PONOROGO, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Ponorogo melaksanakan Musyda ke-23 dengan mengusung tema "Inklusivitas Gerakan Menuju Era Baru IPM Ponorogo Maju dan Berkeadaban". Acara ini berlangsung di Gedung Sekolah Dasar Muhammadiyah Terpadu Ponorogo, Sabtu (2/3).
Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur Liset Ayuni menyampaikan bahwa IPM bukan gerakan ekslusif, melainkan inklusif dalam arti merangkul semua pihak. Bagi IPM, Insklusivitas menjadi gambaran dari sebuah komitmen yang dapat membuat manusia berkembang. Hal ini tentu menjadi bekal bagi pelajar Muhammadiyah untuk terus maju dan berbenah.
"Insklusivitas bukan sekedar kata-kata melainkan sebuah prinsip dimana kita bisa mendengar setiap suara, menghargai setiap pemikiran. Agar menjadi bekal bagi kita untuk menyongsong masa depan Indonesia Emas 2045," tuturnya
Ia menambahkan, inklusivitas bukan sekedar kata, tapi sebuah komitmen untuk menerima, menghargai, dan melibatkan setiap hal dalam kehidupan bermasyarakat melalui IPM. Perlu adanya langkah-langkah jelas yang harus dijalankan oleh pimpinan, kader dan anggota IPM dalam bentuk program dan kegiatan. Sehingga fondasi inklusivitas terbangun atas dasar pengetahuan dan pemahaman kesetaraan dan keragaman. Namun harus di sadari juga, langkah-langkah yang disampaikan nantinya akan beragam dalam pelaksanaannya.
Memasuki era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, IPM berharap dapat menjadi gerakan yang dapat terus menyatu dengan dunia pendidikan agar dapat mendidik anak-anak Indonesia selain berakhlak mulia, juga menguasai dasar-dasar keilmuan.
Muhammadiyah di masa depan yang banyak tantangan, maka pembinaan untuk sumber daya insani harus menjadi komitmen antara IPM bersama lembaga pendidikan di Muhammadiyah. Sebagai kader IPM harus mampu menterjemahkan apa yang didapatkan di bangku sekolah dan di dunia kampus menjadi karya yang nyata, dan mengimplementasikan secara nyata, yang kemudian dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar. (fitria/diko)