MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar acara silaturahmi bersama Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si., pada Kamis, 3 Oktober 2024. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Rektorat Lantai 17 Gedung Menara Iqra, Unismuh Makassar.
Acara tersebut dipandu Wakil Rektor II Unismuh, Prof Andi Sukri Syamsuri, dihadiri oleh sejumlah pimpinan Unismuh Makassar, termasuk Wakil Rektor, Kepala Badan, Direktur Pascasarjana, Dekan, Wakil Dekan, Ketua Lembaga, serta Kepala Biro.
Rektor Unismuh Makassar, Dr. Ir. Abd. Rakhim Nanda, ST., MT., IPU. menyampaikan apresiasi atas kehadiran Prof Bambang. “Ini adalah momen penting bagi kita untuk saling bertukar pikiran demi kemajuan Unismuh ke depan,” katanya.
Menurut Rakhim, diskusi tersebut bakal membuka ruang bagi para pimpinan fakultas dan lembaga untuk berbagi pandangan mengenai tantangan dan peluang dalam pengelolaan pendidikan di Unismuh.
Dalam arahannya, Prof Bambang menyampaikan pentingnya pengembangan riset dan inovasi di perguruan tinggi Muhammadiyah, khususnya di Unismuh Makassar. Ia menegaskan bahwa universitas harus terus mengembangkan potensi dosen dan mahasiswa dalam penelitian untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional.
“Universitas, termasuk yang negeri sekalipun, masih berkutat pada melahirkan lulusan, namun riset di dalamnya masih sangat kurang. Tugas pimpinan kampus adalah menyediakan wahana agar dosen memiliki gairah untuk melakukan inovasi yang mendukung perbaikan industri,” tegas Bambang.
Ia juga menekankan pentingnya memperbanyak program studi berbasis teknologi seperti Big Data dan Artificial Intelligence (AI) agar perguruan tinggi Muhammadiyah tidak tertinggal oleh universitas baru berdiri. "Kita harus mencari apa yang bisa dieksplorasi lebih jauh, terutama dalam teknologi, agar kita tidak mandek," tambahnya.
Prof Bambang juga menyoroti tantangan global, seperti perkembangan teknologi dan persaingan di dunia penelitian, serta perlunya peningkatan kemampuan matematika dan riset di kalangan mahasiswa dan dosen. "Orang-orang pintar di dunia ini adalah mereka yang menguasai matematika dan teknologi, dan kita harus menciptakan iklim yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan di kampus," ujarnya.
Selain itu, ia mendorong Unismuh untuk segera membuka program S3 berbasis teknologi, yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di dunia Islam.
"Transformasi program studi harus dilakukan, jangan hanya fokus pada yang lama, tapi kita harus berani membuka program baru yang sesuai dengan kebutuhan zaman," tandasnya.
Arahan ini diakhiri dengan motivasi bagi para pimpinan dan dosen untuk terus meningkatkan kualitas riset dan pengabdian demi kejayaan Muhammadiyah dan kemajuan bangsa.