MEDAN, Suara Muhammadiyah – Dakwah Muhammadiyah itu persuasif dan solutif dengan mengambil tema-tema kajian yang dibutuhkan umat. Misalnya, melakukan dakwah bertema ekonomi dimana materinya dapat memberi solusi bagi persoalan ekonomi umat saat ini.
Demikian dijelaskan Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak menjawab pertanyaan jurnalis "SM" terkait persoalan dakwah yang perlu dimainkan Muhammadiyah hari ini. Dahnil Anzar Simanjuntak menjadi pembicara pada acara hari Ber-Muhammadiyah Kota Medan.
Dr. Dahnil Anzar Simanjutak menyampaikan itu pada Hari Ber-Muhammadiyah Kota Medan, yang berlangsung di Perguruan Muhammadiyah Pulau Harapan, Cabang Teladan, Medan, Ahad (24/9) kemarin. Hari ber-Muhammadiyah yang dihadiri ratusan warga persyarikatan itu berlangsung meriah dan menggembirakan. Hadir pada pengajian Hari Ber-Muhammadiyah itu, Walikota Medan Bobby Afif Nasution, Subandi anggota DPRD Sumut, Ketua PDM Medan Maulana Siregar, Ketua PCM Teladan Irwandi US dan Pimpinan Muhammadiyah/Aisyiyah se-Kota Medan.
Dahnil Anzar Simanjuntak yang saat ini menjadi juru bicara Menhankam itu, menegaskan lagi bahwa dakwah Muhammadiyah itu harus persuasif dan menggembirakan. ” Jangan orang lapar, tapi terus dijejali dengan dakwah tauhid. Ya, orang lapar di kasih makan,” jelas Dahnil tentang dakwah yang harus dimainkan Muhammadiyah.
Saat ini model dakwah sudah berkembang ke era digital. Model dakwah dengan pola lama semakin ditingalkan. Untuk itu, Muhammadiyah harus menemukan formula dahwah yang tepat. “Jangan sampai dakwah Muhammadiyah itu ditinggalkan,” harap Dahnil, mantan ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu,
Sebelumnya, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan, Maulana Siregar menyampaikan apresiasi atas support seluruh Pimpinan Cabang yang telah meramaikan Hari Ber-Muhammadiyah Kota Medan yang berlangsung setiap Ahad pekan ke-empat. Kata Maulana Siregar, hari Ber-Muhammadiyah dapat dijadikan event penting sekali sebulan, dimana hari ber-Muhammadiyah itu benar-benar dapat dibesarkan. ” PDM Medan berharap, hari ber-Muhammadiyah bisa dihadiri seribuan warga persyarikatan,” harap Maulana,
Ketua PC Muhammadiyah Teladan Irwandi US menjelaskan sejarah berdirinya Cabang Teladan pada tahun 1956 yang pada saat itu masih bernama Ranting Muhammadiyah Kampung Teladan. Tahun 1964, ranting Muhammadiyah Kampung Teladan berubah menjadi Cabang Teladan dan kemudian Cabang Teladan dimekarkan menjadi Cabang Teladan dan Cabang Teladan Satu yang kemudian menjadi Cabang Medan Amplas.
Sementara itu, Ketua Panitia hari Ber-Muhammadiyah KotaMedan, Mulyadi menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kehadiran warga persyarikatan. ” Kehadiran yang demikian banyak jamaah membuat kami sangat tersanjung,” kata Mulyadi.
Hari ber-Muhammadiyah di Ranting Pulau Harapan, Cabang Teladan itu, ditandai dengan hadirnya “Kebun Muhammadiyah” yang menghadirkan spirit Go-Green (lingkungan hijau) yang berisi berbagai tanaman buah dan bunga. Hari ber-Muhammadiyah juga ditandai dengan hadirnya atraksi tapaksuci Muhammadiyah.
Yang menarik, pada kegiatan Hari Ber-Muhammadiyah kali ini, LazisMu Kota Medan menggelar Bakso Gratis untuk menggembirakan jamaah. (Syaifulh/Riz)
