Keluarga Harus Bangun Kesadaran Digital Agar Tidak Jadi Budak Algoritma

Publish

22 April 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
84
Eli Nur Hayati

Eli Nur Hayati

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dekan Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Eli Nur Hayati menyampaikan, keluarga menjadi unit sangat penting yang memengaruhi keberlanjutan hidup individu, baik bersifat positif maupun negatif.

“Oleh sebab itu, institusi keluarga memang sangat istimewa. Dalam arti tantangannya yang banyak,” katanya saat Cadre Chapter #12 Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Selasa (22/4).

Terlebih di era digital sekarang, di mana tantangan yang dihadapi pun semakin beragam. Tantangan pertama, menurut Eli, adalah mengatasi generational gap dalam literasi gadget dan perangkat teknologi. Ia melihat generasi muda (Gen-Z) sangat terampil dalam menggunakan gadget.

“Cepat sekali, kita yang mungkin tidak memiliki dari itu dari kecil, perlu waktu untuk mempelajarinya,” tuturnya.

Tantangan kedua adalah mengatasi rendahnya literasi digital terkait kejahatan siber (cyber criminality). Menurut Eli, banyak anak muda bertukar foto tanpa daya seleksi cerdas, membuat mereka rentan terhadap kejahatan digital.

“Sekarang itu banyak kebocoran lewat database yang dimiliki oleh yang menyimpan semua data komunikasi. Banyak yang disalahgunakan. Kalau literasi digitalnya tidak bagus, sangat mudah untuk bahan kejahatan,” bebernya.

Ketiga, mencegah ketergantungan terhadap internet dan gadget. Eli menyoroti munculnya fenomena FOMO (Fear Of Missing Out), yakni rasa takut dan cemas melewatkan sesuatu yang penting. “Ketika HP ketinggalan di rumah, panik. Berusaha bagaimana caranya agar gadget ada ditangganya karena takut ketinggalan informasi,” ujarnya.

Istilah lain, ada gadget dependen, di mana seseorang mengalami ketergantungan berlebihan terhadap penggunaan gadget. “Beberapa anak muda sekarang ini tidak bisa lagi mengendalikan tangan dan koordinasi matanya, karena saking seringnya digunakan untuk aktivitas gadget,” ucapnya. Dari situ kemudian, terjadi kerusakan saraf. “Tangan dan koordinasi mata tidak terkendali,” tambahnya.

Tingginya screen time (waktu yang dihabiskan untuk menatap layar) menjadi salah satu penyebab utama. Eli mengungkapkan masyarakat Indonesia rata-rata menghabiskan empat jam sehari di depan layar. Anak-anak, katanya, bahkan lebih tinggi, sehingga waktu kebersamaan dengan keluarga sering terabaikan.

“Jadi ini salah satu tantangan yang perlu dipikirkan mengatur screen time keluarga, supaya tidak gadget dependen. Ini yang sering saya, jangan sampai kita menjadi budaknya algoritma, media sosial, internet. Tapi kitalah yang mengatur,” tegasnya.

Karena itu, menurut Eli, diperlukan kesepakatan dalam penggunaan gadget di dalam keluarga. Ini sangat penting untuk membangun pola komunikasi yang sehat sekaligus mengajarkan kedisiplinan dalam memanfaatkan teknologi secara bijak. Kesepakatan ini juga mencakup aturan berkomunikasi antaranggota keluarga. "Ini sangat penting diatur bagaimana pola berkomunikas bersama keluarga," urainya.

Selain tantangan penggunaan gadget di era digital ini, sebut Eli juga membawa potensi yang bersifat kebaikan maupun keburukan. Dalam konteks kebaikan, di antaranya keterhubungan tanpa batas geografi dan waktu secara real time online, keterhubungan melalui variasi media, adanya kesempatan belajar tentang pelbagai hal positif secara fleksibel.

Sementara, potensi keburukan yang ditimbulkan berupa mis-komunikasi. “Informasi berlimpah rawan sekali terjadi mis persepsi, konsepsi, dan komunikasi, karena saking banyaknya informasi yang masuk ke kita,” paparnya. Berikutnya disrupsi, yang memicu gagal fokus, menghambat berbagai keterampilan sosial karena terbiasa dengan interaksi virtual, dan kerawanan terjadinya kejahatan cyber, phising, hacking, penipuan. “Terutama bagi mereka yang tidak familiar dengan hal-hal itu,” pungkasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Suasana gembira menyelimuti Aula Hotel Claro Makassar usai Ketua Pimp....

Suara Muhammadiyah

3 December 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sudibyo Markus, Penasihat Indonesia Institute for Develepment mengatak....

Suara Muhammadiyah

10 February 2025

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - RSU PKU Muhammadiyah Aghisna Kroya Cilacap bersama Komunitas Kroy....

Suara Muhammadiyah

14 April 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Program studi Ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan ....

Suara Muhammadiyah

5 December 2023

Berita

KUDUS, Suara Muhammadiyah - Masih bernuansa milad Muhammadiyah Ke 111, yang telah usai pada pekan la....

Suara Muhammadiyah

26 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah