SOLO, Suara Muhammadiyah – Sinergi apik tercipta antara Tim Calliasri dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan Komunitas Gorong-gorong Solo dalam sebuah aksi lingkungan nyata. Lokasi sasarannya adalah Anak Sungai Kalipepe di kawasan Kadipiro pada Ahad (07/12/2025), di mana mereka fokus mengevakuasi sampah plastik dan limbah domestik yang menghambat arus air.
Aksi ini dilakukan secara totalitas. Tak sekadar menyisir tepian, para mahasiswa terjun langsung ke tengah sungai dengan standar keamanan tinggi, lengkap dengan pelampung, sepatu bot, dan sarung tangan. Langkah ini diambil sebagai respons atas kondisi sungai yang kian sesak oleh sampah plastik dan ranting pohon yang berisiko merusak ekosistem.
Selain aksi fisik, kegiatan ini merupakan strategi kampanye komunikasi lingkungan. Tujuannya jelas yaitu untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi air di perkotaan dan mengajak generasi muda lebih peduli terhadap isu perubahan iklim. Sampah yang berhasil dikumpulkan pun langsung dipilah sebelum dikirim ke tempat pembuangan akhir.
Ketua Calliasri, Adrian Sugihartanto, menekankan bahwa urgensi aksi ini adalah mitigasi bencana. Menjelang musim hujan, tumpukan sampah di sungai menjadi ancaman serius bagi warga di bantaran karena potensi banjir yang meningkat. Adrian berharap inisiatif ini menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa merawat sungai adalah komitmen berkelanjutan, bukan sekadar aksi temporer.
Dukungan penuh juga datang dari Toyib, Dewan Pembina Komunitas Gorong-gorong Solo. Ia memberikan apresiasi tinggi atas keterlibatan aktif mahasiswa UMS. “Kehadiran adik-adik mahasiswa UMS dari Tim Calliasri membuat aksi hari ini begitu istimewa. Kerja sama ini sangat membantu kami, sehingga semua proses evakuasi sampah jadi jauh lebih cepat,” ungkapnya.


