Jangan Biarkan Israel Hancurkan RS Indonesia di Gaza
(29 November, Hari Solidaritas Terhadap Rakyat Palestina)
Oleh: Teguh Pamungkas
Eks relawan children center Muhammadiyah-Unicef di Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam
Lagi, zionis Israel melakukan propaganda. Setelah membombardir sekolah, rumah-rumah warga gaza, tuduhan yang tak mendasar dituduhkan kepada Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, sehingga kini keberadaannya menjadi salah satu target serangan Israel selanjutnya. Dituduh sebagai markas Hamas yang harus dihancurkan.
Kondisinya rumah sakit mengalami kerusakan akibat dibombardir rudal Israel. Serangan yang dimulai pada Jumat (10/11) telah merusak bagian-bagian fasilitas rumah sakit. Dari serangan itu pula para pengungsi berlarian untuk menyelamatkan diri.
Tak sampai di situ saja. RS Indonesia kembali diserang militer Israel hingga menewaskan 12 orang. Tentara Israel penjajah terus mendesak warga gaza untuk pergi. Padahal RS Indonesia saat ini dipenuhi oleh pasien, pengungsi dan tiga relawan dari Indonesia.
Tuduhan Israel, menurut juru bicara militer Israel yang bernama Daniel Hagari, bahwa rumah sakit Indonesia di Gaza dibangun di atas jaringan terowongan Hamas. Dan rumah sakit dianggap melindungi jaringan terowongan dari pengeboman Israel karena letaknya tepat di bawah rumah sakit.
Tuduhan yang kontradiksi. Bukan membuat keteduhan dan menyelesaikan konflik, malah memperkeruh pertikaian di momen Hari Solidaritas Terhadap Rakyat Palestina, 29 November.
Sementara itu, duta besar Palestina untuk Indonesia Zuhair S.M. Al Shun saat jumpa pers International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Jakarta (21/11) mengatakan, Indonesia memiliki hak menuntut Israel ke pengadilan tinggi (Mahkamah Pidana Internasional/ICC) atas agresinya terhadap RS Indonesia. Tindakan Israel sebagai serangan serius terhadap fasilitas kesehatan dan hak asasi manusia.
Kepala Presidium MER-C Dr. Sarbini Abdul Murad mengatakan Israel mencoba untuk melakukan satu kebohongan publik yang seakan-akan bahwa RS Indonesia ada membuat seperti bunker. Pihak rumah sakit meminta tolong secara resmi kepada pemerintah Indonesia untuk keberlangsungan RS Indonesia, sekiranya bisa menekan lepas dari penjajahan. Di situ ada tenaga medis dan warga gaza sebanyak 5 ribu jiwa yang tengah mengungsi.
Pada 24 Oktober 1945 organisasi negara-negara di dunia dideklarasikan. Organisasi internasional itu bernama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB dibentuk untuk mendorong kerjasama antarbangsa serta mencegah terjadinya peristiwa serupa Perang Dunia II. Lantas, sejauh mana hadirnya organisasi tersebut dalam mengupayakan perdamaian di Palestina?
Hingga saat ini, konflik di Palestina telah menewaskan 13 ribu jiwa lebih warga Gaza. Dari jumlah tersebut sebanyak 5 ribu lebih korban meninggal adalah anak-anak. Di saat ribuan warga Gaza dalam perjalanan mengungsi ke wilayah yang lebih aman, tiba-tiba serangan Israel datang yang tepat jatuh di antara para rombongan pengungsi.
Rakyat Indonesia menggelar aksi solidaritas Palestina. Selain wujud empati atas peristiwa yang terjadi, aksi bela Palestina pada Ahad, 5 November 2023 dan Sabtu, 2 Desember 2023 di Monas Jakarta sebagai bukti keberpihakan Indonesia terhadap perjuangan Palestina, bangsa yang senasib sepenanggungan, seperti Indonesia yang dulu mengalami penjajahan.
Bukan hanya Indonesia dan negara-negara di Timur Tengah saja, kecaman pun hadir dari rakyat negara sekutunya sendiri, yaitu Inggris dan Amerika. Rakyat Inggris dan Amerika menyadari bahwa kebijakan yang dilakukan negaranya merupakan sikap serampangan di mana telah merampas hak-hak dan menjajah bangsa lain.
Atas insiden itu pula, Pemerintah RI mengecam tindakan kejahatan Israel. Indonesia mendesak komunitas internasional untuk segera mengambil langkah nyata menghentikan serangan dan tindakan kekerasan. Pemerintah Indonesia mengirim bantuan kemanusiaan untuk Palestina lewat Mesir lalu dibawa ke Gaza. Bantuan sebanyak 51,5 ton diangkut menggunakan tiga pesawat TNI AU.
Mengutip dari laman presidenri.go.id, bahwa bantuan tahap pertama terdiri dari barang-barang yang disesuaikan dengan keperluan masyarakat Palestina, seperti penjernih air minum. Serta bantuan bahan-bahan makanan, obat-obatan dan peralatan medis.
Sedangkan dari organisasi islam, Muhammadiyah dengan mitra lokal At-Takween turut menyalurkan bantuan kemanusiaan di Gaza. Bantuan yang telah diberikan berupa paket sembako atau food basket kepada 1210 keluarga, seperti diberitakan dari lazismu.org.
Langkah Indonesia
Dalam upaya mendukung perjuangan bangsa Palestina, peran yang bisa ditempuh oleh pemerintah RI dan juga sebagai negara anggota PBB yakni; pertama, menjaga -memulihkan kembali- rumah sakit Indonesia di Gaza untuk tetap beroperasi. Pemerintah Indonesia segera melindungi keberadaannya, mengecam keras tuduhan dan tindakan serangan yang dilakukan Israel. Perlu adanya jaminan keamanan.
Bantuan makanan, obat-obatan dan alat-alat kesehatan sangat mendesak diperlukan di rumah sakit di Gaza. Kita membaca berita di mana anak-anak menjalani operasi dan para ibu yang melahirkan tanpa pembiusan. Sedangkan makanan dan kebutuhan logistik lainnya dibutuhkan warga Palestina yang sedang mengungsi di RS Indonesia di Gaza.
Kedua, membuka komunikasi antarnegara. Indonesia menganut politik luar negeri dengan bebas aktif. Berisikan hubungan yang bebas dalam menentukan kebijakan dan sikap terhadap permasalahan internasional, baik yang dilakukan secara bilateral maupun multilateral.
Pemerintah RI berperan aktif dalam menghentikan penjajahan dan kekerasan di Palestina. Menguatkan kembali kepada negara-negara di organisasi internasional manapun, bahwa Palestina adalah negara yang telah merdeka. Jadi merupakan suatu pelanggaran hak asasi manusia, jika Israel secara sengaja melakukan serangan ke warga dan wilayah Palestina dengan dalih apapun.
Melalui hubungan antarnegara berdasar kesepakatan internasional, kekerasan dan konflik yang terjadi di Palestina bisa segera berakhir. Israel memberikan kembali semua hak-haknya kepada Palestina sebagai suatu bangsa. Karena gaung deklarasi kemerdekaan Palestina telah dinyatakan pada 15 November 1988 di Aljir oleh Dewan Nasional Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina, hingga pada tahun 2012 sebanyak 193 negara anggota PBB mengakui Palestina sebagai negara.
Ketiga, perlunya ketegasan sikap Indonesia untuk menyeret Israel ke Mahkamah Pidana Internasional. Tuduhan itu terkait pelanggaran HAM, salah satunya pengeboman terhadap RS Indonesia. Hal tersebut, senada dengan apa yang disampaikan Dubes Palestina untuk Indonesia.
Keempat, mendorong gencatan senjata yang permanen. Kesepatan gencatan senjata di konflik Palestina baru saja berakhir. Dalam kesepakatan gencatan senjata itu, lagi-lagi zionis Israel mencedarai dari perjanjian yang telah disepakati. Mereka tentara Israel masih saja melakukan serangan ke Palestina. Berkhianat dengan menembaki, mengebom dan menculik warga sipil Palestina.
Indonesia merupakan negara yang strategis dalam menjaga keharmonisan bangsa-bangsa di dunia. Hal ini salah satunya ditandai dengan terpilihnya kembali sebagai Dewan HAM PBB beberapa waktu yang lalu. Apalagi fungsi dari Dewan HAM PBB sebagai pengawas yang membongkar kasus-kasus pelanggaran HAM di dunia, selain itu membantu negara anggota dalam menyusun undang-undang tentang HAM.
Di momen Hari Solidaritas Terhadap Rakyat Palestina mari dunia tengok sejarah kembali. Palestina jelas merupakan bangsa yang merdeka, memenuhi empat syarat mutlak sebagaimana tertuang dalam Konvensi Montevideo 1993 tentang Hak dan Kewajiban Negara. Yaitu adanya penduduk atau rakyat yang tetap, adanya wilayah, pemerintah yang berdaulat dan pengakuan dari negara lain. Namun mengapa dunia membiarkan Palestina terus dijajah hingga hari ini. Masihkah kita berdiam diri sedangkan harga diri bangsa telah dicederai, seperti Rumah Sakit Indonesia yang turut diserang oleh tentara Israel?
Penjajahan, kekerasan dan konflik mesti diakhiri sekarang. Karena dari semua peristiwa yang terjadi, rakyat Palestina yang paling menderita, terutama perempuan dan anak-anak. Selain kehidupan masa kecilnya yang terampas, masa depan anak-anak pun menjadi terhempas.