MEDAN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan menggelar silaturahim Syawal 1445 H yang dirangkai dengan pengajian akbar bersama PP Muhammadiyah di kampus Pascasarjana UMSU Jl Denai Medan, Minggu (5/5). Silaturrahim menghadirkan Prof. H. Hilman Latief, M.A., Ph.D selaku Bendahara Umum PP Muhammadiyah itu ditandai dengan pelepasan Jamaah Calon Haji asal KBIHU Muhammadiyah Medan sebanyak 105 jamaah.
Hadir pada silaturrahim Idul Fitri itu Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP, Ketua PW Muhammadiyah Hasyimsyah Nasution, Ketua PDM Medan Maulana Siregar, Ketua MUI Medan dan unsur pimpinan Muhammadiyah dan Aisiyiyah Kota Medan.
Acara silaturahim akbar kali ini diramaikan 1.300 jamaah yang datang dari cabang dan ranting Muhammadiyah se-Kota Medan.
Bendahara Umum PP Muhammadiyah Hilman Latief menyampaikan rasa banggannya pada Muhammadiyah Sumut dan UMSU telah terpilih sebagai tuan rumah Muktamar pada 2027 mendatang. Setelah rasa bangga itu dia ucapkan, kemudian Dirjen Haji dan Umroh Kemenag RI itu mengingatkan kembali kepada warga Persyarikatan tentang salah satu pesan Muktamar Surakarta 2022 yaitu visi risalah Islam berkemajuan.
Menurut Hilman Lathief, visi itu kembali ditegaskan Muhammadiyah karena sangat penting dan menjadi landasan dalam menggerakkan organisasi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Selain itu menggerakkan Ortom, sekolah, rumah sakit, perguruan tinggi serta amal usaha lainnya.
Hilman Lathief mengatakan, risalah Islam berkemajuan adalah menempatkan Islam dan gerakan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah yang senantiasa menyerukan pada kebaikan secara sosial, politik, ekonomi dan agama. Dan tentunya saja kita berusaha tidak terjadi kemunkaran dalam level apapun di berbagai bidang. “Ini (risalah Islam berkemajuan-red) tidak boleh hilang, apapun posisi dan jabatan kita. Apakah sebagai pimpinan, baik menjadi pimpinan amal usaha dan organisasi. Sebagai anggota pun demikian,” katanya.
Kemudian, Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan gerakan pembaharuan. Sebuah gerakan yang senantiasa mencari solusi dari berbagai persoalan yang muncul dengan cara-cara baru, sehingga ajaran-ajaran Islam itu sesuai dengan kebutuhan sosial dan ekonomi manusia dan lingkungan.
Pandangan tajdid itu, lanjut Hilman Latief, adalah melihat sesuatu selalu ke depan dan maju bukan ke belakang. Untuk itu, tafsir-tafsir baru harus dikeluarkan dan cara beragama pun harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
Hilman Latief mengatakan, gerakan tajdid tidak mudah, namun KH Ahmad Dahlan telah melakukan hal itu dengan berbagai macam problematikanya. Berkaitan dengan gerakan tajdid, Hilman Latief mengaku bangga UMSU dan Muhammadiyah Sumut telah memiliki Observatorium Ilmu Falak. Dia katakan itu satu langkah yang luar biasa dan menjadi pusat pencerahan agama dan sains di Sumut.
Sebelumnya, Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP dalam sambutannya mengatakan silaturahim Syawal yang diadakan dua hari berturut-turut di UMSU adalah wujud dari komitmen dan sinergitas antara Persyarikatan dengan amal usaha. Rektor mengajak warga Persyarikatan untuk terus mendukung kemajuan amal usaha guna mewujudkan gerakan dakwah dan tajdid di Sumut. Rektor mengucapkan terimakasih kepada Ketua PP Muhammadiyah Dr. H. M. Saad Ibrahim, M.A dan dan Bendahara Umum PP Muhammadiyah yang telah hadir dalam acara silaturahim Syawal dan meninjau lokasi Muktamar di Deliserdang, Sumut.
Silaturrahim Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah Medan ditandai dengan penyerahan hibah tanah seluas 7,8 hektar dari seorang pewakif kepada Muhammadiyah dan pelepasan 105 jamaah calon haji asal KBIHU Muhammadiyah Medan yang akan berangkat pada kloter kedua gelombang pertama. 105 jamaah calon haji asal KBIHU Muhammadiyah Medan itu dilepas oleh Dirjen Haji dan Umrah Hilman Latief. (Syaifulh/Diko)