MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Pesantren Mahasiswa KH Djamaluddin Amien (Pesmadina) dan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menggelar Daurah Tahfizh dan Tadabbur Alquran Jilid IV atau bertepatan dengan hari ketiga bulan suci Ramadhan 1445 H di Masjid Subulussalam Al Khoory Kampus Unismuh Makassar, Rabu 13 Maret 2024.
Kegiatan ini mengangkat tema "Mencetak Huffazd yang Berkarakter Qur'ani Mewujudkan Pesmadina Sebagai Center of Excellence".
Acara ini dibuka pukul 13.00 Wita oleh Ketua Konsorsium Pesmadina Unismuh Sitti Chaerani Djaya, M.Pd.
Dalam pembukaan, Sitti Chaerani Djaya mengatakan bahwa daurah tahfizh dan tadabbur Alquran jilid IV ini dilaksanakan selama 10 hari, yakni dimulai 13 - 23 Maret 2024.
Mereka mendoakan kepada seluruh peserta untuk bisa bersabar sehingga dapat mengikuti kegiatan ini hingga akhir.
Dalam kesempatan ini, dia juga masih memberikan waktu bagi yang ingin bergabung dalam kegiatan ini hingga besok.
Ketua Panitia Risnawati K, M.PdI melaporkan Daurah Tahfizh dan Tadabbur Alquran Jilid IV diikuti sebanyak 37 orang.
Peserta dibagi menjadi tiga kelompok yakni kelompok anak-anak umur (9-15), kelompok remaja umur (15-19) serta kelompok dewasa 20 tahun ke atas.
Dari ketiga kelompok tersebut berasal dari SMP Unismuh, Ummul dan Pesantren Gombara.
Ada yang menarik peserta lainnya yang juga ikut terutama karena ingin lebih memantapkan pemahaman dan bacaan alqurannya yakni dua dosen dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unismuh yakni dr. Khaerunnisa dan
dr. Dian Ayu Fitriani
Kiai Pesmadina Dr Abbas Baco Miro,Lc dalam tabligh akbarnya mengatakan, peserta daurah tahfizh dan tadabbur Alquran jilid IV hadir bukan semata karena kehendak dirinya sendiri melainkan karena kehendak dari Allah SWT.
Kehadirannya diacara ini telah membuktikan terhadap kecintaannya untuk belajar Alquran.
Dikatakan, orang yang menuntut ilmu Alquran tidak pernah ada yang merasa kehilangan, walaupun selama ini banyak berkorban, hatinya selalu tenang dan bahagia.
“Dengan mengikuti daurah tahfizh dan tadabbur Alquran jilid IV bukan hal yang mudah karena telah banyak pengorbanan yang telah dilakukan, korban waktu, korban materi, korban pikiran, korban kesenangan karena tidak bisa pulang kampung namun tidak pernah merasa ada yang hilang karena telah menuntut ilmu Alquran,” ucap Abbas Baco.
Sesungguhnya Fitra manusia itu adalah cinta kepada alquran. Dengan cinta kepada alquran akan lebih memperkuat ketersambungan kita dengan Allah SWT. Dan barang siapa yang ketersambungannya sangat baik dengan Allah maka hidupnya akan selalu merasa tenteram dan bahagia.
"Semakin baik ketersambungan kita dengan Allah maka derajat manusia itu semakin tinggi dimata Allah,"sambungnya
Olehnya itu sebut Kiai Abbas, bahwa Alquran itu tidak hanya dibaca tetapi dipelajari serta dapat dijadikan panduan dalam kehidupan keseharian kita.