, Isma’il dari Sawwar Abu Hamzah, berkata Abu Dawud (yaitu Sawwar bin Dawud Abu Hamzah Al-Muzani Ash-Shairafi) dari Amru bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya berkata, Rasulullah Saw. bersabda: Perintahkanlah  anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat bila mencapai umur tujuh tahun, dan bila mencapai umur sepuluh tahun, maka pukulah dia jika tidak melaksanakannya, dan pisahkan mereka dalam tempat tidurnya” (HR. Abu Dawud)

Hadits yang  diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya, bab Mata yu’mar al-ghulam bi al-shalah  no. 418 ini,  terkategori  hasan karena tidak terpenuhinya syarat hadits shahih, dimana di antara para perawinya ada yang kurang dhabit (akurat), yaitu  Sawwar bin Dawud Al-Muzani Ash-Shairafi (generasi tabi’ut tabi’in tua dari Basrah) yang dinilai-komentari positif (ta’dil) oleh Ahmad bin Hanbal dengan ungkapan laba’sa bihi (tidak mengapa), namun ungkapan ini tidak menunjukan keakuratan seorang rawi. Pun  sanadnya bersambung dengan adanya hubungan antara guru dan murid  yang hidup pada masa yang sama. Hadits serupa juga ditemukan di Musnad Ahmad bin Hanbal, no. 6402, 6467 dan Sunan At-Tirmidzi, no. 407.

Berikut adalah biografi dari perawi Hadits di atas: Mu’ammal bin Hisyam Al-Yasykuri (tsiqah, generasi tabi’ul atba’ kalangan tua, tinggal di Basrah, w. 253 H); Ismail bin Ibrahim bin Muqsim (tsiqah, generasi tabi’ut tabi’in kalangan pertengahan, tinggal di Basrah, w. 193 H di Baghdad); Sawwar bin Daud Al-Muzani Ash-Shairafi atau Abu Hamzah; Amru bin Syu’aib bin Muhammad bin Abdullah bin Amru bin Al-Ash bin Al-Qurasyi Al-Sahmi atau  Abu Ibrahim (tsiqah, generasi tabi'in kalangan biasa, w. 118 H di Thaif); Syu’aib bin Abdullah bin Amru bin Al-Ash bin Al-Qurasyi Al-Sahmi (tsiqah, shaduq, generasi tabi'in kalangan pertengahan, tinggal di Hijaz); Abdullah bin Amru bin Al-Ash bin Al-Qurasyi Al-Sahmi atau Abu Muhammad (sahabat yang tahun wafat dan tempatnya diperselisihkan).

Bentuk-bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

Mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 66 tahun 2010 (Pasal 1, poin 3 dan 4),  pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia enam tahun yang dilakukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Bentuk formal dari pendidikan ini adalah Taman Kanak-kanak (TK) dan Bustanul/Raudhatul Athfal (BA-RA) untuk pendidikan dengan corak agama Islam, diperuntukkan bagi anak berusia empat hingga enam tahun dan sebagai jenjang awal dari rangkaian pendidikan yang bisa didapatkan oleh seorang warga negara.

Sebelum memberikan pendidikan pada usia dini, hal yang perlu diperhatikan adalah pemenuhan nutrisi bagi anak, terkhusus pada masa emas tumbuh kembang anak atau disebut juga dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Mulai dari 270 hari (9 bulan) di dalam kandungan ditambah 730 hari (2 tahun) setelah lahir. Pemenuhan nutrisi pada saat 1000 HPK sangat penting karena dapat membantu perkembangan otak anak, mengoptimalkan pertumbuhan tubuh anak dan mengatur metabolisme pada tubuh anak. Selain itu juga untuk jangka panjang dapat mengoptimalkan kemampuan kognitif, mengoptimalkan kekebalan tubuh dan kapasitas kerja serta menurunkan resiko berbagai penyakit. Setelah melalui golden period dengan baik, seorang anak akan sepenuhnya mampu, baik jasmani dan rohani untuk menjalani pendidikan anak usia dini.

Pendidikan anak usia dini dapat dilakukan dalam beberapa bentuk: Pertama, mengenalkan kepada anak benda-benda yang ada di sekitarnya, termasuk menjelaskan benda-benda yang aman untuk digunakan seperti sajadah, bantal dan benda-benda yang berbahaya untuk digunakan seperti pisau dan pemantik korek, dengan memberi pengertian apa dampak yang akan ditimbulkan dari benda-benda yang berbahaya tadi, dengan tidak hanya melarang tanpa memberikan alasan, karena ketika di luar pengawasan orangtua, sang anak akan mencari dan menggunakan benda-benda yang dilarang sebab rasa penasaran.

Kedua, menerapkan kebiasaan baik kepada anak. Masa anak-anak adalah waktu terbaik untuk membentuk karakter anak. Yaitu menerapkan kegiatan rutin dari bangun tidur sampai akan tidur lagi: bangun pagi, sarapan, bermain dan belajar, dimana di dalamnya disisipkan kebiasaan-kebiasaan baik, seperti mengawali makan dengan mengucap bismillahirrahmannirrahim, menggunakan tangan kanan, dan mengambil makanan yang posisinya paling dekat, sebagaimana Hadits:

يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ،وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ (رواه البخاري)

“Wahai anak, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu serta makanlah yang ada di hadapanmu.” (HR. Al-Bukhari)

Ketiga, sebagaimana tersebut dalam Hadits riwayat Abu Dawud di atas, “perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun. Secara umum Hadits ini mengandung pesan agar orangtua memerintahkan dan mengingatkan anak terhadap kewajibannya sebagai seorang muslim, salah satunya melaksanakan shalat. Secara khusus mengandung pesan bahwa orang tua wajib memberikan pendidikan agama kepada anak. Mengajarkan rukun Iman, rukun Islam, bersuci hingga tata cara shalat. Bagaimana bisa orangtua menyuruh anaknya shalat, sedangkan orangtua tidak pernah mengajarkan caranya shalat. Maka perintah shalat kepada anak beriringan pula dengan mengajarkan anak gerakan dan bacaan shalat. Kemudian matan-isi Hadits dilanjutkan dengan kalimat:

وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ

“Dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun, maka pukulah dia jika tidak melaksanakannya.”

Hal ini bermakna, di antara anak-anak yang diperintahkan untuk shalat pasti di antara mereka ada yang enggan untuk menjalankannya, maka Rasulullah Saw. memberikan contoh kepada para orangtua agar bisa bersikap tegas, dengan cara memukul anak tanpa maksud menyakiti, indikasinya adalah tidak mengenai wajah dan tidak sampai menimbulkan cidera.

Keempat, menjadikan orangtua sebagai figur teladan. Kepribadian seorang anak terbentuk dari proses mendengar dan melihat dari apa yang orangtua katakan dan lakukan. Apabila hidup dengan orangtua yang terbiasa melakukan hal baik, maka akan membentuk pribadi anak menjadi baik. Jika hidup dengan orangtua yang terbiasa melakukan hal buruk, maka akan membentuk pribadi anak menjadi buruk. Sangat baik dengan mencontohkan hal mendasar, seperti mengucapkan tolong, terimakasih dan maaf.

Akhirnya, Hadits ini menjelaskan betapa pentingnya memberikan pendidikan kepada anak sejak usia dini yang bentuknya berupa pengenalan benda-benda (aman maupun tidak) yang ada di sekitarnya; menerapkan kebiasaan baik kepada anak, dari bangun tidur sampai akan tidur lagi; dan mengingatkan anak terhadap kewajibannya; serta menjadikan orangtua sebagai figur teladan.

Sumber: Majalah SM No 23 Tahun 2020

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Khazanah

Menafsirkan Al-Qur`an dengan Al-Qur`an Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas ....

Suara Muhammadiyah

29 April 2024

Khazanah

Apakah Islam Mengistimewakan Arab di atas Non-Arab? Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya....

Suara Muhammadiyah

22 March 2024

Khazanah

Hadits: Etos Kerja Profetik Pribadi Muslim  Ziyadul Muttaqin, Alumni PUTM Yogyakarta, Pemuda M....

Suara Muhammadiyah

29 August 2024

Khazanah

Yusuf dalam Al-Qur`an dan Alkitab Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas ....

Suara Muhammadiyah

25 October 2024

Khazanah

Ya’qub dalam Al-Qur`an dan Alkitab Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universita....

Suara Muhammadiyah

23 October 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah