YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Aisyiyah DIY menyelenggarakan kegiatan praktek bimbingan manasik haji untuk jemaah calon haji tahun 2024. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Ahad (25/2) di Balaikota yang diikuti sebanyak 1500 peserta di seluruh DIY.
Dalam sambutannya, Ketua Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Muhammad Ziyad, MAg pihaknya sangat mengapresiasi setinggi-tingginya atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Bagi Ziyad, pembinaan manasik ini sangat penting untuk memberikan pengetahuan kepada seluruh calon peserta haji.
"Ini betul-betul praktek real jamaah haji setelah berbulan-bulan dibimbing dihadirkan alam pemikiran bagaimana rangkaian pelaksanaan ibadah haji yang sesungguhnya. Sehingga jamaah itu bisa merasakan ibadah haji yang sesungguhnya meskipun masih berada di tanah air," katanya.
Ziyad menjelaskan bahwa eksistensi jamaah haji adalah menggembirakan. Menurutnya jamaah haji sebagai tamunya istimewanya Allah SwT.
"Maka, kita harus menyiapkan sebaik-baiknya jangan sampai ketika nanti berada di tanah suci baru gelagapan. Ini menjadi rangkaian dan puncaknya manasik haji karena itu jamaah telah memiliki pengetahuan tentang ibadah haji yang diharapkan dapat melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya dengan sebaik-baiknya dan meraih haji mabrur," jelasnya.
Bersamaan dengan itu, Ziyad juga menerangkan implementasi dari manasik haji ini dapat menumbuhkembangkan jamaah haji yang mandiri. Yakni jamaah haji mampu mengatasi problematika yang dihadapi selama berada di tanah suci.
"Dari situ kemudian nantinya mereka tidak menggantungkan kepada orang lain," ucapnya.
Selain itu, Ziyad juga mendorong agar jamaah haji nantinya bisa membangun solidaritas antar sesama jamaah haji. Baginya ini sangat penting untuk mengokohkan fondasi ukhuwah islamiah.
"Ini yang saya kira sangat penting sekali untuk dihidupkan literasi apa itu manasik haji yang membangun tentang kemandirian dalam konteks hari ini," tuturnya.
Semua itu perlu dilakukan apalagi, sebut Ziyad, jamaah haji kita banyak yang dari lansia. Sehingga Ia mendorong penyiapan sejak dini perlu dimaksimalkan secara sungguh-sungguh. "Ini bagian dari membantu tugas jamaah pembinaan haji kepada Pemerintah yang dilakukan KBIHU Aisyiyah DIY," ujarnya.
Ziyad menyebut LPHU PP Muhammadiyah terus melakukan sinergitas dengan KBIHU dan penyelenggaraan ibadah haji secara nasional. "Maka, kita membuat standarisasi bahwa pembimbingan haji atau jamaah umrah itu juga sama seperti yang dilakukan oleh KBIHU DIY. Ini berlaku secara nasional sehingga dapat memberikan dampak signifikan terhadap kualitas jamaah haji secara nasional," tegasnya.
Ziyad mengharapkan agar pelaksanaan program manasik haji KBIHU Aisyiyah DIY ini bisa menjadi program nasional yang diberlakukan oleh Pemerintah. Kendati telah dilakukan, akan tetapi harus tetap berkelanjutan agar dapat memberikan wadah bagi calon jamaah haji yang akan menunaikan rukun Islam kelima ini.
"Ini (manasik haji) harus dibangun (dilaksanakan) secara masif, sehingga program haji nasional itu mendapatkan dukungan luas," tandasnya. (Cris/Farrel)
