Oleh: Noval Sahnitri, Ketua Bidang KDI PW IPM Lampung
اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Jamaah sidang Jumat yang berbahagia
Dalam kehidupan kita sebagai manusia, menurut Epictetus seorang tokoh filsuf Yunani Kuno ada hal-hal dibawah kendali (tergantung pada) kita, ada hal-hal yang tida dibawah kendali (tidak tergantung pada) kita.
Pertama hal-hal yang dibawah kendali kita, pada prinsipnya secara umum bersifat merdeka (bebas), tidak terikat, tidak terhambat. Berikut hal-hal yang dibawah kendali kita, pertimbangan atau persepsi kita, keinginan kita, tujuan kita dan segala sesuatu yang merupakan pikiran dan tindakan kita sendiri.
Allah SwT berfirman dalam surat Ar Ra’du ayat 11
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ ١١ ( الرّعد/13: 11)
Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Ar-Ra'du/13:11)
Jamaah sidang Jumat yang berbahagia
Menurut Buya Hamka dalam tafsir al-Azhar, terdapatlah bunyi wahyu bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum kalau tidak kaum itu sendiri yang terlebih dahulu mengubah nasibnya. Di situ terdapat ikhtiar manusia. Dan ikhtiar itu terasa sendiri oleh masing-masing kita.
Kita harus berusaha sendiri merubah nasib kepada yang lebih baik, mempertinggi mutu diri dan mutu amal, melepaskan diri dari perbudakan dari yang selain Allah. Kita harus berusaha mencapai kehidupan yang lebih bahagia dan lebih maju. Tetapi kita pun mesti insaf bahwa tenaga kita sebagai Insan amat terbatas.
Jamaah sidang Jumat yang berbahagia
Maka dapat disimpulkan bahwa, ternyata kita bisa memilih untuk mengelola serta mengubah tentang pertimbangan atau persepsi kita, keinginan kita, tujuan kita dan segala sesuatu yang merupakan pikiran dan tindakan kita untuk bisa menjadi yang lebih baik dari yang sebelumnya. Bukan berarti kebebasan kita dalam memilih tidak serta merta tanpa doa, usaha dan tawakkal kepada Allah SwT. Benar atau salahnya sudah seharusnya bisa kita pikirkan dengan menggunakan akal sehat. Usaha yang kita berikan harus besar dan bersungguh-sungguh. Apapun hasilnya terimalah sebaik-baiknya dan bersyukurlah kepada Allah SwT.
Jamaah sidang Jumat yang berbahagia
Selanjutnya, hal-hal yang tidak dibawah kendali kita. Allah SwT berfirman:
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ ٢٢ ( الحديد/57: 22)
Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauhulmahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah. (Al-Hadid/57:22)
Buya hamka dalam tafsir al-Azhar menyampaikan bahwa dalam ayat ini dijelaskan bahwa di dunia ini bisa saja terjadi bencana, baik bencana yang besar mengenai bumi, maupun gunung merapi meletus, atau sebuah kota terbakar. Dan ada pula bencana kecil mengenai diri kita masing-masing, entah sakit, entah terjatuh dari tempat yang tinggi, entah terbenam dalam air dan sebagainya. Demikian pula kita sendiri sebagai manusia melihat pergantian sakit dan senang, mujur dan malang, penderitaan, kekayaan pada mula-mula, kemudian kemiskinan datang menimpa.
Jamaah sidang Jumat yang berbahagia
Maka dapat kita simpulkan bahwa hal-hal yang tidak dibawah kendali kita itu merupakan takdir Allah SwT yang tidak bisa kita hindari. Sikap sabar menjadi kunci utama dalam menghadapi segala ketentuan Allah SwT. Kita bisa sabar dengan cara menerima dan mengubah persepsi kita dalam menanggapi semua hal tersebut dengan respon positif dengan kalimat tahmid, istigfar tahlil ataupun berdoa dan lain sebagainya. Dengan cara demikian, hati kita akan menjadi tenang, pikiran tetap akan jernih dan iman kita akan semakin kokoh dalam menerima setiap ujian yang menimpa kita.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ اقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمَدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ارْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَيْنُ بِنَظَرٍ وَأُذُنَّ بِخَبَرٍ أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرِ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنِي بِمَلائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ أَمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلَّمُوا تَسْلِيمًا
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ , يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ . يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ . اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إنَّك قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ . اللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاجْعَلْ فِي قُلُوبِهِمْ الْإِيمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ نَبِيِّك وَرَسُولِك . رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبّى اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Sumber: Majalah SM Edisi 21/2025


