Oleh: Ninda Aulia Ramadhini, Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِالِلّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا¸ مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ الِلّٰهِ¸ أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰهِ¸ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Alhamdulillah segala pujian kita haturkan kepada Alah SWT, Rabb seluruh alam semesta, yang telah menganugerahkan kepada kita nikmat yang begitu banyak, yang apabila langit menjadi lembarannya, ranting ranting pohon menjadi penanya, dan air laut menjadi tintanya tidaklah bisa untuk menuliskan karunianya Allah. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah kelak.
Tidak lupa khatib berwasiat pada diri khatib khususnya dan untuk jamaah semuanya untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dimanapun dan kapanpun berada, sebab takwa adalah sebaik-baik bekal untuk kita kembali menghadap Allah di hari akhir nanti.
Jamaah Jumat yang semoga dirahmati Allah
Bangsa kita adalah bangsa yang kaya dengan sejarah, sejak zaman Hindu-Buddha, kemudian berubah menjadi zaman kesultanan, kemudian berubah menjadi zaman kolonial, kemudian berubah menjadi bangsa yang merdeka seperti saat ini.
Tentu kemerdekaan yang dapat kita rasakan saat ini tidak lepas dari para usaha para pejuang, para pahlawan, mereka dengan gigih melawan kezaliman dari penguasa kolonial mengorbankan harta benda, jiwa raga untuk menjadikan bangsa kita ini menjadi bangsa yang merdeka.
Mereka adalah para pejuang yang lahir dari kesederhanaan, masa masa sulit, namun dari perjuangan mereka membuahkan amal jariyah yang sampai saat ini dapat kita rasakan. Sebagaimana pernyataan Ibnu Khaldun, “masa sulit menghasilkan orang orang hebat, orang orang hebat menghasilkan kemakmuran. Akan tetapi, kemakmuran menghasilkan orang orang lemah, orang orang lemah menghasilkan masa sulit, begitulah perputaran zaman.”
Jamaah Jumat yang berbahagia
Kita memang tidak hidup dimasa sulit seperti penjajahan, kita adalah pewaris yang harus melanjutkan estafet perjuangan menjaga keutuhan bangsa untuk tidak berselisih. Sebab banyaknya perang di bumi adalah buah dari perelisihan.
Namun karena kita hidup dimasa makmur, janganlah kita menjadi terlena sehingga kita meninggalkan kepada generasi sesudah kita berupa masa sulit, keluarlah dari zona nyaman malas malasan, belajarlah dan sumbangkan ilmu!
Apakah karena kita hidup dimasa makmur, kita akan menghasilkan generasi yang lemah? Jawabannya ada pada diri kita, mungkin iya kita meninggalkan generasi yang lemah, namun apakah hal itu yang akan kita lakukan?
Dengan mudahnya akses informasi apapun dan untuk apapun, memudahkan kita untuk berkembang, kita harus mencetak menjadi generasi yang lebih baik daripada kita. Tentu perjuangan kita tidak mudah sebab masa damai membuat orang orang menjadi lengah dan terlena.
Allah berfirman dalam Q.S Ar Ra’d : 11
انَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ…
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka.”
Jika kita hanya berdiam diri saja, tidak melakukan perubahan atau keluar dari zona nyaman, maka sama saja kita tidak berjuang untuk bangsa kita sendiri, kita dan pahlawan sama sama berjuang, para pahlawan berjuang untuk kemerdekaan kita berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.
Jamaah Jumat rahimakumullah
Masa depan bangsa ada ditangan kita, Allah mengemban bangsa ini kepada kita, usaha para pendahulu kita harus kita teruskan sampai anak cucu kita. kita haturkan rasa terimakasih kepada para pahlawan dengan melanjutkan perjuangannya. Oleh karena itu marilah pada momentum kali ini kita kuatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dengan meneladani perjuangan mereka. Semoga Allah memberikan balasan terbaik bagi para pahlawan dan mengampuni dosa dosanya. Aamiin
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Sumber: Majalah SM Edisi 22/2024