YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Daerah Istimewa Yogyakarta gelar rembuk gagasan bersama cabang IMM se-DIY, 28 Februari 2024. Kegiatan ini melahirkan Risalah Bumi Sriwijaya. Ada 7 poin utama yang diperjuangkan IMM DIY dalam Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ke-20 mendatang.
Pertama-tama, menjadi "suluh persatuan" telah menjadi fokus utama IMM. Dalam konteks dinamika sosial-politik yang kerap menimbulkan polarisasi, IMM harus berkomitmen untuk menjadi kekuatan yang memperkuat kesatuan bangsa, mengedepankan semangat persatuan dalam setiap langkahnya.
Kedua, IMM DIY melihat IMM sebagai "kompas moral kehidupan bangsa". IMM harus bertekad untuk menjadi agen yang menyebarkan pesan perdamaian, persatuan, dan toleransi dalam setiap interaksi dengan masyarakat, mengingat pentingnya moralitas dalam membangun fondasi yang kuat bagi kehidupan berbangsa yang harmonis.
Tak hanya itu, IMM juga harus mendorong "kolaborasi dan elaborasi" di antara anggotanya. Memanfaatkan jaringan yang luas di berbagai perguruan tinggi, mereka berusaha untuk meningkatkan sinergi antar anggota dan mengembangkan program-program yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas.
Dalam menjalankan misi dan visinya, IMM harus menegaskan pentingnya "kemandirian dan independensi organisasi". IMM harus berkomitmen untuk tetap menjadi entitas yang mandiri dalam pengambilan keputusan dan tindakan, sehingga dapat menjalankan perannya secara efektif dan berintegritas.
Di samping itu, IMM juga harus berupaya menjaga "keterlibatan politik dan agenda persatuan" dalam aktivitasnya. IMM harus menekankan perlunya tetap berada pada jalur yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kebangsaan, tanpa terjebak dalam politisasi yang dapat merusak kesatuan bangsa.
Lebih jauh lagi, IMM harus berkomitmen untuk "memperkuat gerakan berbasis kerakyatan". Kekuatan sejati organisasi terletak pada kemampuannya untuk memberdayakan masyarakat, sehingga menjadi motor penggerak perubahan yang signifikan dalam berbagai lapisan masyarakat.
Terakhir, IMM diharapkan menjalankan perannya dengan "keadaban dalam berbangsa dan bernegara". IMM harus mengambil hikmah dari beragam dinamika politik kebangsaan, tetapi tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan dalam setiap langkahnya.
Muhammad Taufiq Firdaus selaku Ketua DPD IMM DIY menyampaikan bahwa tujuh poin ini adalah komitmen IMM DIY agar muktamar disesaki nafas intelektual.
"Muktamar sebagai agenda paripurna Ikatan, harus disesaki oleh nafas intelektual. Tanpa itu, Muktamar hanya seremonial dan riak-riak hampa semata. 7 poin ini diharapkan membawa muktamar dalam menghasilkan keputusan yang tepat, langkah strategis dalam menapaki masa depan IMM, dan melahirkan pemimpin yang mampu mengejewantahkan narasi besar Muktamar dalam bentuk kebijkan dan program strategis" ujarnya.