YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - H.E Masaki Yasushi, Duta Besar Jepang untuk Indonesia menyampaikan Studium Generale Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Rabu (26/6). Pada kesempatan istimewa itu, Yasushi menguraikan berbagai isu strategis yang melibatkan kerjasama antara Jepang dan Indonesia baik dalam bidang keamanan, perubahan iklim, infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia dalam bidang sains dan teknologi.
Di ruangan Amphiteater lantai 4 Gedung Pascasarjana, Yasushi mengungkapkan, kerjasama antara Indonesia-Jepang tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi, tetapi juga mencakup keamanan global dan kontribusi terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Menurutnya, Jepang dan Indonesia merupakan negara maritim dan mitra strategis yang memiliki nilai-nilai fundamental yang sama dalam hal demokrasi, supremasi hukum, ekonomi dan HAM. “Indonesia dan Jepang memiliki tujuan yang sama yaitu penciptaaan kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik dan sekitarnya, juga melakukan aksi bersama dalam peningkatan multilateralisme berdasarkan supremasi hukum, penguatan kerjasama maritim dan banyak lainnya,” kata Yasushi.
Meskipun Jepang dan Indonesia memiliki kondisi demografis yang berbeda, dimana Jepang dengan populasi yang menua dan menyusut, sementara Indonesia dengan populasi muda dan bertumbuh pesat, keduanya dapat berkolaborasi. Jepang dapat memanfaatkan potensi sumber daya manusia muda Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja mereka, sementara Indonesia dapat memanfaatkan teknologi dan investasi Jepang untuk mengembangkan infrastruktur dan ekonominya.
“Dengan kolaborasi yang kuat antara Jepang dan Indonesia, keduanya dapat saling menguntungkan dari perbedaan kondisi demografi mereka dan menciptakan kerja sama yang bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi dan stabilitas regional,” tandasnya.
Tidak hanya membahas hubungan Indonesia dan Jepang, dalam kegiatan itu, Yasushi juga menyinggung konflik yang terjadi di Gaza, Palestina. Ia mengatakan, Jepang sebagai negara yang cinta damai, juga turut memastikan keamanan global di Gaza. Jepang terus memperjuangkan perdamaian dan stabilitas di Jalur Gaza dengan upaya-upaya diplomasi, termasuk dialog dengan PBB dan mengirimkan bantuan kemanusiaan.
“Jepang melanjutkan upaya diplomasi yang gigih untuk memperbaiki situasi kemanusiaan dan menenangkan situasi di jalur gaza sesegera mungkin, dengan mengadakan pembicaraan bersama negara yang berkepentingan termasuk melalui PBB. Jepang telah memberikan bantuan kemanusiaan ke Palestina melalui organisasi internasional JICA dan hibah bantuan ke Mesir melalui WHO,” kata Yasushi.
Di akhir presentasinya, Yasushi mengatakan bahwa dengan dukungan dari generasi muda, ada usaha yang dilakukan untuk menciptakan hubungan baru antara Jepang dan Indonesia melalui konsep "co-creation" atau kolaborasi bersama untuk menjadi mitra yang saling mendukung dan membangun hubungan yang kokoh dan berkelanjutan. “Dengan kekuatan generasi muda, kami berupaya mengembangkan hubungan baru Jepang-Indonesia melalui “co-creation” berdasarkan “kepercayaan” sebagai teman sejati,” pungkas Yasushi. (Mut)