CILACAP, Suara Muhammadiyah - Aneka jamu rempah tradisional diprodukasi Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Kawunganten. Dipromosikan dalam acara Silaturahmi keluarga besar Muhammadiyah se-Kabupaten Cilacap dan Pelepasan Jamaah Calon Haji KBIHU Al Mabrur Ahad (21/04/2024) di lapangan Krida Nusantara Cilacap.
Aneka jamu rempah tradisional berupa : Kunyit Asam, Beras Kencur dan Jajero (Jahe, Sereh, Jeruk Nipis) serta Wedang Uwuh. Rumah produksi jamu rempah tradisional di buat di Desa Kubangkangkung.
"Alhamdulillah, sudah ada ijin PIRT dan Halal nya," ujar Nur Puji sebagai Sekertaris PCNA Kawunganten Cilacap.
Jamu dibuat secara tradisional, untuk bahan membuat Kunyit Asam yaitu, Kunyit, Asam Jawa, Gula Merah, garam dan air. Untuk cara membuatnya, Kunyit di parut halus, rebus semua bahan dan disaring.
Sedangkan, bahan pembuat an Beras Kencur yakni, Beras Putih, Kencur, Gula Jawa, Gula Pasir dan air. Cara pembuatan nya, cuci bersih Beras, rendam selama 1 jam setelah itu sisihkan, kemudian rebus gula Jawa dan Pasir lalu di saring. Cuci Kencur kupas kulit dan potong-potong. Selanjutnya tiriskan air rendaman Beras, blender Beras dan Kencur serta air rebusan gula hingga halus. Tahap akhir saring jamu Beras Kencur dan peras ampas blenderannya.
Untuk jamu Jajero bahannya Jahe, Sereh dan Jeruk Nipis ditambahkan Gula Batu dan air. Dengan cara membuat, kupas Jahe kemudian di geprek dan Sereh dipotong geprek juga. Didihkan air, campurkan semua bahan ke botol.
"Harga per botol kecil, ditawarkan Rp 8 ribu," jelasnya.
Pengunjung juga pembeli produk jamu tradisional dari KL Lazismu Majenang Imam Arif Hidayat mengungkapkan produk jamu tradisional PCNA Kawunganten, dapat mengakses ke Lazismu untuk program UMKM.
"Kita ada program UMKM,bisa mengajukan ke KL atau ke daerah, untuk menambah modal, " jelasnya. (Wasis)